Burung burung mulai bersiul indah, berterbangan dilangit bebas bersamaan dengan matahari yang mulai muncul dengan malu malu, menebarkam sinar hangatnya di pagi hari itu.
Kali ini Nathalin bangun lebih cepat, hingga ia bisa mendengar suara bising adik dan kakaknya yang sepertinya sibuk mencari barang barang mereka.
"Pagi kak Jeno" Nathalin menyapa Jeno yang baru saja berlalu didepan kamarnya, pria itu seolah tak mendengar sapaannya dan langsung berjalan ke arah tangga.
"Pagi kak Jae" Sapa Nathalin saat melihat Jaemin yang bolak balik menggunakan seragam sekolahnya.
"Pagi Na" Jaemin berjalan lurus dan membalas sapaannya tanpa melihat gadis itu.
"Kakak nyariin apa? Mau aku bantu?" Tawar Nathalin sambil mengikuti pria itu.
"Dasi" Satu kata dari Jaemin yang membuat Nathalin langsung ikut mencari dasi sang kakak.
"JISUNG ITU KAUS KAKI GUE!!" Nathalin menutup matanya rapat rapat, kaget dengan teriakan melengking dari adiknya.
"LE IKHLASIN BUAT GUE! KAUS KAKI GUE GATAU DIMANAAA" Jisung berlari keluar dari kamar Chenle sambil menenteng sepasang kaus kaki berwarna putih milik Chenle.
"TERUS GUE PAKE APAA?!!" Chenle dibelakangnya mengejar Jisung yang sudah berhasil turun ke lantai satu.
Nathalin menggeleng, tertawa pelan sambil terus mencari dasi Jaemin.
Setelah membuka laci terakhir di kamar pria itu, Nathalin akhirnya menemukan dasi milik Jaemin.
"Kak" Nathalin mengulurkan dasi tersebut pada pemiliknya, "Padahal kakak udah nyari disitu" Jaemin mengambil dasi tersebut dari tangan Nathalin, memakainya lalu tak lupa mengucapkan terimakasih.
"Ayo turun, sarapan dulu" ujar Jaemin yang dibalas dengan gelengan kepala dari Nathalin.
"Aku nyariin kaus kaki Jisung dulu kak, kasian dia malah ngambil punya Chenle"
"Padahal kaus kaki bukan cuma satu, mereka ilangin kemana astaga" Jaemin mendengus pelan lalu berpisah dengan Nathalin yang pergi ke kamar Jisung.
Nathalin mencari kaus kaki tersebut dengan teliti, menggeledah semua lemari Jisung namun tidak menemukan satu pun kaus kaki berwarna putih disana.
Dimana pria itu meletakkan kaus kakinya?
"Ji, ini kaus kaki lo nyempil di--" Haechan masuk ke dalam kamar Jisung, menenteng sepasang kaus kaki berwarna putih ditangannya sambil berpegangan pada dinding.
"Gue kira Jisung disini" Baru saja akan berbalik, Nathalin langsung berlari ke arah Haechan dan mengambil kaus kaki yang berada ditangannya.
"Biar aku yang ngasih ke Jisung, sekalian bawain sarapan kakak ya? Eh aku anter kakak ke kamar dulu, ayo" Tanpa menunggu persetujuan Haechan, gadis itu langsung membantu memapah kakaknya hingga kamar.
"Sebentar ya kak" Lalu Nathalin meninggalkan Haechan dan turun ke lantai satu.
Chenle tak berhenti mengoceh dan menatap Jisung dengan tajam, sepertinya dia tidak berhasil mendapatkan kaus kaki miliknya. Sementara Renjun, Jeno, Jaemin dan Jisung makan dengan tenang.
"Le, ini kaus kakinya. Nanti di pakai ya" Wajah masam Chenle berubah menjadi cerah, pria itu mengangguk dengan cepat lalu segera menghabiskan makanannya.
"Ayo kak, makan juga" Ajak Jisung.
"Duluan aja, kakak mau bawain sarapan buat kak Haechan" Renjun yang mendengar hal tersebut langsung menatap tajam ke arah Nathalin.
"Jangan racunin kembaran gue lagi" Ujarnya dingin.
"Aku nggak sejahat yang kakak pikirkan" Nathalin langsung berlalu dan mengambil makanan untuk Haechan, lalu membawanya menuju kamar pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrothers - NCT DREAM
Ficção AdolescenteDisini, di tempat ini, dengan orang orang baru ini. Sejak Mama membawa gue ke rumah baru, dengan orang orang baru, sifat dan tingkah baru yang harus gue hadapin. Apa yang akan gue lakuin? Dan, kapan ini akan berakhir?