Prolog

2.3K 150 0
                                    

Hhhh...
Ini lagi.
Gue ga bisa ngitung lagi ini udh yang keberapa kalinya gue ngalamin hal ini.

Seperti biasa, tempatnya gel-nggak. Disini ada lampunya, tapi terlihat dari jendela bahwa keadaan luar itu gelap. Sepi. Tidak ada orang sama sekali.

Gue cuma berdiri diam menatap lurus kedepan.
Ini koridor, koridor di rumah sakit yang gue gak tau ini rumah sakit yang mana dan dimana.
Banyak poster poster untuk menjaga kesehatan, peraturan ibu hamil, ini itu lah pokoknya banyak.

Lampu yang ada di atas gue berjarak kira kira 2 meter dengan lampu kedua, dan seterusnya. Lampunya terlihat redup, tidak terlalu terang.

Dan disini, yang akan gue liat selalu adalah hal yang berulang ulang, kejadian -entah apa- yang terus berulang ulang sampe gue hapal.
Dan semuanya akan berakhir saat gue terbangun dari mimpi buruk yang cukup sering muncul sejak gue umur 13 tahun.

Gue udh hafal sama mimpi ini, sebentar lagi pasti--

"KAMU NGGAK BOLEH EGOIS! DIA JUGA ANAK AKU!"

--ada pertengkaran -kayanya- suami dan istri, sama istirnya itu ada anak kecil perempuan yang terus nangis.

"AKU GAK PEDULI, AKU AKAN BAWA DIA! MENJAUH DARI KALIAN SEMUA! JANGAN PERNAH CARI AKU! AKU BAKAL URUS SURAT CERAI KITA BESOK, dan aku harap... Kamu bisa ngelupain semuanya aku juga. Terimakasih"

"Hiks hiks.. Mama... Papa..."

Tes
Tes
Tes

Gue gak tau kenapa, tiap mimpi ini datang dan mereka mulai pertengkaran itu, gue selalu ngerasa ikut sedih, sesak dan bakal nangis kaya sekarang.

"Aku mohon... Untuk kita, anak anak kita..." Lirik pria itu lagi

Wanita didepannya menggeleng dengan air mata yg bercucuran.

Demi apapun gue selalu penasaran dengan keluarga ini!
Gue ga pernah tau wajah mereka, cause jarak mereka yang cukup jauh dari gue sekarang dan yah, lampu yang temaram.

"Kita... Udah cukup."

"Hiks hiks" anak kecil itu masih sesenggukan, gue kasian anak sekecil itu udh ngeliat pertengkaran orang dewasa.

"Sayang.... Anak mama, ikut mama ya?"

Anak kecil itu mengangguk polos sambil mengusap air matanya.

"Papa... Papa itut uga tan?"

Pria itu berjongkok, menyamakan tingginya dengan anak kecil itu, mengelus kepalamya pelan lalu menatap istrinya -opini gue- dengan tatapan sendu.

"Papa ada urusan sayang, jadi nggak bisa ikut" jawab wanita tadi.

Pria itu bangun lagi dan yah terlihat sangat sedih.

"Sayang... Aku.. aku tau aku salah. Ini salah aku. Tapi aku.. bukan ini, aku dijebak... Ku mohon..."

Wanita itu menggeleng dan menatap pria itu dengan kecewa.

"Cukup, semua sudah cukup. Jangn cari aku, jangan pernah. Aku akan baik baik saja. Aku hanya ingin kau menjaga anak anak kita, jadilah ayah yang baik. Jangan biarkan mereka merasakan kehilangan sosok ibu. Dan untuk anak kembar tiga tahun ku... Rawat mereka dengan baik... Bersama wanita itu, aku harap... Kalian akan bahagia... Jika kau tidak sanggup merawat mereka, bilang pada Bi Nam. Aku akan menjemput dan membawa mereka. Surat perceraian akan sampai besok. Terimakasih, semoga bahagia"

Itu ucapan terakhir wanita itu, lalu menggendong anak kecil yang sedari tadi di genggamnya. Dia berlari ke arah ku, tidak bukan arah ku. Mereka tidak bisa melihat ku. Mereka menembus diriku dan hilang di gelapnya malam.

Pria itu hanya menunduk menangis dan meraung sambil berkata-

"Jangan pergi... jangan... ku mohon... Jangan tinggalkan kami... aku.. aku bersumpah akan mencari kalian dan menemukan kalian... Aku akan membawa kalian pulang lagi, berkumpul lagi. Aku akan... Aku akan buktikan semuanya... Kalian harus kembali... Tunggu aku, aku pasti akan menjemput kalian..."

Dia mengangkat kepalanya sambil mengepalkan tangannya kuat dan menatapku- oh tidak, maksudnya menatap kepergian istri dan anaknya.

Hei, kalian tau?
Setiap mimpi ini datang, aku selalu ingin tau...
Siapa keluarga ini? tahun berapa disini? Ini dirumah sakit apa dan dimana? Siapa pria, wanita dan anak kecil itu? Kenapa wajah mereka tidak pernah terlihat?

Sungguh... Aku tidak pernah bisa melihat wajah mereka.
Padahal ini sudah berulang ulang kali terjadi.
Rasanya ku ingin mengobservasi tempat ini, tapi apa daya? Bahkan tubuh ku tidak bisa bergerak. Hanya berbalik, depan dan belakang. Selebihnya tidak bisa...
Huufffh...

Mimpi ini berakhir, hanya sampai disini. Dan sebentar lagi aku pasti akan sadar...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hei anak gadis! Ayo bangun! Sarapan sudah siap, mau terlambat sekolah?"

"Iyaiyaaa, ini aku bangun. Mama tunggu dibawah ajaa, see u dibawah mama"

"Hhh, dasar anak ini"

Cklek
Blam













































┼╌ׄ╌ׄ╌⿻࣪࣪͜ ꦼ♪'꩖͜͡·ٜꪶ𖡜ོ ཻུ۪۪༣˚̣̣̣͙╌ׄ╌ׄ╌┼

.
.
.
.
.
.
.
.

Welcome!!
Semoga kalian suka prolognyaaa~
Stay tune buat eps 1!><


-6.10 PM-
23 Juli 2020

©Audrey N.

Stepbrothers - NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang