"Ohh My God!" Teriak ku. Saat melihat ada sesuatu disebelah Jasmine.
Kalian tau apa itu? Itu adalah 2 koper besar yang berisi pakaian Jasmine.
"Mau kemana dia?" Gumam tak menyangka. "Apa dia mau kabur? Ah tidak mungkin"
Merasa tidak nyaman dengan pakaian yang kupakai aku berjalan kekamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah selesai aku berdiri di sampingnya sambil menatap wajahnya. "Apa aku bangunkan saja dia tapi aku kasihan wajahnya terlihat bahwa ia lelah"
Aku menurunkan koper koper ini dari atas ranjang kedekat lemari pakaianku dan Jasmine.
Setelah selesai aku naik ke ranjang dan duduk disebelahnya, masih menatapnya. Jika aku laki laki aku yakin aku akan menyukainya. Wajahnya yang menggambarkan ia adalah perempuan timur tengah membuatnya terlihat cantik. Bulu matanya yang lentik membuat siapa saja ingin memilikinya. Bibirnya yang indah membuat setiap laki laki ingin merasakannya. Beruntung dia bukan seperti jalang jalang yang berada di club.
'Hey! Bicara apa kau ini Rei! Ia lebih baik dari jalang jalang di club! Bahkan ia seperti ratu dan jalang jalang itu seperti jalan kerajaan yang hanya diinjak injak' Batinku.
Aku berbaring disebelahnya mencoba untuk tertidur agar semua rasa lelahku menghilang.
••••
Jasmine's POV
Aku merasa sinar matahari memaksa untuk masuk kedalam kamarku. Mencoba membuka mata dan benar saja sinar matahari langsung menerangi penglihatanku.
Mengedarkan pandanganku ke seluruh penjuru kamar sambil mengerjapkan mataku agar penglihatanku tidak buram itu adalah kebiasaanku satiap bangun tidur. Melihat seseorang disebelahku sontak aku kaget.
"Siapa ini?" Gumamku sangat pelan. "Koper ku?"
Perlahan aku menarik selimut yang menutupi semua bagian tubuhnya. Sekarang wajahnya sudah terlihat dan menampakkan sosok gadis yang sedang tertidur.
"Reina?" Alisku bertautan. "Kapan ia pulang? Mengapa tidak memberitahuku?"
Kulirik jam dinding yang menghadap keranjang. Ternyata sudah pukul 7 AM. Jika kalian bertanya mengapa aku tidak salat subuh jawabannya adalah aku sedang datang bulan.
Aku bangun dan berjalan menuju wastafel untuk mencuci muka dan gosok gigi. Dirasa cukup aku berlalu meninggalkan Reina dikamar dan menuju dapur.
Melihat semua bahan yang tersedia dilemari aku memutuskan untuk memasak pancake sebagai sarapan. Membuat 4 buah pancake kurasa cukup untuk 2 orang. Aku mulai menuangkan adonan diatas teplon. Kurasa harum masakanki sudah mulai tercium oleh indra penciumanku sendiri.
"Jas kau masak apa?" Aku melirik kearah suara. Itu Reina matanya masih tertutup tapi ia sudah berjalan.
"Aku masak pancake Rei, kau ini jika mencium harum makanan saja langsung bangun, buka dulu matamu baru berjalan" Ucapku ketus.
"Porsiku dibuat 3 kali lipat dengan punyamu, aku sangat lapar" Ucapnya lalu duduk di kursi makan masih dengan mata tertutup.
Aku menambahkan lagi bahan untuk membuat pancake di mangkuk yang sudah diisi dengan adonan sebelumnya. Kulirik Reina ia kembali tertidur dengan meja yang menompang kepalanya.
Setelah beberapa menit pancake buatan ku matang. Aku menambahkan madu, keju, choco chips dan susu kental diatasnya. Sebelumnya aku sudah membuat 2 gelas susu vanila. Lalu kubawa ke meja makan.
"Rei ini pancake dan susu vanilanya" Aku menyodorkan pancake dan susunya di depan Reina.
"Hmm...iya" Ia mengedipkan matanya sambil melihat kearah pancake.
"Basuh wajahmu dulu baru makan" Ucapku mengingatkan. Tanpa menjawab ia berjalan ke wastafel dan mencuci muka tak lupa untuk menggosok gigi.
Reina bejalan ke meja makan dengan semangat. Mengapa dia? Tadi masih mengantuk sekarang sudah senyum senyum tidak jelas.
"Mmm sepertinya yummy" Ia mulai memasukan suapan pertama. Aku juga mulai memasuki suapan pertama.
Setelah beberapa suap Reina melirik kearahku dan berhenti melakukan aktivitasnya. "Untuk apa kau memasukkan semua pakaian mu kedalam koper?"
"Oh itu Rei, aku harus segera ke Inggris sebelum liburan berakhir rencananya aku akan kesana esok" Aku menjedakan omonganku dan meminum susu yang tadi ku buat.
"Memangnya kenapa?" Tanya Reina heran.
"Kemarin ayahku menelfonku, ia menyuruhku untuk segera pindah ke Inggris karena aku harus menggantikan pengurusan sekolah, saat ini sekolah di urus oleh keponakan dari Mr.Yasser dan liburan musim panas ini keponakannya meminta izin untuk berlibur jadi aku yang menggantikannya" Jelasku panjang lebar.
"Bukannya Mr.Yasser itu mempunyai anak? Mengapa harus kau?" Reina memang sudah kuberitahu tentang keluarga Mr.Yasser
"Ya memang beliau mempunyai anak tapi anaknya sangat sibuk akhir akhir ini" Ucapku dan melanjutkan sarapan.
"Oh baiklah, berangkat pukul berapa kau besok?" Tanyanya lagi.
"Lima sore" Jawabku singkat.
"Mm, Masih bisa jalan jalan" Gumamnya sambil mengangguk angguk.
10 menit kemudian aku dan Reina selesai sarapan. Setelah menaruh piring dan gelas ketempat cuci piring aku langsung menuju kamar mandi sedangkan Reina yang mencuci piring. Ia memaksa ku agar ia yang mencuci piring awalnya aku menolak karna aku tau dia hanya ingin bermain air tapi akhirnya aku mengizinkannya.
Selesai mandi aku berjalan menuju ruang televisi untuk menonton tv, sekarang Reina yang sedang mandi. Saat kutekan tombol on layar tv langsung menunjukan channel yang sedang menayangkan gosip tentang 5 laki laki.
'Lima pria ini (One Direction) dicap sebagai pendatang baru di dunia intertaiment dengan fans terbanyak di dunia' Tulisan ini yang tertera di bawah foto 5 laki laki, mungkin seumuran dengan ku. Merasa bosan aku mengganti channel lain, hampir semua channel hari ini menayangkan One Direction.
'Kemarin baru saja One Direction mempromosikan single pertamanya yang berjudul What Makes You Beautiful di sebuah mall terbesar di New York' Sekarang tulisan ini yang tertera dibawah vidio 5 laki laki yang sedang beryanyi.
Baby you light up my world like nobody else
The way that you flip your hair gets me overwhelmed
But you when smile at the ground it ain't hard to tell
You don't know
You don't know you're beautiful
If only you saw what I can see
You'll understand why I want you so desperately
Right now I'm looking at you and I can't believe
"One Direction!" Sontak aku menengok kearah suara dan mendapatkan Reina yang menggunakan handuk kimono dengan rambut masih penuh busa dan mulutnya juga penuh busa akibat pasta gigi, memegang sikat gigi, dan air yang menetes dari tubuhnya membuat lantai kamar dan ruang tv menjadi basah.
"Rei kau ini belum selesai mandi, cepat selesaikan dulu! Lantainya jadi basah memang kau mau mengepelnya?" Ocehku.
"Upss sorry Jas, aku ingin melihat berita ini dulu"
"Kau seperti anak kecil saja, ini bukan berita tapi ini gosip"
"Huh, baiklah aku akan menyelesaikan mandiku" Jawabnya dengan lesu dan berlalu kekamar mandi.
Ini panjang apa gk sih? Segini aja dlu :)
Yg puasa tahan lepernya jgn ampe buka gini hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET AGAIN (One Direction)
FanfictionJasmine perempuan yang bertemu dengan sahabat laki laki lamanya *Zayn Malik* saat masih tinggal di Pakistan. Mereka sudah seperti saudara. Dan mereka bertemu lagi dalam satu rumah, banyak melakukan kegiatan yang sama dalam hampir 6 bulan namun merek...