05. Markas kebun binatang

109 78 13
                                    

"Segala sesuatu yang berlebih-lebihan itu tidak bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Segala sesuatu yang berlebih-lebihan itu tidak bagus."
-Langit Timur


VOTE ⭐
KOMEN ☁️
AND SHARE ⚠️
JANGAN LUPA TANDAI JIKA TYPO

05. Markas kebun binatang
      
Pluk...

Aza membulatkan matanya ketika sebuah gorengan jatuh ke dalam piring yang berisi lontong miliknya. Sontak menghasilkan pandangan dari ketiga temannya yang lain.

"Yah, jatoh gorengan gue," ucapnya nanar. Abil mengambil kursi dan mendudukinya memanggu dagu memandangi gorengannya yang telah jatuh dipiring Aza. Sedangkan Aza bergantian melirik kearah gorengan dan—Abil.

Aza belum juga melanjutkannya acara makannya. "Nih, ambil gorengan punya lo!" ujar Aza menyodorkan piringnya.

Abil mendongak mengalihkan tatapannya dari bakwan, "Gorengannya doang?" tanyanya mengedipkan mata berkali-kali. Bukannya tambah imut, malah membuat Aza tambah emosi.

Aza menghela nafasnya kasar, "Nih, ambil semua. Sekalian makan dengan piring-piring nya," cetus Aza mengalihkan perhatiannya dengan meminum air yang ada disebelahnya.

Abil mengambil piring itu, dan memakan lontong yang sudah tinggal setengah. Ia tidak jijik sekalipun, itu bekas Aza.

"Dari tadi kek," gumamnya yang masih bisa didengar oleh Aza. Aza membola mendengarnya. Ingin sekali ia memintes manusia tidak tau malu didepannya ini. Sudah minta jaitkan tas, ngerjain pr dan sekarang berbagi makanan? Memang dasar tidak tau diri.

Sedangkan teman-temannya yang sedari tadi makan mematung menatap kearah Abil. Bolehkah mereka membuang manusia satu ini?

  ***

Hari tampak cerah, semilir angin menerpa wajah Aza yang sangat Menikmati udara sore yang menenangkan. Setelah lelah belajar disekolah ia terasa ingin mengistirahatkan tubuh dan pikirannya sejenak.

Aza terus berjalan hingga tidak terasa perutnya berbunyi. "Laper," gumamnya memegang perut.

Melihat tidak jauh dari tempatnya berdiri ada supermarket. Sontak ia melangkahkan kaki nya kesana. Aza memasuki tempat tersebut mencari sesuatu yang dapat mengganjal perutnya. Ia mengambil satu roti dan satu buah kaleng minuman bersoda.

Aza melangkahkan kakinya ke kasir untuk membayar barang yang dibelinya. Ia meletakkannya di atas meja, "nih mbak!" ucapnya kepada pelayan tersebut.

"Jadi dua puluh ribu!" ucap pelayan tersebut setelah menghitung barang yang dibelinya lalu membungkusnya.

Sontak Aza mengambil uang yang ada dikantong celananya, "Gak ada" gumamnya lalu berpindah memeriksa sampul handphone nya yang biasa didalamnya ia selalu meletakkan uang.

UCCELLO (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang