Krek
Jaehyun menarik tuas handremnya. Sedangkan Taeyong masih terus menjilati dan menciumi leher adiknya itu, sesekali Taeyong menggerakkan pantatnya mengusak sesuatu di bawah sana untuk terbangun. Jaehyun menggeram pelan, ia menutup matanya erat merasakan gelenyar yang dengan perlahan memenuhi perutnya.
Jaehyun memang ingin sekali melakukannya dengan kakaknya itu, namun ia tidak mau jika melakukannya dalam keadaan kakaknya yang sedang dipengaruhi oleh obat perangsang seperti itu, dan menyebalkannya lagi, kakaknya itu malah mendesahkan nama yang lain.
Jaehyun dengan susah payah sudah menahan gelenyar itu, namun ia kalah. Jaehyun menekan sebuah tombol pada mobilnya, sehingga jok mobilnya terbuka ke belakang. Jaehyun menukar posisinya, kini ia berada diatas kakaknya. Jaehyun memandang kakaknya yang berantakan itu. Matanya yang sayu, mulutnya yang terbuka, sangat seksi.
"Jangan salahkan aku jika aku melakukannya, kau yang memulai duluan!". Bisik Jaehyun.
Jaehyun membuka jas dan membuka semua kancing bajunya, Taeyong mengusap dada Jaehyun sensual. Jaehyun mendekatkan wajahnya, ia melumat bibir Taeyong. Taeyong mengalungkan tangannya dan meremat rambut Jaehyun.
"Ngh".
Jaehyun terus melumat bibir itu, melesak ke dalam dan melilitkan lidahnya bersama lidah Jaehyun. Itu sangat menyenangkan. Bunyi kecipak ciuman memenuhi mobil Lamborghini Aventador milik Jaehyun. Jaehyun menyudahi ciuman itu, ia melumat dan menghisap leher kakaknya meninggalkan jejak biru di sana.
"Ah Jay!". Desah Taeyong.
"Panggil aku Jaehyun, sayang!". Bisik Jaehyun.
Jaehyun tak habis pikir, apa kakaknya itu tak bisa melihat? Kenapa yang didesahkan terus saja nama Jay bukan namaya.
Ciuman basah Jaehyun terus turun hingga berhenti di puting kecil yang sudah mencuat itu, Jaehyun memberikan sapuan yang sensual di sana, menjilat dan menggigit gigit kecil puting menggemaskan itu, sedangkan tangannya bermain pada puting mungil satunya, ia tarik dan memelintirnya.
"Nggh Jaehyunh!". Desah Taeyong.
Akalnya hilang entah kemana. Taeyong terus mendesahkan nama adiknya sekarang. Ia meremat remat rambut Jaehyun berusaha menyalurkan rasa perih dan nikmat di putingnya itu. Jaehyun menarik lepas celana Taeyong beserta dalamannya. Taeyong junior sudah mengacung sempurna ternyata, menggemaskan. Jaehyun mendekatkan wajahnya untuk melumat bibir Taeyong lagi dan lagi, sambil jarinya yang kini bermain main di lubang Taeyong, ia memasukkan satu jarinya perlahan.
"Ngh". Taeyong mendesah dalam ciuman itu.
Jaehyun memasukkan satu jarinya dalam, seperti ia ingin tahu sedalam apa kakaknya itu. Tidak puas dengan satu jarinya, kini Jaehyun memasukkan kedua jarinya ke dalam sana.
"Ngh". Taeyong mendesah lagi mendapat perlakuan seperti itu, itu sangat perih namun juga menyenangkan.
Jaehyun menggerakkan kedua jarinya keluar masuk di dalam lubang Taeyong, dengan bibirnya yang masih tertaut dengan bibir kakaknya.
"Ah Jaehyunh!". Taeyong mendesah.
Peluh mengalir dari dahinya, ini adalah yang pertama ia merasakan hal seperti itu. Taeyong menggeleng geleng ribut dengan mata yang sayu menatap Jaehyun. Ia merasakan gelenyar di perutnya itu semakin liar, hingga ia merasa ada sesuatu yang akan keluar dari sana.
"Jaehyun aku akan keluar!". Kata Taeyong.
Tangannya meremat sisi jok dengan kuat, sedangkan Jaehyun ia terus menggoda kakaknya itu dengan terus menggerakkan kedua jarinya di dalam sana sambil menikmati setiap perubahan ekspresi di wajah cantik kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NO MERCY | JAEYONG
FanficWarning! Jaeyong shipper area BXB 18+ Homophobes step aside Tentang Jaehyun yang mencintai kakak kandungnya sendiri. Hidup dengan didikan kakeknya yang seorang mafia, membawa Jaehyun menjadi seseorang yang dingin dan kejam