Mendengar suara ketukan pintu dari luar aku pun segera bangun dan merapikan pakaian yang kukenakan karna sedikit berantakan. Segera kubuka pintu dan mendapatkan Bi Elsa yang berdiri sambil menundukan kepalanya. "Eh bi, ada apa?"
"Maaf non saya ganggu, saya tadi ditelfon tuan Yasser untuk mengajak non berkeliling rumah ini agar nona mengetahui seisi rumah ini, dan siapa saja yang tinggal disini kebetulan nyonya Tricia sudah pulang dari kantornya, anak anak perempuannya dan 2 saudaranya juga sudah pulang non" Ucapnya panjang lebar.
"Uh...mmm...baiklah ayo kita mulai tour kita" Aku sedikit gugup namun kucoba untuk percaya diri. Bagaimana tidak aku akan berkenalan dengan mereka dan aku hanya sendiri. Aku belum menyiapkan kata kata untuk menyapa mereka.
"Ayo kita keruang televisi dulu non, karna semua yang ada dikamar lantai dua sedang beraktivitas dibawah" Ucapnya lalu berjalan menuju tangga. Aku tidak menjawab, aku masih melihat lihat barang barang dilantai dua. Karna sejujurnya saat aku masuk tadi aku tidak melihat barang disini sama sekali. Mungkin karna aku bergurau sejak tadi. Kami pun mulai menuruni anak tangga yang tadi aku naiki sebelumnya.
"Satuu...duaa...tigaa! MASUKKKK!! yey yey masuk lagi! lemparan 3 angka!! hukuman mu ditambah 10 menit jadiii 60 menit!" Teriak seorang perempuan yang kudengar dari tangga.
"Ihhh tidak bisa!! Satu angka lima menit! tidak tidak aku tidak setuju" Sekarang suara laki laki yang terdengar seperti kesal.
"Hei aku ini baik padamu! Seharusnya kau diberi hukuman 15 menit karna ini lemparan 3 angka tapi aku memberimu hukuman 10 menit agar waktunya pas 1 jam supaya kau tidak keberatan dan-- AWWW SAKIT! KAU MENCUBIT BETIS ANAK MICHAEL JORDAN!"
Aku pun sampai dianak tangga terakhir yang langsung terhubung dengan ruang televisi. Disana aku melihat satu orang perempuan dan satu orang laki laki yang sedang menonton pertandingan basket. Laki laki itu sedang memijat kaki perempuan yang berselonjor di sofa berwarna hitam putih.
"Terus saja kau bicara! Kau tidak lihat?! Perempuan itu melihati kita! Kau masih saja teriak teriakan! membuat malu keluarga Malik! Kita hanya tamu disini!" Perempuan itu pun menengok kearahku aku hanya tersenyum ia membalas senyumanku lalu kembali berbisik dengan laki laki yang sedang memijitnya.
Suara perempuan itu sangat mirip dengan laki laki ia memakai kaus basket berwarna merah yang bertuliskan Jordan dibagian belakang kaus , rambut yang tidak terlalu panjang dikuncir kuda kebelakang, memakai banyak gelang dikedua tangannya, dan beberapa untas tali berwarna dan beraksesori yang meliliti pergelangan kaki sebelah kirinya.
"......" (berbisik)
"MASUKKK!!! LEMPARAN 3 ANGKA!!! KEN KAU DAPAT HUKUMAN DARIKU, HUHH AKHIRNYA AKU BISA BALAS DENDAM DENGAN MU, 15 MENIT UNTUK MENIT PERTAMA, HAHAHA TUNGGU SAJA NANTI, KUKIRA TIM KU PAYAH TERYATA HEBAT JUGA MEREKA! PERTAMA MEMASUKKAN SAJA SUDAH LEMPARAN 3 ANGKA MEMANG TIMKU TER-"
Bugh...
"AWWW, KAU INI APA APAAN SIH?! TIDAK SUKA AKU BALAS DENDAM?! KALAU BEGITU TIDAK USAH MENGAJAKKU TARUHAN!" Kata pria itu sambil memegangi lengannya yang terkena satu pukulan dari wanita disebelahnya kurasa itu lumayan. Aku sejak tadi masih saja melihat tingkah mereka yang konyol dari dekat tangga, tadi aku disuruh oleh bi elsa menunggu ditempatku berada karna ia diminta oleh pekerja lain dirumah itu untuk membatunya.
"AKU SEDANG BERBISIK PADAMU! KAU TIDAK MENDENGARKANNYA?!" Kata perempuan disebelahnya lalu memasang wajah kesal.
"Oh kau sedang berbisik kukira kau sedang bergumam akibat kau malu karna bertiriak tadi" Laki laki itu memasang wajah tersenyum dengan sedikit takut.
"Maaf non sudah menunggu lama, ayo kita sampari mereka, mereka berdua memang selalu bertengar tapi nanti mereka juga akan akur lagi" Aku tersenyum lalu bi elsa berjalan lebih dulu.
Kami pun sampai dan aku dapat melihat dua wajah yang tadi saling berteriak dengan jelas karna sejujurnya tadi pandanganku sedikit buram mungkin karna ruang televisi yang terlalu besar. "Permisi non Ken, tuan Greyson" Mendengar nama mereka dipanggil mereka pun melihat kearah aku dan bi elsa.
"Eh bi elsa, sudah ku bilang panggil aku Ken saja, kalau jalang ini sesuka bibi saja mau memanggil apa, sis, nyonya, kampungan, tuan jelek, ya sesuka hatimu saja bi" Ucapnya lalu berdiri dihadapanku dan disusul laki laki disebelahnya.
"Enak saja kau kalau bicara" Ucapnya lalu memutar bola mata.
"Jangan suka memutarkan bola mata, nanti matamu tidak bisa kembali seperti semula baru tau rasa"
"Ini non, tuan, kenalkan ini Jasmine yang akan menggantikan kalian" Ucap bi elsa. Laki laki itu dengan segera mengulurkan tanggannya yang panjang.
"Greyson...Greyson Chance" aku pun membalas jabatan tangannya. "Jasmine Carissa Brown"
Setelah itu melepas jabatan tanggannya "Ini kedua kalinya aku melihat wanita cantik, muda, dan baik di inggris yang menggunakan jilbab" bisiknya pada perempuan disebelanya itu.
"Memang yang pertama siapa?" Balas perempuan itu.
"Aunty Tricia saat memakai jilbab untuk acara di masjid kompleks seminggu yang lalu" balasnya dengan senyum.
"HAHAHAHA memang dia masih muda?"
"Sudahlah cepat ulurkan tanganmu!"
Lalu perempuan itu mengulurkan tanggannya dan aku menjabatnya. "Kenzou Stephanie". "Jasmine Carisaa Brown". Ia langsung melepaskan jabatan tangannya.
35 Minutes Later...
Sekarang aku sudah mengenal semua orang yang tinggal dirumah besar ini. Aku juga sudah tau isi rumah ini. Kebetulan tadi saat aku sedang berkenalan di kolam renang dengan Waliyha Mr.Yasser pulang dari kantornya. Jadi saat ini aku hanya belum mengenal anak laki laki mereka yang kedua. Tadi juga Mr.Yasser bilang padaku jika memanggilnya cukup Uncle dan memanggil Nyonya Tricia cukup Aunty.
Sambil menunggu waktu makan malam aku merapikan pakaianku kedalam lemari. Baru kusadari teryata teriakan Ken dan Greyson terdengar sampai kamar yang kutempati.
"Huhh...akhirnya selesai juga" Aku punengelap bulir keringat yang sedikit mengalir didahiku.
Selesai beres beres aku mencoba mencari udara segar dibalkon kamar ini. Matahari sudah berada dipenghujung ufuk barat. Aku mengambil beberapa gambar lewat heandphone ku untuk sekedar memasukkannya di media sosialku. Kebetulan pemandangan disini sangat indah, sungai Thames dan London Eyes terlihat dari balkon kamar ini.
Saat aku sedang mengepost gambar yang tadi kuambil dibeberapa media sosialku. Aku mendengar suara ketukan pintu. Segera kubuka dan mendapatkan bi elsa di depan pintu dengan senyum manisnya.
"Maaf non mengganggu saatnya persiapan untuk makan malam"
"Iya tidak mengapa bi, nanti aku akan menyusul" Bi elsa pun mengangguk dan berlalu kekamar lain. Mungkin ingin memberitahu yang lain.
Aku pun melog out twitterku lalu mencuci muka agar wajahku lebih segar. Setelah selesai aku keluar dari kamar menuju ruang makan. Diruang makan sudah ada Aunty Tricia dan tiga anak perempuan mereka.
"Heiii aku tidak mau tau! kau harus menggantikan ring milikku yang kau patahkan!" Teriak Ken dari kejauhan. Lagi lagi mereka berdua bertengkar.
"Itu bukan salahku! Kau saja yang tertipu oleh pedangangnya, ring sudah rapuh masih saja kau beli!" Balas Greyson lalu berlari kearah meja makan.
"Enak saja kau ini! awas kau ya!"
"Hei hei, greyson apa kau tidak malu dilihati oleh wanita cantik dengan sikapmu yang seperti itu?" Ucap Uncle Yasser dari arah lain.
"Iya memang uncle dia tidak punya malu, wleee" Sahut Ken yang ada didekatku.
"Sudah sudah ayo kita makan" Akhirnya kita makan malam bersama dengan kehangatan yang amat terasa dihatiku. Dengan sedikit candaan yang dikeluarkan oleh Ken mengenai Greyson, dan ocehan dari Greyson membuat aku merasa ini adalah sebuah keluarga.
Weeyy weyy, anjir waktu cepet bgt yak? Gw udh balik lagi kepesantren, ini part gw kasih buat readers setia gw *sejak kpn gw punya readers setia? Wkwkw bomat dah* . Makasih ya yg udh mao baca nih cerita. Tpi tenang ae gw ttp ngenext chapnya kok
Byeee....
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET AGAIN (One Direction)
FanfictionJasmine perempuan yang bertemu dengan sahabat laki laki lamanya *Zayn Malik* saat masih tinggal di Pakistan. Mereka sudah seperti saudara. Dan mereka bertemu lagi dalam satu rumah, banyak melakukan kegiatan yang sama dalam hampir 6 bulan namun merek...