Felix terlihat canggung terhadap Charlotta yang sedari tadi sibuk merapikan tempat tidurnya.
Kini Felix di selimuti rasa malu setelah kejadian semalam di mana dirinya tak mampu menahan keinginannya untuk memeluk Charlotta tanpa ijin.
Felix menekan tombol pada sisi kursi roda canggih yang ia duduki dan menuju ke kamar mandi.
Gadis yang sedari sibuk dengan kegiatannya langsung mengalihkan perhatiannya pada tuannya dan mengikuti untuk membantu Felix.
Sebelum Charlotta melangkahkan kakinya untuk ikut masuk ke dalam kamar mandi, Felix menginterupsi langkahnya. "Tidak perlu, aku ingin sendiri"
Karena tidak ada pilihan lain, Charlotta hanya mengiyakan perintah tuannya karena ia pun sedang di landa kecanggungan. "Baik tuan. Saya akan menyiapkan pakaian anda"
Hari mulai terik. sejak setelah Felix selesai membersihkan tubuhnya, ia hanya berada di rooftoop kamar duduk di kursi rodanya dengan sebuah buku yang membuat fokusnya tak teralihkan oleh waktu yang ia habiskan.
Gadis dengan rambut yang di kuncir kini melangkah menghampiri tuannya.
"Tuan, makan siang anda sudah siap. Apa mau makan di dalam saja? Karena matahari mulai terik!" Tawar Charlotta sopan dan sang empu hanya mengangguk iya.
Felix menyudahi membacanya dan Charlotta mendorong kursi roda membawa Felix untuk masuk.
Charlotta menyuapi Felix dengan telaten, Felix sedari tadi terus memperhatikan kegiatan gadis di hadapannya saat ini.
Tatapan Felix menelisik setiap inci wajah Charlotta yang tanpa polesan make-up saja terlihat cantik, kulit putih mulus dengan bibir tipis berwarna merah muda.
Terlihat rapi saat rambutnya di kuncir menambah kesan cantik natural. "Akh, apa yang ku pikirkan!?" Batin Felix membuyarkan lamunannya yang terkesima dengan pancaran aura wajah Charlotta.
Sedari tadi Charlotta hanya acuh dengan pandangan sang tuan yang terus menatapnya, Walaupun saat ini ia di landa kecanggungan.
"Jangan salah paham atas kejadian malam itu" ucap Felix membuka percakapan terlebih dahulu dan Charlotta menatap datar pada tuannya. "Aku hanya dalam keadaan tidak baik, aku hanya butuh untuk menenangkan pikiran dan hatiku" sambungnya lalu membuang muka ke arah lain untuk menghindari bersitatap dengan Charlotta.
"Iya tuan, saya mengerti" sahut Charlotta dan kembali menyuapi Felix untuk suapan terakhir.
Setelah Charlotta membereskan piring kotor bekas Felix, Charlotta kembali ke kamar tuannya guna menanyakan sesuatu.
"Tuan. Apa ada yang anda perlukan?"
"Tidak ada" sahut Felix dingin.
"Apa anda tidak lelah karena terus menghabiskan waktu untuk membaca buku!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FELIX ZEKALION✓
Fanfic𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓 Setelah Felix mendapat musibah yang membuatnya lumpuh sementara, dan harus melakukan apapun dengan mendapatkan bantuan dari seseorang ketika melakukan hal apapun. Charlotta gadis lugu yg harus bekerja karena ayahnya yang memaksanya, mau t...