Dua tahun berlalu..
Kebahagiaan tengah di rasakan keluarga besar Zekalion, Felix yang menjalani terapi secara teratur kini ia bisa berjalan dengan normal tanpa alat bantu lagi.Semua keluarga yang mendengar kabar tersebut tentunya sangat senang, karena penerus dari perusahaan Zekalion akan di lantik sebagai pemimpin selanjutnya.
Felix kini kembali ke negara asalnya setelah di nyatakan sembuh oleh dokter yang mendampinginya terapi.
Setelah pesawat mendarat di bandara, sebuah mobil hitam yang terparkir di bandara sudah menunggu kedatangan Felix serta Edmund yang setia mendampingi sepupunya.
Sesampainya di mansion Felix menginjakkan kakinya di halaman kediaman Zekalion yang sudah lama ia rindukan.
Seluruh pekerja di mansion besar itu berbaris menunggu kepulangan tuan mudanya, serta tuan Damian dan nyonya Brianna mematri senyum hangat melihat presisi putra mereka yang sudah benar-benar pulih.
Nyonya Brianna melebarkan kedua tangannya kendati menyambut putranya yang masuk dalam pelukan hangatnya. "Putraku, akhirnya kau pulang" bisiknya.
Felix melepaskan pelukan mereka dengan tersenyum seraya menggenggam kedua tangan nyonya Brianna. "Aku kan sudah berjanji akan pulang setelah aku bisa berlari" kekehnya.
Nyonya Brianna menatap obsidian legam putranya penuh kehangatan, sudah lama ia merindukan sosok putranya saat ini. Musibah dulu telah merenggut senyumnya, namun kini ia kembali ke sedia kala.
"Ayo kita makan malam untuk merayakan kepulangan kalian" ucap tuan Damian memecah suasana haru antara ibu dan anak.
Makan malam besar dengan di hadiri seluruh keluarga Zekalion untuk merayakan Felix yang sudah kembali.
Kini Edmund berdiri di dekat kolam renang di halaman belakang kediaman Zekalion, ia mengeluarkan pemantik guna membakar sebatang rokok yang terapit di kedua jarinya.
Menghisap benda nikotin itu lalu menghembuskan asapnya ke udara dengan pandangan tertuju ke sebuah bunga yang menghiasi kediaman tersebut. Rupanya bunga-bunga yang sedang mekar itu mengingatkan dirinya pada sesosok gadis yang sudah lama tidak ia jumpai.
Suara derap langkah sepatu pantofel yang menuju ke arahnya mampu membuat Edmund mengalihkan perhatiannya pada seseorang yang mendekat.
"Bagaimana? Apa kau sudah menyuruh orang melacak charlotta?"
"Masih belum ada kabar dari bawahanku" sahut Edmund santai pada sepupunya.
Felix mendengus kesar karena sudah lama melakukan pencarian terhadap charlotta namun tak membuahkan hasil.
"Sebenarnya bagaimana kinerja orang-orangmu!?" Ucap Felix sarkastik.
"Aku sudah berusaha. Tapi mau bagaimana lagi, charlotta sungguh telah menghapus jejaknya" ucap Edmund dengan helaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FELIX ZEKALION✓
Fanfiction𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓 Setelah Felix mendapat musibah yang membuatnya lumpuh sementara, dan harus melakukan apapun dengan mendapatkan bantuan dari seseorang ketika melakukan hal apapun. Charlotta gadis lugu yg harus bekerja karena ayahnya yang memaksanya, mau t...