.
.Hari Sabtu seharusnya mereka semua istirahat dari riuhnya jadwal pembelajaran di kampus, tapi tidak saat ini. Sebab Sabtu dan Minggu menjadi hari di mana panitia benar-benar mempersiapkan banyak pertandingan.
Meskipun diketahui bahwa ada sebagian cabang telah selesai, seperti atletik, tapi masih ada pertandingan semifinal dan final yang akan dilakukan beberapa hari sebelum closing.
Mereka semua masih repot!
Hari ini Gyani mengambil saran Ucup untuk bekerja secara profesional. Harusnya dari awal memang seperti itu, tapi semakin lama perasaan gadis itu juga tidak bisa dibohongi. Terkadang ia diterbangkan hingga melewati atap-atap stadion, tapi beberapa hari kemudian dihempaskan begitu saja ke jalanan berlumpur.
Hingga di sinilah dia berakhir sekarang, Sekre BEM KM, khususnya ruangan panitia Logistik dan Transportasi.
Sebagian dari panitia Logstran seperti Jawad dan Cakra masih di bawah untuk membantu mengangkat galon di setiap ruangan panitia. Harap dimaklumi karena ini adalah jadwal mereka angkat galon.
Selain mereka, terlihat Cici dan Kirana sedang bergosip satu sama lain di balkon. Terasa sangat seru sampai-sampai suara cekikikan mereka mengganggu tidur Januar di paha Kirana. Berulang kali cowok itu mengatakan untuk tidak berisik, tetapi ia hanya bisa menahan emosi ketika diamnya para gadis hanya bertahan kurang dari 10 detik.
Juan sendiri sedang membungkuk mengerjakan laporan yang ditulis tangan di atas karpet, begitu pula Hisyam yang mengetik tugasnya dengan laptop berada di atas paha. Keduanya berada pada posisi duduk yang berlawanan.
Gyani tidak tahu bahwa ruangan Logstran bisa setenang ini—walaupun tidak benar-benar tenang juga karena tawa Cici yang kayak kuntilanak. Namun, atmosfernya memang beda. Biasanya ada Rian yang karaokean lewat lagu yang diputar di laptop Hisyam, mengganggu sang empunya mengerjakan tugas.
Begitu pula saat ada Wita yang sibuk membaca nota pemasukan dan pengeluaran lengkap dengan nominalnya. Kalo hilang lima ratus perak, dia akan ngedumel sendiri sambil mengacak-acak rambutnya dan berakhir menginterogasi seluruh panitia.
Marvin diketahui sedang rapat dengan para Kadiv dan BPH siang ini. Oleh karena Brian telah mengundurkan diri, maka posisinya digantikan oleh Alfian yang juga Wakil Ketua NFD.
Jangan tanyakan Gyani karena dia sedang berbaring di ujung dekat jendela dengan tas sebagai bantal. Tidak lupa juga ia menutup wajah dengan cardigan hitam milik Cici. Mungkin orang-orang saat ini mengira Gyani sudah terlelap, padahal ia hanya sedang merenung.
Segala hal yang berkecamuk dalam pikiran pun muncul, termasuk tentang perasaan Marvin padanya. Aneh, padahal dulu dia tidak berharap tapi sekarang malah sebaliknya.
Lamunan itu buyar seketika saat Jawad dan Cakra masuk ke ruangan dalam keadaan bermandikan keringat.
"Eh buset! capek banget. Mana panas lagi," gerutu Cakra sambil selonjoran lalu mengibas-ngibaskan tangan ke arah wajah. Ini diikuti pula oleh Jawad yang duduk sampingan dengan Cakra, menyandar pada dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIVISI [✓]
Fanfiction[COMPLETED - NCT DREAM x æspa] Bagi Gyani, menjadi seorang panitia di acara kampus adalah makanan sehari-harinya. Ia yang selalu tergabung sebagai panitia divisi konsumsi atau publikasi membuatnya semakin percaya diri untuk terlibat dalam NEO Field...