Hay hay gaiz! Pa kabar? Gw balik lgi nih mo ngenext partnya pdhl di bagian Berita Gaiz itu 9 hari tpi skrng udh lewat sori dah abisnya gw sibuk *anjer* , eh eh eh enak jg disono banyak cogan mayan dah kli gw ditembak sama salah satu cogan disono *ngarep bat luh!*
Langsung aja dah :)
Enjoy!
Tidak jauh dari Bridge Tower supir paruh baya ini berhenti didepan sebuah gerbang hitam yang tingginya kira kira 2 meter. Ia menekan tombo klakson mobil yang kami gunakan dan tak lama satu orang scurity keluar dari pos dekat gerbang lalu segera membukakan gerbang hitam itu. 'Apa ini tempat tinggal Mr.Yasser?' saat mobil yang kutumpangi berhenti batinku selalu bertanya seperti ini.
Pun mobil kembali dijalankan menuju garasi. Dirasa cukup supir ini keluar dan membuka pintu bagian belakang mobil . "Silakan Non turun, koper koper Nona akan saya membawa"
"Eh biar saya saja pa-" . "Itu tugas saya Non" Potongnya dengan cengiran lebar.
"Trima kasih pa" Kembaliku balas cengiran lebar itu.
"Sama sama non" Segera ia membuka bagasi mobil aku hanya tersenyum memperhatikannya.
"Permisi non" Lagi seseorang memanggilku dengan kata Nona.
"Iy-iya ada apa?" Aku sedikit terkejut mendengar suara dari belakangku segera kuputar kepalaku dan menemukan wanita paruh baya dengan pakaian seperti pelayan.
"Maaf jika saya membuat nona sedikit terkejut, saya antarkan kekamar ya non, pasti non lelah kan?" Ucapnya dengan sopan.
"Iya tidak masalah, baiklah ayo" Kukeluarkan senyuman indahku padanya. Sepertinya saat disini aku tidak boleh berhenti tersenyum.
"Ikuti saya non" Aku hanya tersenyum dan mulai mengikutinya dari belakang. Kulangkahkan kaki kanan agar lebih awal memasuki rumah ini dan 'Very Big!' Kata ini yang terlontar begitusaja dari bibirku. Wanita ini hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, menurutku jika diartikan 'memang benar'.
Mungkin rumah ini 5 kali lipat dari rumahku, Eh atau 2 kali lipat? Aku saja tidak tau bentuk rumahku yang berada di Australia karna sudah 4 tahun aku tidak melihat rumahku sediri lagipula orang tua ku pindah rumah saat aku sudah tinggal di apartement jadi rumah sendiri saja aku tidak tau. Sudahlah jangan bahas itu lagi. Aku seperti anak sebatangkara jika membicarakan hal ini.
"Oh ya non ini rumah Mr.Yasser, non ini anak muda yang akan mewarisi Mawn School bukan?" Ucapnya saat menaiki anak tangga pertama. Ternya pertannyaanku sudah terjawab ini memang rumah Mr.Yasser. Tapi aku yang mewarisi kepengurusan? Bukannya aku disuruh ayah hanya untuk membantu Mr.Yasser mengurus sekolah selama Mr.Yasser sakit, apa maksudnya?
"Non kita sudah didepan kamar silakan masuk" Sampai sebegitunya kah aku memikirkan masalah ini? Sampai sampai aku tidak ingat tadi aku sedang menaiki anak tangga yang cukup banyak dan berukuran lebar.
"Umm iy-iya, ayo masuk" Ucapku gerogi. Wanita ini mengisyaratkan aku agar masuk lebih dulu. Aku pun mulai melangkah masuk kedalam.
"Gelap?" Gumamku saat posisiku sudah melewati pintu.
"Oh non lampunya belum dinyalakan" Ia segera berjalan ketempat stopkontak berada. "Sudah" Ucapnya lalu kembali berdiri dibelakangku.
Aku mengerjapkan mata beberapa kali untuk memperjelas pengelihatanku. "Disain pria?" Lagi aku bergumam dengan suara yang cukup keras.
"Um ini non, ini bukan kamar tamu, ini kamarnya anak Tuan Yasser kebetulan anak keduanya laki laki" Saat mendengar kata laki laki mataku hampir saja keluar aku menatap wajah wanita ini dengan mata melotot kaget, ia hanya menundukan kepalanya menatap sepatu putih yang ia pakai.
"Ma-maaf non ini perintah dari Tuan Yasser, tapi tenang non pemilik kamar ini sedang diluar negri jadi non disini tidur sendirian" Mataku mulai kembali seperti biasanya.
"Berarti kalau pemilik kamar ini sudah pulang saya tidur berdua?" Pertanyaan bodoh keluar begitu saja dari bibirku. Aduh bodoh sekali aku!
"ckckckckc" Wanita ini malah menahan tawanya.
"Lupakan!" Ucapku memasang wajah garang.
"Masalah tadi itu diatur lagi oleh Tuan Yasser non" Ucapnya berhenti tertawa.
"Sudahku bilang lupakan" Kurasa wajahku sudah mulai menjadi tomat rebus untung saja ia masih menunduk. "Memang tidak ada kamar tamu disini?" Aku mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Ada 3 kamar tamu disini tetapi semua sudah terisi, nama non siapa? Sejak tadi non belum memberitahu nama non" Kepalanya mulai mendongak keatas. Semoga saja pipiku sudah tidak seperti tomat rebus lagi.
"Umm, namaku Jasmine Carissa Brown, panggil aku Jasmine saja, Trima kasih-" Aku ingin menyebut namanya tapi aku tidak tau.
"Panggil aku Bibi Elsa saja"
"Trima kasih bi Elsa" Ulangku dengan penuh senyum.
"Sama sama, jika butuh sesuatu panggil aku, kopermu ada didepan lemari" Ucapnya lalu pergi keluar kamar. Aku hanya tersenyum hingga suara pintu tertutup terdengar di telingaku.
Merasa lelah aku pun merebahkan badanku diatas ranjang besar ini. Aku belum sempat melihat lihat isi rumah ini jangankan rumah kamar ini saja belum aku cek dengan teliti karna kamar ini sangat besar dan banyak ruangan ruangan yang ditutupi gorden putih.
Oyy mo lebaran nih, bsk ye lebaran? Minal Aidzin Wal Faidzin dah mohon maaf lahir dan batin *asegg*
Maafin gw ya klo gw typo, bikin cerita kg jelas, kata katanya kurang nyambung/bener, part partnya pendek pendek, gw baru dapet nasehat nih kta orng yg ngasih gw nasehat kek gini "sering sering minta kritik sm orng, misalkan dikasih kritik tentang cerita lu itu jlk/kurang nyambung/kg jelas lu jgn patah semangat, lanjutin terus, jgn berhenti ditengah jln, biar lu jadi penulis yg lebih berpengalaman, jgn lupa juga lu hrs sering baca baca cerita biar ilmu nulis lu tambah bagus" kurang lebih gitu dah. Jadi gw minta kritik sama kalian semua insya allah pasti gw coba.
Oh iya 'Mawn School' itu nama sekolah milik kluarga Malik sm Brown jd gw singkat Mawn : Malik Brown abisnya gw buntu bgt ywd gw cari yg gampang *wkwkwkw maklumlah namamya jg author labil*
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET AGAIN (One Direction)
FanfictionJasmine perempuan yang bertemu dengan sahabat laki laki lamanya *Zayn Malik* saat masih tinggal di Pakistan. Mereka sudah seperti saudara. Dan mereka bertemu lagi dalam satu rumah, banyak melakukan kegiatan yang sama dalam hampir 6 bulan namun merek...