warning typo ⚠️⚠️
Hari berikutnya telah tiba. Ressa kini bangun bersiap ke sekolah seperti biasanya. Belum membuka pintu tiba tiba jegar datang dengan membawa seseorang yang nampak lebih tua darinya.
"lo tuli? gw bilang lo di rumah ngapain pakai seragam, lo kira lo siapa hah?" sinis jegar yang melihat Ressa sedang bersiap untuk berangkat sekolah.
"astaga gw lupa atas perintah jegar itu huh" batin Ressa .
"maaf" hanya kata itu yang mampu bibir Ressa ucapkan.
"sudah jangan terlalu kasar gar kasian dia" ucap pria itu.
"huh, gw brangkat lo urusin tu bocah " meninggalkan apartemen nya itu.
"iya" jawab orang itu.
"hummm silahkan duduk pak" ucap Ressa dengan menaruh tas nya ke dalam kamarnya lagi.
"baik"
Lalu sosok lelaki itu duduk di sofa dengan Ressa yang baru kembali dari kamarnya menggunakan pakaian biasa namun masih sopan. Dia lalu pergi ke dapur dan membuatkan teh serta menyajikan beberapa cookies yang ada di lemari itu.
"Silahkan pak maaf hanya ini " ucap Ressa dengan menyajikan nya di meja dan kembali ikut duduk di lantai.
"Ahh tidak apa apa , jangan duduk di situ aku tidak enak" lelaki itu lalu ikut duduk di bawah bersama Ressa.
"ahh tidak apa apa pak" ucap nya canggung
"Jangan panggil pak panggil kak aja, kenalkan nama ku Julian, aku kerabat jegar, dan aku baru lulus kuliah tahun ini" jelas Julian kepada Ressa .
"a-aahh a-akuu Ressa , salam kenal pa- eh k-kaakk" jawab Ressa canggung.
"jangan terlalu canggung aku tidak seperti jegar tenang saja" senyum Julian kepada Ressa.
"iyaa kak"
Lalu sesi belajar pun di mulai, Julian adalah orang yang baru lulus sarjana pendidikan itu adalah orang yang hangat ,humble serta perhatian. Tak seperti jegar yang sangat angkuh ,dingin ,dan kasar, Ressa merasa bahwa ia seperti memiliki teman saat ini.
Kini mentari mulai menunjukan sinar senjanya di balik jendela besar apartemen itu, yang menunjukkan bahwa waktu sore telah tiba.
"Kau anak pandai ternya Ressa"puji Julian kepada Ressa .
"ah tidak juga kak" jawabnya dengan senyuman malu.
"itu maaf jika mengganggu privasi mu ,boleh aku bertanya?" ucap dengan meminta izin kepada Ressa.
"tanya apa kak?"
"Ahh hubungan mu dengan jegar, kalian berpacaran?" tanya Julian dengan kikuk.
"ahh kami..... kami... .. kami menikah atas perjodohan karena aku" jawab Ressa sembari menundukkan kepalanya.
"ah maaf jika menyinggung mu, kenapa kau seperti tak senang?" tanya nya lagi
"tidak aku senang hanya saja ini masalah pribadiku dengan keluarga ku haha" jawab nya canggung dengan masih menundukkan kepala.
"ahh maaf aku tidak tahu" Julian memegang kepala Ressa dan di angkat nya lalu mata mereka pun saling bertemu satu sama lain.
"jangan sedih, walau aku tidak tahu masalahmu disini sambil mengajar aku akan mendengarkan cerita mu juga jadi jangan sungkan untuk sedikit terbuka dengan ku agar kau tidak terlalu stress,ok" jelasnya pada Ressa dengan memandang mata Ressa dalam.
"iyaa " senyum Ressa namun mata itu sedikit berkaca kaca.
Masih di posisi yang sama tak lama pintu terbuka dan menampilkan jegar yang pulang bersama katrine itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESSA & JEGAR || [ NOREN ]✓
Romance[COMPLETED] Sakit yang Ressa rasakan atas perjodohan paksa yang di rencanakan orang tua nya agar terbebas dari hutang keluarga ternama itu dengan anaknya yang bernama Jegar. Dimana kisah Ressa yang berjuang untuk rumah tangganya agar tidak hancur...