21. Dia itu Ratu

185 6 0
                                        

"Jangan sampai kehilangan diri sendiri ketika terlalu dalam kesedihan, dan lupa bahwa dirimu juga berhak bahagia,"_Liam.

****

Rafandra berjalan menelusuri koridor sekolah dan matanya tanpa sengaja melihat Arumi yang berada di boncengan Liam berjalan keluar gerbang, melihat hal itu entah kenapa dia merasa panas, ia mengepalkan tangannya erat-erat, merasa penasaran kemana mereka akan pergi. tanpa di sadari seseorang menatapnya lalu menyeringai.

 tanpa di sadari seseorang menatapnya lalu menyeringai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Panas ya Ndra?" Kekeh Bambam.

"Ngapain Lo disini?" sinis Rafandra.

"Ya ngajak Lo ke kantin, di tungguin tu sama anak-anak, ada Darpa dan Rivan di sini," ucap Bambam.

Rafandra tidak menjawab dia langsung berjalan pergi ke arah kantin dan di ikuti oleh Bambam, sesampainya mereka di kantin yang sudah mulai rame, kedua cowok itu pun duduk bersama ke empat temannya.

"Ngapain Lo berdua di sini?" tanya Rafandra dengan suara datarnya.

"Silaturahmi bang," ucap Rivan.

"Harsa gak ikut?" tanya Bambam.

"Lagi bersihin toilet, di hukum gara-gara gak ngerjain tugas di tambah telat masuk kelas, yaudah dihukum sama pak Saleh," kekeh Rivan ketika mengingat Harsa yang dihukum.

"Gak setia kawan lo berdua," cibir Zayden.

"Bete amat muka Lo kenapa?" tanya Darpa menatap Rafandra yang duduk di depannya.

"Biasa," jawab Bambam.

"Biasa apanya si Bam? yang jelas dong," ucap Zayden penasaran.

"Bete liat ceweknya jalan sama yang lain," ucap Bambam.

"Cewek yang waktu itu ya, Bam?" tanya Rivan memastikan.

"Hm."

"Dia bukan cewek gue!" tekan Rafandra.

Bambam terkekeh. "Ndra, siapapun yang melihat Lo berdua pasti tau kalau Lo berdua itu pacaran."

"Kalau Lo gak mau buat Gue aja Ndra, lagian gue lihat cantik orangnya, bahkan dia punya daya tarik tersendiri dan gue suka cewek seperti itu," ucap Darpa tersenyum.

"Sekali lagi Lo puji dia atau Lo berkeinginan untuk dekat sama dia, gue pastiin nyawa Lo gak aman," ucap Rafandra dingin.

"Santai bro, gue cuman bercanda, ambil punya Lo sama aja gue serahin nyawa gue, gue masih pengen hidup," balas Darpa yang merinding mengingat bahwa Rafandra tidak main dengan kata-katanya dia pernah hampir membunuh nyawa seseorang hanya karna menyentuh barangnya.

CLEOSANA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang