Tepat saat bubu baru saja 5 menit tertidur dokter kini sudah selesai melakukan operasi pada Ressa dan memberitahu kan kepada Julian yang berjaga di luar .
"Dok gimana dok adik saya " tanya Julian yang langsung berdiri saat dokter baru saja keluar.
"syukurlan pasien bisa bertahan dan operasi nya berjalan dengan lancar kini pasien aka di pindahkan ke kamar rawat VIP" ucap dokter sambil tersenyum dan mendapat anggukan serta senyuman yang terpancar dari wajah Julian.
Lalu dokter itu pun pergi dan tak lama beberapa Suter membawa resa ke kamar rawat inap itu. Di ikutinya oleh Julian untuk melihat keadaan Ressa saat ini.
"maaf pasien masih tidak bisa di jenguk ,mohon tunggu hingga kondisi nya benar benar membaik " ucap suster itu yang menahan Julian yang ingin masuk melihat Ressa.
"baik sus" angguk nya dengan melontarkan senyum nya .
Lalu ia kembali terduduk di depan ruangan Ressa dengan menunduk yang lama kelamaan membuatnya ngantuk , lalu julian pun tertidur di bangku tunggu di depan kamar tersebut.
(◠‿・)—☆(◠‿・)—☆
Keesokan harinya tiba, dimana kini Julian sudah bangun dan ia sedang mencuci muka nya di dalam toilet. Kembalinya ia dari sana ia langsung menuju ruangan pamannya itu dan memberi tahukan kondisi Ressa semalam.
"paman Ressa sudah di pindah kan ke kamar VIP kini sudah boleh di jenguk kata suster namun tidak boleh terlalu mengganggu nya." ucapnya di pintu kepada pamannya yang masih menjaga bubu nya yang sedang tertidur pulas.
"iya" angguk sang paman lalu Julian pun pergi kembali ke kamar ressa di tempatkan. dan duduk di samping brankar Ressa.
"maaf gw hampir aja telat nolong kamu Ressa" ucapnya dengan melihat wajah pucat Ressa yang di pasangi alat pernafasan itu
Julian cukup lama terdiam dan tertunduk kasihan pada Ressa , apalagi Julian tau bahwa sifat jegar itu memang sedikit kasar namun ia tak pernah menyangka bahwa saudara itu akan melukai istrinya sendiri sampai seperti ini. Tak lama ada ketukan pintu yang membuat Julian tersadar akan lamunannya.
Tok tok tok...
Julian berjalan ke arah pintu dan membukanya, dia melihat bahwa dua sahabat nya Ressa itulah yang mengetuk pintu.
"eh kalian tidak sekolah?" tanya balik Julian. namun mereka langsung menggeleng kepalanya cepat.
"ko kalian tau ruangannya ?" herannya melihat dua anak itu bisa tau Diaman ruangan Ressa.
"kami tadi sempat menjenguk tuan Jung lalu dia memberi tahu ku Ressa sudah di pindahkan ke sini" jelas Nana, dan di angguki oleh Julian.
"ya udah silahkan tapi jangan terlalu berisik dan membuatnya ga nyaman ya" ucap Julian lalu mengusak Surai kedua bocah tersebut lalu ia berjalan keluar menggantikan dua sahabat itu.
Di dalam kini heffi dan Nana duduk di samping kanan dan kiri brankar yang terdapat sahabatnya dengan alat pernafasan yang terpasang pada wajahnya. keduanya menatap Ressa dengan pilu atas apa yang sahabat mereka derita saat ini.
"Ressa lu ga mau bangun , lu ga kangen kita ha? lu tiba tiba gada kabar malah lu tiduran di sini , ga lucu ress" ucap Nana dengan menggenggam tangan Ressa.
"Lo jahat sama kita Ress gw bilang bahwa Lo harus cerita masalah Lo , tapi Lo malah mendem itu sendirian dan berakhir disini" lanjut heffi dengan air mata yang mengalir di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESSA & JEGAR || [ NOREN ]✓
Romance[COMPLETED] Sakit yang Ressa rasakan atas perjodohan paksa yang di rencanakan orang tua nya agar terbebas dari hutang keluarga ternama itu dengan anaknya yang bernama Jegar. Dimana kisah Ressa yang berjuang untuk rumah tangganya agar tidak hancur...