★Protes memperpendek kalimat sambutan★
-Waktu: Setelah tokoh utama dikirim ke dunia barunya.
-Lv 1 _ Jiwa Terpilih (Rank 0)»Sekarang, buat dirimu senyaman mungkin, dan saat kau sadar, kau sudah akan berada di dunia barumu.«
Sosok itu bernama Fraya, dia baru saja mengirim jiwa yang terpilih untuk bereinkarnasi di dunia yang baru.
»Ah, selesai juga. Baiklah, sekarang waktunya protes.«
Lokasi berpindah ke sebuah padang rumput luas yang indah. Sosok bernama Fraya itu menemui seseorang yang sedang duduk di sana.
°Sedang apa kau di sini, Dewi Timur?°
»Aku ada urusan denganmu, Dewa Utara.«
°Sebutkan masalahmu!°
»Ini tentang kata sambutan yang kau buatkan untuk aku sampaikan pada jiwa yang direinkarnasi. Terlalu panjang dan membosankan. Aku ingin kau memperpendeknya.«
°Oh hanya soal itu. Baiklah akan aku lakukan. Kembalilah ke tempatmu dan aku akan mengirimkan kalimat barunya nanti. Ada satu jiwa lagi yang harus kau reinkarnasikan.°
»Hah? Kenapa tiba-tiba banyak jiwa yang dipilih?«
°Aku juga tak tau dan tak ingin banyak bertanya. Lakukan saja tugasmu.°
»Baiklah, tapi ingat! Kalimat pendek dan mudah diingat.«
°Baiklah, aku akan memikirkan kalimatnya untukmu.°
Setelah itu Fraya kembali ke "The Viod" untuk menyambut jiwa baru yang akan direinkarnasi.
~ ~ ~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~
★Dia anak aneh★
-Waktu: Sesaat sebelum tokoh utama memperkenalkan dirinya ke anak-anak di taman.
- Lv 4 _ Keluarga (Rank 0)Sang tokoh utama yang baru berusia 2 tahun, sedang mempersiapkan kata perkenalan yang baik. Tapi dipandangan anak-anak lain ....
"Lihat, dia bicara sendiri."
"Iya, aneh. Jangan berteman dengannya, nanti sifat anehnya menular."
Setelah itu, sang tokoh utana mendekati salah satu anak.
"Aku Andre, siapa namamu?"
"Kau anak aneh."
Mereka semua langsung menjauhi sang tokoh utama.
~ ~ ~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~
~ ~ ~ ~ ~
★Meminta tolong★
-Waktu: Saat Shalli dan Rulli pergi ke kerajaan. Begitu juga dengan pak tua.
- Lv 5 _ Tujuan (Rank 0)Sebuah pertemuan diadakan di kerajaan Forentina. Seluruh bangsawan hadir, begitu juga dengan tamu istimewa, yaitu sang penyihir Krakus.
"Tuan Krakus, sebuah kehormatan bisa bertemu dengan anda." sambut seorang pangeran yang menjadi kandidat pewaris kerajaan Forentina, yaitu Arwa Hideon Forenta.
Anak tertua dari 7 bersaudara. Seorang pria gagah dan tampan berusia 37 tahun saat itu.
"Ah iya, terima kasih juga sudah mengundang kakek tua sepertiku di acara besar ini." ucap pak tua.
"Jangan seperti itu, Tuan Krakus. Bagaimanapun juga jasamu untuk kerajaan Forentina sangatlah besar."
"Baiklah. Apa semua adik-adikmu datang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jiwa yang Terikat
FantasíaKematian yang tak masuk akal dan kebangkitan yang lebih tak masuk akal. Dunia lain? Apa benar hal itu nyata?