Agreement

1.5K 80 0
                                    

"Hiks Jaehyun sakit!".

Taeyong menangis sesenggukan merasakan bawahnya yang perih. Padahal itu baru dua jari Jaehyun yang masuk, belum penisnya.

Mendengar Taeyong yang sesenggukan, Jaehyun menghentikan aksinya dan memandang Taeyong. Jaehyun mengeluarkan jarinya dari lubang Taeyong.

Jaehyun memungut dan memakai kembali semua bajunya. Setelah itu ia meraih selimut dan menyelimuti tubuh telanjang Taeyong.

"Istirahatlah!". Titah Jaehyun dengan suara beratnya.

Jaehyun berjalan hendak keluar dari kamar hotel itu, namun ia berbalik memandang Taeyong ketika ia berada di depan pintu.

"Maafkan aku telah menyakitimu. Aku tidak akan melakukannya lagi!".

Setelah mengatakannya, Jaehyun pergi meninggalkan Taeyong sendirian.

Jaehyun berjalan menuju balkon hotelnya, ia ingin menenangkan pikirannya yang kacau di sana.

Jaehyun menyalakan rokok dan menghisapnya perlahan.

Taeyong melihat Jaehyun berada di sana, ya Taeyong pergi menyusul Jaehyun. Taeyong melihat pria yang bertemu dengannya di toilet tadi sedang mendekati Jaehyun.

”Looks like it's not going the way you want Jung Jeffrey! (Sepertinya itu tak berjalan sesuai keinginanmu Jung Jeffrey!)".

Mendengar sapaan itu, Jaehyun mengalihkan pandangannya pada pria yang berada di belakangnya. Pria brewok itu nampak mendekat, dan.

Jleb

"Akh!".

Jaehyun memegang tangan Braga yang menusukkan belati di perut kanan Jaehyun.

Jaehyun mendongak menatap Braga.

"I didn't mean to kill you. I'm just giving you a warning! (Aku tidak bermaksud membunuh. Aku hanya memberimu peringatan!)".

Braga menarik belati itu, darah mengucur dari perut kanan Jaehyun.

"Selesaikan tugasmu di sini, aku akan menunggumu di Itali!". Bisik Braga.

Taeyong yang sedari tadi hanya memperhatikan keduanya baru tersadar, jika lelaki brewok itu melukai adiknya.

"Jaehyun!". Teriak Taeyong.

Taeyong berlari ke arah Jaehyun, Braga berjalan pergi dari sana dan tersenyum pada Taeyong. Ketika mereka berpapasan Braga menyeringai.

"You're so cute!". Kata Braga.

Taeyong tak mempedulikan perkataan itu, Taeyong berlari membantu Jaehyun.

"Jaehyun kau tak apa?". Tanya Taeyong khawatir.

"Pergilah, menjauhlah dariku!". Kata Jaehyun datar.

"Jae ayo kita ke rumah sakit!".

"Aku bilang pergilah!". Teriak Jaehyun.

Taeyong terkejut dengan teriakan Jaehyun, sebelumnya Jaehyun tak pernah meneriakinya sekasar ini.

"Kau terluka Jae, kau harus ke rumah sakit!".

"Kau tidak mendengarku? Pergilah Jung Taeyong jangan menghiraukanku!".

Mata Taeyong berkaca kaca, entah mengapa hatinya begitu sakit diteriaki oleh Jaehyun. Apakah Jaehyun marah karena gagal menidurinya lagi?

"Pergi!". Kata Jaehyun dengan tegas.

Jaehyun masih memegangi perutnya yang terluka. Taeyong pergi dari sana dengan gerakan yang lambat sesekali Taeyong menoleh ke arah Jaehyun yang sedang menelfon seseorang.

NO MERCY | JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang