1.2 Jaemin's Pov

527 64 7
                                    

Haiiii ! Jujur ini AKU KESAL BANGET PART INI SEMPAT KEAPUS, HARUSNYA BISA UP LEBIH CEPAT ASBSJSKABSJSL

Btw Ini bakalan panjang, wkwk.
Happy reading kaliaann~

‹ ‹ ‹ ૪૪૪૪૪ › › ›

"Papa mau nikah lagi"

Pagi itu, seperti biasa. Gue dan kelima saudara gue ditambah papa sedang sarapan di meja makan.

Tanpa aba aba, papa ngomong soal pernikahan, Haechan langsung tersedak makanannya sedangkan Jeno disampingnya membantu Haechan menepuk nepuk punggungnya.

Gue diam aja, biarin papa ngomong terlebih dahulu.

"NIKAH? YANG BENER AJA?" Teriak Haechan setelah batuknya reda.

Haechan itu kebiasaan, belum juga papa ngejelasin apa apa udah sewot duluan.

"Dengerin dulu"

"Papa udah tua, sok sok an mau nikah" Ini Renjun, saudara kembar gue yang pertama. Anaknya emang gini, udah kebal kita sama omongan sarkasnya Renjun.

"Kalian ga ngerasa rumah kita sepi banget? Gaada yang masakin-"

"Ada bi Nam" Gue ikutan ngangguk seperti yang lain, ya ga salah kan? Selama ini kita dimasakin bi Nam atau gue sama Renjun yang masak.

"Chenleee, belum selesai" Balas papa disertai senyumannya

"Tapi pa, Chenle bener"

"Kita ada bi Nam yang masakin, ada bang Jaemin sama bang Renjun juga, atau bisa delivery juga" Tambah Jisung

"Lagian papa ga takut cewe papa itu mau rebut harta papa doang?"

"Renjun, ssstt ngomongnya. Papa ga suka" Renjun diam dan ngelanjutin makannya.

Banyak perdebatan yang terjadi selama sesi sarapan pagi ini. Yang jelas mereka nentang dan ga mau papa nikah lagi.

Gue menghela nafas, menyudahi waktu sarapan gue karena udah ga mood. Mereka terlalu berisik.

"Papa butuh pendamping. Lo semua tega papa sendiri mulu? Kalo capek gaada yang merhatiin, Gaada yang bantuin kerjaannya. Udahlah, ga usah egois." Final gue lalu beranjak dari meja makan.

"Jaemin, duduk dulu" Gue berbalik, diam sebentar sambil tatapan sama papa. Pasrah, akhirnya gue balik duduk di tempat gue.

"Emang papa mau nikah sama siapa?" Tanya Jeno.

Pria tua itu senyum, lalu natap kita satu persatu "Bae Irene" sebutnya.

"Ga kenal" jawab Haechan acuh.

"Nanti kenalan, papa bawa ke rumah. Boleh?" gue ngangguk aja. Ini hidup papa, kenapa harus gue yang ngatur? Lagian, papa itu udah besar. Dia tau mana yang baik dan buruk.

"Yayaya, terserah" Setelah itu semuanya bubar, gue dan yang lain pergi ke sekolah seperti biasa dan papa pergi ke kantor.

Beberapa hari setelah itu, papa beneran bawa perempuan yang mau dia nikahin ke rumah.

Cantik. Itu first impression gue ke calon mama gue(?)

Gue inget tatapannya pas gue sama saudara gue baru pulang sekolah. Papa dan calon mama gue itu duduk berdua di ruang tamu, pas kita datang mereka langsung berdiri dan nyambut kita.

Terutama mama, tatapannya itu kaya menjabarkan kasih sayang seorang ibu ke anak kandungnya?
Gue juga ga yakin, mungkin karena udah lama ga punya ibu.

Itu yang gue dapet pas pertama kali kontak mata sama mama Irene.

Gue dan saudara gue luluh sama perlakuan mama Irene yang kelihatanya benar benar sayang banget sama kita.

Stepbrothers - NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang