"Kak?" Nathalin dikagetkan dengan Jaemin yang tiba tiba berdiri tak jauh darinya.
"Maaf aku--"
"Cantiknya, kamu ganti warna rambut?" Nathalin terdiam kaget, ia pikir ia akan dimarahin.
"Iyaaa, tadi diajak ke mall bareng Soobin. Maaf aku nggaa bilang" Gadis itu menunduk, merasa bersalah.
Jaemin berjalan mendekat, menepuk pelan kepala adiknya sebanyak dua kali.
"Gapapa, Soobin udah bilang tadi"
"Loh? Dia kok ga bilang" Ujar Nathalin bingung.
"Mungkin lupa, yaudah yuk masuk. Kamu bersih bersih dulu" Nathalin mengangguk, lalu keduanya berjalan beriringan menuju kamar mereka masing masing.
***
Malam itu, sebelum Nathalin turun ke lantai satu untuk makan malam, ia bertemu dengan Haechan. Keduanya sama sama terdiam, menatap mata satu sama lain.
Nathalin bisa merasakan bahwa ada hal yang sepertinya ingin disampaikan Haechan, tapi dia tidak ingin tau. Gadis itu langsung memutus kontak mata mereka dan berjalan cepat menuruni anak tangga.
"Cantik."
***
"Wiiiii kak Na cantik banget rambutnyaaaa" Jisung mengambil tempat disamping Nathalin, memperhatikan rambut baru gadis itu.
Nathalin tertawa, "Terimakasiii Jisungiee" Jisung mengangguk, "Cocok sama kakak" ujarnya sambil mengacungkan kedua jempolnya.
"Keluar sama siapa kak?" Tanya Chenle ikut duduk disebelah kanan Nathalin.
"Tadi diajak Soobin keluar" Chenle mengangguk mengerti.
"Ide siapa lo warnain rambut kaya gitu?" Perkataan dingin Renjun menghentikan pembicaraan ketiga adiknya.
"Apasih bang? Harus izin abang dulu buat warnain rambut?" cibir Chenle kesal.
"Padahal bukan abang yang bayarin" tambah Jisung
"Chenle, Jisung, yang sopan" peringat Jeno.
"Ya salah sendiri, suka suka kak Nath dong mau warnain rambut atau nggak. Kan dia ga nyusahin kalian, kak Nath cantik tuh rambutnya kaya gini"
"Chenle" peringat Jeno sekali lagi sebelum memulai makan malamnya.
"Udah le, ga baik berantem di depan makanan" Nathalin mencoba menenangkan adiknya yang mulai emosi.
"Kalo ga suka gausah diliat Jun" Jaemin datang dan langsung duduk didepan Nathalin.
Sementara Haechan hanya makan dalam diam, terlalu malas ikut bertengkar dan mood makannya hilang.
Renjun mendengus, lalu duduk dikursinya dan mulai memakan makanannya.
***
Beberapa hari kemudian, semuanya masih berjalan seperti biasa. Setelah sarapan, Nathalin berangkat ke sekolah bersama Jaemin.
"Belajar yang rajin" Jaemin menepuk kepala adiknya pelan, Nathalin tersenyum lalu mengangguk.
"Sampai jumpa nanti abang!" Gadis itu melangkahkan kakinya keluar dari mobil dan berjalan menuju kelasnya.
Jaemin ikut keluar, mengunci mobilnya lalu berjalan pelan menyusuri koridor sekolah, dia harus ke ruang kesiswaan pagi ini, ada yang ingin dia selesaikan.
"Jaemin!" Oh sial, baru saja Jaemin merasa senang, perasaannya langsung berubah saat seorang gadis berambut merah itu melingkarkan tangannya ke lengan Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrothers - NCT DREAM
Teen FictionDisini, di tempat ini, dengan orang orang baru ini. Sejak Mama membawa gue ke rumah baru, dengan orang orang baru, sifat dan tingkah baru yang harus gue hadapin. Apa yang akan gue lakuin? Dan, kapan ini akan berakhir?