Did we make it? (IboyKai)

No, sorry.

Kiboy duduk disebelah annya atau pacar baru nya, kiboy menjadi pacar annya karena paksaan ibunya yang tak ingin anaknya memiliki pacar laki-laki, kiboy menghela nafasnya dan hanya memainkan handphonenya, apakah pilihannya benar? apakah melepaskan kairi adalah satu²nya jalan untuk saat ini?

Annya menyenderkan kepalanya dan menunggu makanan yang mereka pesan datang, kiboy yang merasakan kepala annya dipundaknya terdiam merasa deja vu, "halo guys jadi aku lagi makan sama kiboyy, iboy say hii!" seru annya menyorot kamera hp nya ke kiboy, kiboy tersenyum dan melambaikan tangannya "hii" sapa kiboy, annya menyorot dirinya lagi dan melambaikan tangan.

kiboy tau apa yang dia lakukan kepada kairi itu salah tetapi dia tak ingin annya kecewa karena dia sudah jatuh cinta dengan annya, tetapi dia juga berberat hati untuk melepaskan kairi rasanya dia menyesali perbuatannya tetapi apa yang dilakukan annya saat annya tau kiboy putus dengan kairi membuat hatinya meleleh, dia sangat bahagia bahwa annya menghiburnya bahkan annya mendukungnya saat dia kembali mendekat ke kairi walaupun kiboy tau pasti annya sakit hati tetapi dia lebih menghormati pilihan kiboy.

kiboy melihat lagi kearah annya dan mengecup pipinya, annya melihat itu kaget dan pipinya memerah kiboy tersenyum dan mengelus kepala annya rasanya dia merasa kalau annya lah pemilik hatinya sekarang dan dia ingin menjaga annya dengan sepenuh hati dan kalau bisa sampai mereka menikah karena dia sudah direstui oleh kedua orang tuanya, kiboy tau dia salah, kiboy tau dia bajingan tetapi dia tak peduli dia hanya ingin annya untuk saat ini.

kiboy sudah mengorbankan satu hati untuk berpindah ke hati lain dan dia tak ingin menyakiti hati annya karena memang dia menyayangi annya dengan hatinya tetapi kita lihat baik-baik, kita lihat ke judul cerita ini dan ke judul chapter ini.

"Did we make it?" -kairi
"No, Sorry." -kiboy

(tamat gak yaa???)