Happy reading
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•"Win sudah pagi bangun saya mau ke kantor," bangun Bright
Bright membangunkan Win lebih awal karena ia juga masih ingin bertanya sedikit ke Win.
"Hmmmmm"
Bright terus menggoyang goyangkan badan Win untuk membangunkan nya.
"Phi Win cape!!!," bentak Win
"Win aku ingin bicara kepada mu," Bright yg masih berusaha membangunkan Win
"Aku tidak ingin bicara ke pada Kaka aku benci Kaka, Kaka hanya mementingkan kepentingan Kaka saja Kaka gak sayang Win. Win benci Kaka"
"Win ayolah," Bright masih saja membujuk nya
"Pergi.!!!!!"
Bright yg mendengar Win membentak nya pun sedikit merasa kecewa dan langsung pergi meninggalkan nya begitu saja.
Tanpa rasaa bersalah Win melanjutkan tidur nya lagi.
Bright yg emosi itupun tidak pergi ke kantor ia malah ke markas dan menemui Pawat.
"Berapa musuh terberat kita?," tanya Bright ke Pawat
"17Bright, np lu?,"Pawat kebingungan dengan tingkah aneh Bright
"Gw kesana sekarang"
Tanpa pikir panjang untuk meluapkan emosi nya ia pun pergi ke markas tempat para musuh meraka berada.
Pawat yg tidk bisa mencegah itupun langsung mengabari Win untuk meminta pertolongan nya
"Win tolong cegah Bright, Bright ngamuk Win,"mohon Pawat
"Di mana kak Bright sekarang?"
Pawat langsung mengajak Win ke lokasi di mana Bright berada.
Sesampai nya di sana Pawat menatap pintu tinggi yg dimana Bright berada di dalam nya.
Pawat tdk berani memasuki, Bright bilang jika ada yg berani mencegah nya akan ia tembak mati siapapun itu.
Win dingan beranin lari dan masuk ke ruangan itu se orang diri.
"Winnnn.!!!," teriak Pawat mencegah Win
Win tidak menghiraukannya, ia berlari masuk dan mencari keberadaan Bright
Ia melihat bright yg penuh luka dan memegang pistol berteriak karena tau ada orng yg mengikuti nya
"Stop di situ atau mau mati!!!"
Win langsung lari memeluk Bright dari belakang ia memeluk Bright dengan erat.
"Kenapa kamu tidak menembak ku?," tanya Win dengan suara kecil nya
Bright menghadap ke Win dan sedikit membungkuk.
"Kau duniaku jika kau aku bunuh duniaku akan hilang," menatap Win dengan tatapan tajam
Seketika Win menangis kencang Bright kebingungan kenapa Win menangis.
"Apa aku melukai mu sampai kau menangis?," Bright kebingungan dengan Win
"Aku takut, kau menatapku dengan tatapan mata yang tajam"
Bright langsung memeluk Win dan menggedong nya membawa Win kecil keluar.
Sesampai nya di luar Bright bertanya kepada Win.
"Apakah kamu masih marah kepada ku?"
"Kalo iya," jawab Win tengil
"Kala iya aku akan pergi ke suatu tempat"
"Aku sudah tidak marah ke Kaka tapi Kaka jangan pernah pergi"
Bright yg mendengar itupun langsung tersenyum lebar.
"Ya aku tidak akan meninggalkan mu"
Bantu fote ya biar semangat up nya😁