9 - Come back

266 63 11
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Sean mendorong masuk selirnya, tapi mau sekuat apapun dia mendorong sampai mentok pun, kepuasan itu tak diraihnya. Tenaganya perlahan habis.

Dia telentang di samping selirnya. Dipejamkannya matanya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, dia tidak bisa mencapai klimaks. Apa yang salah? Apa dia terlalu lelah? Apa selirnya tak cukup cantik untuk mengantarkannya sampai puncak? Ah, menurutnya sama saja. Lalu apa yang kurang malam ini?

Imelda. Benaknya dipenuhi mantan istrinya. Masih diingatnya Imelda yang meronta di bawah tubuhnya. Wajahnya yang manis. Tubuhnya yang wangi. Dan bentuk tubuhnya yang melekuk bak gitar Spanyol.

Jika tidak ada perasaan bersalah yang sialan itu, Sean pasti sudah melakukannya dengan Imelda. Huh! Imelda sih pakai berlagak tidak waras! Sean jadi tidak bisa deh melakukannya dengan Imelda!

Sean takkan melupakan betapa menggodanya Imelda. Perempuan itu takut sekaligus marah padanya, tapi anehnya, itu justru makin membuat Sean bergairah. Sean tertantang. Ya! Dia ingin menaklukkan perempuan yang membencinya itu untuk cinta lagi padanya!

Bergegas Sean meninggalkan penthouse-nya, tempat dia biasa menyimpan selir-selirnya. Dia pergi ke rumah orangtuanya. Ketika dia sampai sana, semua orang sudah tidur, termasuk Kai.

Begitu sampai kamar anaknya, Sean memasukkan barang-barang anaknya ke tas ransel, lalu mengangkat anaknya dari tempat tidur. Dia kemudian membawa anaknya ke rumah Imelda.

Sean turun dari mobilnya, sementara anaknya masih tidur di jok belakang. Karena pagar Imelda digembok, Sean terpaksa manjat sedikit dan lompat ke dalam.

Diketuknya pintu rumah Imelda. "Mel! Bangun! Aku bawa Kai, nih. Mel." Dia mengetuk pintu itu, kali ini lebih keras.

Imelda tidak langsung membukakannya pintu. Perempuan itu bertanya di balik jendela rumahnya. "Kau! Kau menerobos masuk, Sean? Ah! Lama-lama kulaporkan dirimu ke polisi!"

"Jangan ketus. Itu ada Kai di mobilku."

"Kau tidak berdusta?"

"Oh, Mel! Kapan sih aku berdusta padamu?"

"Kapan?" Suara Imelda meninggi. "Ada masalah dengan ingatanmu, huh!" Imelda berlalu sebentar, untuk mengambil kunci gembok pagar, kemudian dia membuka pintu. "Ini. Bawa anaknya ke dalam!"

"Galak sekali," gumam Sean cemberut.

"Apa kau bilang?"

"Tidak, tidak," jawab Sean menggeleng.

"Ayo sana! Kembalikan Kai padaku! Kau tidak bohong, kan?"

"Tidak, Babe. Sabar!"

Sean membalikkan tubuhnya, lalu muncul lagi dengan Kai dalam gendongannya dan tas ransel di tangannya. Dia memandang Imelda. "Tolong, Mel."

Come Back, Baby #CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang