1.8 Kimchi Jjigae

233 33 6
                                    

BRAKK

Suara terbukanya pintu utama mengagetkan Nathalin dan Bi Nam. Keduanya bergegas menuju pintu.

"Tuan? Kenapa ini sudah diperban??" Nathalin sama terkejutnya dengan Bi Nam saat melihat kondisi Haechan yang lumayan babak belur dengan perban dimana mana.

"Bi, urusin dia ya. Saya ada rapat, harus balik" Renjun yang memapah Haechan langsung bergegas pergi setelah mendudukkan kembarannya itu diatas sofa.

"Bi, bawain air" Bi Nam bergegas kembali ke dapur untuk mengambil secangkir air.

"Kak? Kakak kok bisa luka gini?" Tanya Nathalin khawatir.

"Ya bisa lah, lo kira gue manusia anti luka?" jawab Haechan sinis sambil sesekali meringis.

"Ini tuan" Bi Nam memberikan segelas air putih yang langsung diteguk habis oleh Haechan.

"Bi, bantuin papah ke kamar. Gak kuat saya jalan sendiri"

"Aku bantu ya kak" tawar Nathalin.

"Ya ya ya, cepat sini" Haechan tak punya pilihan karena ia memang membutuhkan bantuan gadis itu juga.

Lalu Nathalin dan Bi Nam membantu Haechan kembali ke kamarnya.

"Ini sebenarnya kenapa Tuan? Berantem?" Tanya Bi Nam

"Jatuh motor bi, nggak keliatan anak kucing, saya ngindar eh malah jatuh ke parit" dengus Haechan.

"Yaudah kalo gitu, saya pamit ke bawah lagi. Tuan istirahat aja ya" Haechan mengangguk, lalu bi Nam keluar dari kamarnya.

"Lo ngapain? sana balik" Nathalin mengangguk, "Kalo ada apa apa, telpon atau teriak juga kayanya kedengaran deh"

"Gak butuh" Balas Haechan cuek lalu memainkan ponselnya.

Nathalin menghela nafas, lalu berjalan keluar dari kamarnya.

Nathalin hanya berada dikamar seharian, Haechan bahkan benar benar tidak memanggilnya. Pria itu memilih menelpon bi Nam untuk membantunya melakukan sesuatu.

Saat jam makan siang, Nathalin menerima telepon dari sang ibu yang mengabari bahwa ia telah sampai.

Sedangkan Suho langsung menelepon Haechan setelah mendapat kabar dari Renjun bahwa pria itu terjatuh dari motornya.

"Na, kamu jagain kakak mu yaaa. bantuin dia, mama denger dari papa dia susah jalan kan?"

"Pasti ma, lagian aku kan lagi ngga sekolah. Jadi bisa bantu kak Haechan"

"Na, kalo nakal dijewer aja. Kalo ga denger kamu juga jewer aja, gapapa. Dia itu paling males minum obat, nanti kalo ngegame terus juga ambil aja hpnya" Suho bersuara diseberang sana, disusul kekehan dari Nathalin dan cibiran dari Haechan.

"Okee pa"

"Haechan, kamu dengerin Nathalin. Kalo dia ngebantah kamu, laporin papa ya. Papa mau pergi dulu"

Lalu sambungan telepon tersebut mati.

Haechan mendengus kasar, tidur siangnya diganggu Nathalin yang tiba tiba menerobos masuk dengan dalih ayahnya ingin bicara, padahal kan Nathalin tidak berbohong!

"Kak, makan dulu ya?" tawar gadis itu selembut mungkin, takut menyinggung kakaknya itu.

"Gak usah sok perhatian, gue mau tidur" Haechan menarik kembali selimut tebalnya hingga melewati rambut cokelatnya, berhatap Nathalin segera keluar dari kamarnya tersebut.

Nathalin menghela nafas, dia diberi amanah oleh sang ayah, tapi kakakmya tidak ingin dirawat olehnya.

"Lo belum pergi? Sana keluar!" Perintah Haechan yang dibalas dengan cibiran dari bibir Nathalin. Setelah berfikir sebentar, gadis itu akhirnya beranjak keluar dari kamar Haechan dan turun ke lantai satu untuk mengambil makanan dan air mineral.

Stepbrothers - NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang