Chapter 7

4.9K 639 19
                                    

Jangan lupa votmennya (≚ᄌ≚)ℒℴѵℯ❤





Beberapa bulan berlalu dan selama itu pula Glen tidak pernah berinteraksi dengan keluarga kandungnya.

Glen malah kini lebih dekat dengan Maid dan juga penjaga yang bekerja di keluarga Smith bahkan tak jarang ada anggota baru pekerja yang menganggap Glen benar-benar anak dari Emma.

Tapi, ada satu yang berbeda.

Arvin, remaja yang biasanya meledak ledak saat bersamanya itu kini semakin hari kian menjengkelkan.

Bukannya apa, remaja tanggung itu sering kali memberikan dia hadiah yang Glen sendiri sudah tau modusnya.

Glen ingat beberapa bulan lalu setelah kejadian Arvin yang membuat memar di lengannya, dia menyuruh panda Untuk meneror Arvin dengan wujud Glen yang dibuat menyeramkan.

Panda bahkan menonton kan hasil teror nya pada Glen membuat anak itu tertawa dengan kerasnya diruang bawah sadarnya.

Dan sekarang Arvin seperti ingin sekali berdekatan dengannya dengan cara memberikan mainan dan hadiah lainnya hingga membuat cemburu seseorang.

Kalana menatap banyak sekali kantong belanja yang dibawa Arvin, gadis itu mengira kakak keduanya itu akan memberikan itu padanya jadi dia dengan pedenya menghadang Arvin.

"Abang! Abang beli ini semua untuk Lana? Wahh abang memang hebat sekali~"

Kalana langsung mengecek semua isi kantong belanjaan itu, dan detik itu juga senyum diwajahnya hilang begitu melihat kebanyakan yang berada di sana adalah mainan untuk anak kecil beserta baju anak laki-laki.

"A abang, ini semua u untuk siapa?" Kalana bertanya dengan hati-hati begitu melihat wajah kusut Arvin.

"Bukan siapa siapa"

Kalana termenung, tangannya mengepal begitu erat karena ia tahu untuk siapa hadiah-hadiah ini akan diberikan. Ekpresi gadis itu kini sudah berubah keru dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Kendati demikian, Arvin malah berdecak dan mengambil semua kantong belanjaannya dan membawa semuanya pergi dari hadapan Kalana.

"Glen lagi! Glen lagi!!! Apa bagusnya anak itu!!" Bisikinnya penuh tekanan

~

Saat ini Glen tengah membantu Emma mencuci piring dan gelas bekas sarapan mereka.

Glen sekarang sudah terbiasa dengan semua pekerjaan yang dilakukan para Maid, dia bahkan tak pernah berinteraksi dengan anggota keluarga Smith yang lain kecuali Arvin yang beberapa hari ini selalu memberikan dia hadiah.

Yah, anggap saja remaja itu kini tengah memakan bangkainya sendiri.

"Mama, nanti kita bakalan jalan-jalan kan! Mama sudah janji lohh sama Glen~"

Emma terkikik dia dengan sengaja mencolek hidung bengir Glen hingga hidung anak itu terdapat busa.

"Iya sayang" Glen tersenyum manis, besok dia akan keluar dari rumah angker ini dan berjalan-jalan bersama mama kesayangan nya.

Emma memang sudah berjanji kepadanya karena kebetulan besok adalah hari cuti Emma setelah lama bekerja dan hari liburnya pun berlangsung selama sebulan tapi masih dalam hitungan bekerja.

Setiap pekerja di mansion Keluarga Smith diberikan tunjangan dan hari libur setelah mereka bekerja selama setahun penuh dengan bonus yang tak sedikit jumlahnya.

Rencananya, Emma akan mengajak Glen berkeliling di mall, taman hiburan dan tempat-tempat wisata yang indah.

Sebelumnya dia juga sudah meminta izin pada Eria dan langsung disetujui oleh wanita itu dia bahkan mengatakan hal yang tak Emma mengerti kenapa bisa seorang ibu berbicara hal tersebut mengenai anak kandungnya.

PenjelajahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang