"Alin, Nana! Ayo turun"
Suara Irene terdengar untuk membangunkan kedua insan yang tengah terlelap.
"Hoaaam"
Puk
"Aduh! Alinn!"
"Hah? Kenapa kenapa?"
Pria yang baru saja terbangun dari tidurnya langsung terduduk mendengar suara 'aduh' dari sahabatnya.
Nathalin yang sudah terduduk melihat ke arah Guanlin dengan kesal.
Guanlin yang tidak mengerti hanya menatap dengan tanda tanya.
"Ih tangan lo tuh!" Tunjuk Nathalin pada tangan Guanlin
Guanlin mengangkat tangannya.
"Tangan gue kenapa?" Tanya Guanlin bingung
"Muka gue kena tangan lo!!"
Guanlin masih diam, mencoba memahami.
"oh pas gue ngeregangin tangan tadi"
"Eh, jadi... Kena mukanya Nana...?"
Guanlin sadar dan langsung menatap wajah Nathalin yang masih terlihat kesal.
"Hehe, maap Na... Kan gue ga sadar. Jangan marah dong" bujuknya
"Aiish, iya iya. Udahlah gue mau cuci muka dulu"
Tak ingin memperpanjang masalah, Natahalin bangun dari duduknya dan pergi ke kamar mandi.
Cklek
"Al- Oh, udah bangun" Irene masuk ke dalam kamar dan mendapati Guanlin yang sedang duduk sambil menatap ke arah luar jendela kamar Nathalin.
"Iyaa ma, udah" jawab Guanlin sambil mengalihkan pandangannya menuju Irene yang berada di depan pintu.
Irene mengangguk.
"Nana mana?" Tanyanya
Guanlin menunjuk kamar mandi.
"Di dalam ma, cuci muka katanya"
Cklek
Pintu kamar mandi terbuka, menampakkan seorang gadis yang terlihat sudah lebih segar.
"Oh, ada Mama" ucapnya
"Mama pikir kenapa lama banget. Udah jam makan malam. Mama udah masak, ayo turun"
Nathalin dan Guanlin mengangguk bersamaan.
"Guan cuci muka dulu ma"
Irene mengangguk.
"Iya, mama tunggu dibawah"
Blam
Pintu kamar Nathalin ditutup.
"Gue kamar mandi dulu" ucap Guanlin yang dibalas anggukan Nathalin.
"Gue duluan atau nungguin lo?" Tanya Nathalin sebelum Guanlin masuk ke dalam kamar mandi.
Pria itu tampak berpikir sebentar.
"Duluan aja deh, tapi jangan makan dulu. Hehe"
Cklek
BlamGuanlin langsung masuk dan menutup pintu setelah mengucapkan kalimat itu.
Nathalin hanya menggeleng pelan lalu keluar dari kamarnya dan turun menuju meja makan."Guan nya mana?" Tanya Irene saat melihat putrinya sudah duduk manis di depan meja makan.
"Diatas, lagi cuci muka" jawab sang putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrothers - NCT DREAM
Ficção AdolescenteDisini, di tempat ini, dengan orang orang baru ini. Sejak Mama membawa gue ke rumah baru, dengan orang orang baru, sifat dan tingkah baru yang harus gue hadapin. Apa yang akan gue lakuin? Dan, kapan ini akan berakhir?