𝟑𝟖. 𝐓𝐈𝐌𝐄 𝐄𝐋𝐀𝐏𝐒𝐄𝐃

555 72 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Masih dalam masa berkabung, Felix membawa Charlotta pulang ke kediaman mereka setelah selesai pemakaman Elios Bamon ayah mertuanya.

Felix terus berusaha menguatkan istrinya yang larut dalam kesedihan, tak banyak kenangan yang indah bersama ayahnya di masa lalu, namun Charlotta tetap menyayanginya karena Elios satu-satunya yang tersisa setelah mendiang ibunya wafat sejak Charlotta masih kecil.

Kini Charlotta hanya memiliki Felix dan mertua di hidupnya, namun nantinya akan hadir satu anggota baru yang masih ada dalam perutnya.

Charlotta tak ingin berlarut dalam kesedihan, sebab ia tak ingin membahayakan janin yang ada di dalam rahimnya. Dokter sudah memperingati agar tak memikirkan hal yang bisa memicu perkembangan janinnya, apa lagi kandungan Charlotta cukup lemah.

"Sayang, beristirahatlah" ucap lembut Felix menuntun Charlotta ke tempat tidur.

Felix membantu Charlotta berbaring lalu menyelimuti tubuh Charlotta sebatas dada, Felix sangat khawatir melihat istrinya dengan wajah yang pucat pasi.

"Sejak pagi kau tak memakan apapun, aku sangat khawatir dengan kondisimu dan anak kita" lirih Felix seraya mengusap lembut perut Charlotta yang masih rata.

"Aku tak lapar" ucap Charlotta dengan suara parau.

"Makanlah sedikit, tak apa hanya dua tiga suap saja, yang penting perutmu terisi". Bujuk Felix.

Charlotta mengangguk mau, ia tak ingin membuat suaminya khawatir pada dirinya, Charlotta tahu jika suaminya begitu menyayanginya, tak ingin Charlotta terus berlarut dalam kesedihan, sebab ia harus dalam kondisi sehat untuk janinnya.

"Baiklah" sahut Charlotta lemas.

"Tunggu sebentar, aku akan membawakan Sop untukmu" ucap Felix lalu beranjak pergi dari dalam kamar.

Charlotta hanya melamun saat Felix keluar meninggalkannya, sorot matanya yang sayu dengan kantung mata yang menghitam menatap langit-langit kamar, Pikirannya kosong.

Tubuhnya cukup lelah karena tidak bisa tidur sama sekali, walaupun ia merasa sedih atas kehilangan ayahnya, ia sudah ikhlas untuk kepergian Elios Bamon untuk selamanya.

Cukup lama ia menunggu, akhirnya Felix datang membawa semangkok sop di nampan yang ia bawa. Ia meletakkan nampan di atas nakas lalu duduk di tepi ranjang.

Felix membantu Charlotta mengubah posisi untuk bersandar pada headboard ranjang, perlakuan Felix begitu lembut pada Charlotta.

"Aku memasak sendiri sop dagingnya, ku harap kau suka" ucap Felix sedikit ragu akan masakannya.

"Sungguh kau yang membuatnya?" Tanya Charlotta yang sedikit tak percaya, sebab pria itu tak pernah menyentuh alat-alat masak di dapur, dengan mengejutkan ia berinisiatif untuk memasak sendiri.

FELIX ZEKALION✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang