WARNING TYPO ⚠️
Kini hari demi hari sudah Ressa lewati dengan jegar yang memang sudah menjaga nya selama seminggu sepekan. Entah karena terpaksa atau memang keinginan nya perintah yang bubu lontarkan hari itu yang dimana menyuruhnya untuk menjaga Ressa kini ia laksanakan dengan meluangkan sedikit waktunya saat pulang sekolah lalu ia selesaikan jika orang tua nya kembali menjenguk dan menggantikan nya merawat Ressa.
Genap sudah kini hari ke 10 Ressa di jaga oleh jegar. Kini Ressa sudah tidak memakai masker oksigen lagi sejak 6 hari yang lalu. Ressa saat ini sedang di temani jegar yang tengah bermain game di ponselnya di kursi samping brankarnya itu. Memang Ressa masih takut atas perlakuan jegar yang dimana ia tak bisa melupakan nya di hati itu, tapi seminggu ini Ressa juga merasa sedikit perubahan pada sikap jegar yang tak seperti sebelumnya. Dimana saat merawatnya jegar itu benar benar mengambilkan apa yang Ressa butuhkan walau saja tanpa ekspresi dan ucapan nya yang dingin dan datar.
"hmm sorry ya" ucap Ressa memecah keheningan keduanya.
"for what" jawab jegar tanpa menoleh dan matanya yang fokus pada game nya.
"everything" balas Ressa dengan menunduk an kepalanya ke bawah, namun hanya degeman kecil yang jegar tanggapi.
Tak lama pintu itu terbuka menampilkan sosok tinggi ber jas hitam dengan muka yang sama dinginnya dengan jegar. Ia masuk tanpa mengetuk namun membukanya dengan pelan.
"Maaf baru bisa jenguk udah telat seminggu, gw ada bisnis di luar negri sih waktu kemarin" ucap pria itu.
"iya gak apa apa kak "jawabnya dengan senyum ramah.
"Nih bingkisan buat lo , cepet sembuh ya adik ipar" mengusak Surai Ressa sambil menundukkan badannya lebih rendah.
Hanya senyum yang Ressa tampilkan atas perlakuan pria itu. Lalu pria itu melihat jegar yang tengah duduk manis di samping dengan mata yang fokus kedalam game serta kaki yang asik menumpang pada lemari kecil di belakang nya.
"Bukannya jagain istri lo, malah asik nge game sendiri"
"ngapain lo ke sini Mavin?" tanya jegar tanpa menoleh ia tau hanya dari suara sang kakak.
Ya pria itu adalah Mavin kakak dari jegar yang usianya tak jauh dari jegar, hanya saja kini Mavin tengah mengurus kantor Dady nya yang berada di jakarta timur jadi ia jarang sekali untuk bisa pulang , apalagi ia kini baru saja pulang dari urusan bisnis nya yang ada di jepang.
"gw jarang pulang pas gw pulang , gw malah tau kabar adik ipar gw masuk RS gara gara lo , jadi setelah proyek selesai gw mampir jenguk dia" jelasnya yang berjalan ke arah jegar.
"ya udah Sono pulang ganggu orang nyantai" Jawabnya namun langsung saja mavin mengganggu sesi game nya.
"ishh paan si lo mati kan gw aishhh" kesal jegar .
" gitu aja sensi an udah gw cape mau duduk" cletuk nya lalu duduk di sofa dengan membuka ponselnya.
Tak lama Nana dan heffi pun datang menjenguk nya saat pulang sekolah. Bahkan mereka saja Masih mengenakan seragam sekolah mereka.
"Ressa hellowww gimana keadaan lo udah mulai membaikan?" ucap Nana dari sembarang pi tu hingga di sampingnya dengan senyum manisnya.
"ummm udah minum obat? udah mam? udah ist-" ucap heffi terpotong karena melihat sosok asing yang duduk di sofanya.
"eh sa itu siapa dingin banget kaya jegar tp ganteng juga" bisik heffi tepat di telinga Ressa.
" ouhh kenalin kak Mavin kakak nya jegar" jelas Ressa
"pantes" ucap keduanya bersamaan lalu tertawa.
"sama dingin nya ya na"
"ho'oh keluarga es batu kali mereka ya" timpal Nana.
"Uda udah , eh kalian kenapa ga pulang dulu ke rumah baru ke sini?" tanya Ressa
"males jaraknya jauh mana panas banget lagi" gerutu heffi.
"Jadi kita langsung mampir ke sini deh ,eh sorry kita ga bawa apa apa btw kak Julian mana?" tanya nana.
"Oh kak Julian lagi ada urusan di kantor pusat pendidikan entah lah bisa pulang kapan dari kemarin soalnya" jelas Ressa yang di angguki teman nya .
"ya udah duduk ga cape berdiri?" ejek Ressa.
" eh iya iya"
Lalu mereka menghabiskan waktunya untuk mengobrol dan jegar kini sudah keluar mencari makanan karena telinga nya panas mendengar kan tiga sahabat itu yang asik mengobrol. Sedangkan Mavin masih stay duduk di sofa namun kini sudah berganti gaya dengan tiduran di sofa sambil masih memainkan ponselnya.
Waktu berlalu kini malam pun tiba. Dimana kini Ressa yang sedang makan malam dengan di suapi oleh Nana dan heffi yang membantu nya mengambilkan obat untuk nya.
"gw mau ke atm sebentar, mau nitip apa?", ucap mavin sambil berjalan kearahnya.
Mavin melihat sosok heffi, dimana heffi juga melihatnya . Mavin sedikit mengulum senyumnya menurut Mavin heffi itu lucu.
"Kak, kak , kak Mavin hello" ucap Ressa menyadarkan lamunan Mavin
"eh iya iya kenapa?" jawabnya
"Ga aku ga nitip paling bilangin ke jegar suruh panggilin suster buat ganti infus aku" Timpal Ressa di angguki oleh Mavin lalu pergi meninggalkan mereka dengan sedikit mencuri pandangan ke arah heffi.
Mavin pun keluar menemukan jegar yang sudah kembali dari luar dan kini tengah duduk menulis sesuatu pada secarik kertas entah berisikan apa. Jegar yang melihat mavin pun langsung menyembunyikan kertas itu kedalam saku hoodienya. Mavin lantas memberi tahukan bahwa Ressa butuh infus baru dan jegar bejalan bersama Mavin ke depan namun terpisah karena jegar tengah memanggil suster.
"Makasih sus" ucap Ressa yang kini telah terpasang kan infus baru yang di ikuti jegar di belakang suster.
Jegar tengah duduk sambil membaca halaman koran karena ia merasa bosan . katrine akhir akhir ini sangat susah untuk di hubungi dan di ajak untuk pergi berkencan bersama lantaslah jegar jika katrine tidak mau ia akan membawa wanita lain untuk pergi bersama nya sebagai pelampiasan sesaat. cukup lama sudah jegar membaca koran itu lalu ia ketiduran dengan posisi kepalanya mengadah ke atas di tutupi secarik koran tersebut.
Sahabat Ressa bahkan kini sudah pergi pulang 10 menit yang lalu , dan kini di susul oleh Mavin yang baru saja kembali namun ia membawa beberapa cake untuk Ressa.
"nih buat lo, makan habis itu tidur " ucap mavin
"makasih kak " Ressa menerima nya lalu memakan cake tersebut sebelum akhirnya ia tertidur karena efek obat yang ia konsumsi tadi.
Mavin mendudukan di sofa sampingnya sebelum itu dia membenarkan posisi tidur jegar yang nampak sangat kurang nyaman. Mavin mengambil bantal di samping jegar lalu ia letakan pada ujung sofa dan membaringkan jegar dan mengambil koran lalu meletakkannya di tempat sebelum nya. Mavin tak lupa juga untuk menyelimuti sang adik. Walau keras kepala dan kasar namun Mavin tetap menyayangi adik satu satunya itu.
Mavin kembali ke ranjang Ressa dengan melihat Ressa sudah tertidur pulas lalu menarik selimutnya ke atas menutupi dadanya dan ia kembali ke sofa untuk ikut mengistirahatkan badannya. Karena bubu dan Daddy nya ada acara pertemuan dengan para rekan bisnisnya maka dari itu mereka menyuruh Mavin saja yang menjaganya mumpung sang kakak sudah pulang.
Mavin yang lelah itu pun tertidur di sofa depan jegar dengan beralaskan selimut jas nya sendiri.
(ʘᴗʘ✿) (ʘᴗʘ✿)
YUHU SAMPE SINI DULU HEHEHE
BTW GIMANA MASIH SETIA GA??? WAH WAH SALUT YANG MASIH SETIA BACA MAKASIH YAA DUKUNGAN KALIAN ITU SEMANGAT KU.
KALI KALIAN SUKA DAN PENGEN TAU KELANJUTANNYA CERITANYA JANGAN LUPA VOTE KOMEN FOLLOW DAN SHARE KE TEMEN TEMEN KALIAN.
SEE U IN THE NEXT CHAPTER
BABAYOOOOOO
MUACHHHH
🦊🦊🦊💞💞💞
KAMU SEDANG MEMBACA
RESSA & JEGAR || [ NOREN ]✓
Romance[COMPLETED] Sakit yang Ressa rasakan atas perjodohan paksa yang di rencanakan orang tua nya agar terbebas dari hutang keluarga ternama itu dengan anaknya yang bernama Jegar. Dimana kisah Ressa yang berjuang untuk rumah tangganya agar tidak hancur...