Happy reading
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°POV real
Pawat pun mengajak Win ke toko terdekat.
setelah menempuh perjalanan sekitar 6mnt mereka pun sampe di tokonya.
di sana Win langsung memilih milih es yg ia.
mau tak butuh waktu yg lama win pun selesai memilih es yg ia inginkan.
"Pawat Awin udah selesai milih nya," omong Awin ke Pawat yg menunggu nya sambil memainkan telepon genggam nya.
"Yaudah ayo bayar."
"Ok Pawat."
Setelah mereka selesai membayar mereka pun pulang ke rumah.
Saat baru masuk di rumah Pawat pun langsung di marahi sang buna karena sudah jajan es banyak.
"Pawatttttt!!!!."
"Apaa Bun gak usah triak triak Pawat denger."
"Apa apaan kamu beli es sebanyak itu!!."
Dengan seribu alasan pun Pawat menjawab.
"Bukan Pawat ko Bun liat tu p'Win yang beli."
"Winn mana ada uang Pawat!!" Buna pun menjawab Pawat dan sekalian menjewer Pawat.
"Aduh aduh sakit Bun iya Bun maafi Pawat Bun."
Buna pun melepas jeweran nya karena melihat Pawat yg sudah kesakitan.
POV Pawat.
"Udah duit abis di jewer buna lagi sial sial gw hari ini."
"Mending gw ke kamar aja lah udah gak mood main."
"Bun Pawat masuk kamar dl ya Bun."
"Yaudah sana."
"Yahhhh Awin main sama siapa??," Tanya Awin dengan wajah yg di tekuk.
"Sama buna aja ya sayang."
"Ok bunaaa."
POV real.
Win dan Gulf pun bermain bersama di ruang tengah disana mereka bermain menyusun Lego dan membuatnya menjadi berbentuk rumah.
Mereka merangkai rumah mainannya sekitar 1 jam.
Tetapi Mew yg melihat mereka sedang fokus pun mengagetkan mereka.
"Dorrr."
"Astaga,"kata buna yg terkejut.
"Dady ahhhhh gak seru Awin ngambek ah," rengek Awin karena ia kesal.
"Maafin Dady lah, ayo kita main sama sama."
"Awin gak mau,"acuh tak acuh Win ke Mew.
Buna pun berusaha membujuk Win yg merajuk.
"Win maafinn Dady nya."
"Ok, Awin maafin tapi ajak Awin ke mall."
"Ok, kita ke mall sekarang," ajak Mew agar sang buah hati tidak merajuk lagi.
Mew pun menawari Gulf untuk ikut tetapi Gulf menolak karena ada kepentingan lain yaitu membereskan rumah.
"Bun kamu beneran gak ikut?," Tanya dady sekali lagi.
"Gak dad kamu sama Win aja."
"Kita berangkat dl Bun."
"Iya hati hati."
"Ayo Win."
"Let's go."
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°°°°
Mereka pun sampai di mall disana mata Win langsung tertuju di sebuah rak permen.
POV Mew.
"Tu bocah minta permen lagi sampe rumah siap siap deh kena omel ibu negara."
"Dady Dady Awin mau permen yg itu," Win meminta permen yg berada di rak atas.
"Awin sudah ya nanti kita beli mainan aja ya jangan banyak banyak permen nya," bujuk nya ke Win.
"Yah Dady gak asik."
***
"Gw bayar permen permen yg di beli Win permennya lumayan banyak bahkan bisa di bilang banyak."
"Saat sudah selesai gw pun bawa Win buat ke tempat toko mainan. Malah matanya tertuju pada 1 mobil mewah yg dimana di pamerkan di tengah tengah mall, bukan Win namanya kalo gak ngerengek minta."
"Daddyyyy Win mau itu," pinta Win.
"Win itu mahal sayang," tolak gw sekalian gw kasi alasan mengapa tidak boleh.
"Dady uang nya kan banyak dad."
"Gak semua yg Win mau harus di dapat ya Win."
Disana Win menangis sejadi jadinya dia nangis cukup keras dan menggema.
POV real.
Mew pun menggendong Win dan membawa nya pulang karena kondisi yg kurang kondusif Win sudah tidak bisa di tenangkan. Win menangis sejadi jadinya. Mew pun membawa bayi kecilnya itu untuk pulang di sepanjang perjalanan Win terus menangis sampai akhirnya tertidur.
Sampai akhirnya sampai juga di rumah Win pun di gendong masuk Mew. Gulf yg kebingungan kenapa Win tidur di jam yg bukan jam nya untuk tidur.
"Loh dad kenapa Win tidur,?" Tanya Gulf kebingungan.
"Win habis nangis minta mobil mewah."
"Yah memang ank ajaib satu ini, sana dad masukin kamar."
"Bentar ya Bun."
°°°°°
Tunggu chapter selanjutnya
Ya phi🐰🐰🙏"Salam manis dari Awin🐰🐰"