"Kak, mau ke pantai nggak?" emang ada ada aja idenya.
"Tiba tiba banget?"
Saat ini keduanya sudah berada di dalam mobil, rencana Jeno sih ingin segera pulang namun ternyata adiknya ini punya rencana lain.
"Ayooo, cuacanya lagi bagus" Jeno menghela nafas, mata berbinar gadis itu benar benar tidak bisa bantah.
"Kita ganti baju dulu ke mall. Kalo kerumah kejauhan" Nathalin mengangguk setuju. Jeno kemudian mengendarai mobilnya menuju mall terdekat. Keduanya mengganti seragam sekolahnya dengan pakaian baru.
"Nih, dari gue" Jeno memakaikan sebuah topi kepada Nathalin saat keduanya berjalan keluar dari mall.
"Loh kok kakak ga bilang beliin aku topi?!"
"Ya kenapa gue harus bilang?"
"Aku mau beliin kakak juga." Baru saja hendak melangkah kembali ke pusat perbelanjaan dibelakangnya, Jeno menahan tangan gadis itu.
"Gausah, langsung pergi aja"
"Ih ga boleh gitu. Masa kakak beliin aku, aku ga beliin kakak" Nathalin terus memaksa ingin kembali dan membelikan sesuatu untuk Jeno.
"Kita gajadi ke pantai, ya?" ancam Jeno
"Curang banget" ujar Nathalin kesal.
Jeno memilih tak peduli, kemudian menarik tangan adiknya menuju parkiran. Yang kali ini tak sekuat saat itu kok.
Sebenarnya Jeno sadar saat itu ia pernah menarik tangan gadis kecil di sebelahnya ini terlalu erat, namun egonya melawan dan tak ingin meminta maaf. Jeno menganggap topi yang ia berikan sebagai tanda permintaan maaf, walaupun Nathalin tidak tau hal itu.
Sekitar satu jam lamanya mereka menempuh perjalanan, akhirnya mereka tiba di salah satu pantai yang berada di kota itu.
Nathalin bergegas turun dari mobil, menikmati suara deburan ombak dan hembusan angin pantai yang menerpa tiap helai rambutnya.
Gadis itu berlari riang mendekat ke arah lautan luas yang berada dihadapannya, meninggalkan Jeno yang masih berada didalam mobil.
Jeno keluar setelah melihat adiknya mendekat ke arah laut, memperhatikan setiap gerak gerik gadis itu yang terlihat sedang sangat bahagia.
"Kenapa gue nurutin kemauan dia ya?" Pria itu sedang bingung, hati dan pikirannya sedang tak sejalan.
Jeno akhirnya mendekat, ikut menikmati angin pantai dan menatap lautan biru yang membentang luas.
Pria itu memilih untuk duduk di pasir, memantau kegiatan Nathalin yang sibuk bermain dengan air.
"KAK!" Gadis itu berteriak dari arah laut, "Kenapa?" Nathalin melambaikan tangannya, lalu menyuruh Jeno untuk ikut bergabung bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepbrothers - NCT DREAM
Novela JuvenilDisini, di tempat ini, dengan orang orang baru ini. Sejak Mama membawa gue ke rumah baru, dengan orang orang baru, sifat dan tingkah baru yang harus gue hadapin. Apa yang akan gue lakuin? Dan, kapan ini akan berakhir?