"Aku antar dimana saja asal dekat rumahmu""Aku bilang gausah ya gausah" bentak yeonjun
Soobin merasa kesal ia mendorong yeonjun ke sofa dan sedikit menindihnya
Yeonjun yang merasa dibawahi soobin gugup karena dia takut soobin menanyakan suatu hal dan ketahuan.
"Kamu benar yeonjun?"
"...."
"Kamu kenapa, aku ada salah sama kamu?"
"...." Yeonjun tidak menatap wajah soobin dia melihat ke samping dan meneteskan air matanya
Soobin yang menyadarinya memegang pipi yeonjun namun ditepis oleh yeonjun
"Jangan berani pegang aku"
Soobin semakin memperkuat memegang bahu yeonjun dan mengunci dengan menindihnya
"Pergi , aku mau pulang"
"Aku antar"
"Ga"
"Jangan bilang, kamu ingat"
"IYA, KENAPA?"
Suara yeonjun mengeras namun soobin segera membekap mulutnya menggunakan tangannya
"Jangan teriak! Aku tanya pelan! Kalo kamu memang ingat segitu bencinya kamu sama aku?"
"Iya! Aku lupa ingatan gara - gara kamu, aku hilang kebahagiaan karena kamu! Aku hancur karena kamu! Semuanya kehidupanku berubaha karena kamu! Berantakan!"
Jleb
Soobin merasa memang dirinya bersalah, dengan kejadian masa lalunya.
Tanpa basa - basi soobin memeluk yeonjun , dan yeonjun berusaha melepaskan pelukan soobin dan tidak bisa karena terlalu erat dan yeonjun hanya bisa memukul punggung soobin
"Tolong maafin, aku sekarang bukan yang dulu!, aku cari - cari informasi tentang kamu dan aku bertemu kamu hidupku merasa kembali! Aku minta maaf aku dulu memang arogan, jahat, keras! Maaf maaf maaf, tolong jangan benci aku! Aku butuh kamu" ucap soobin dengan meneteskan air matanya
"Ga gampang! Aku yang tersakiti kamu hanya bilang maaf itu ga sebanding dengan yang aku rasakan!"
CTARRRR
TARRR
suara petir berhamburan dan air sedikit demi sedikit berjatuhan dan hujan di tengah malam
"Aku minta maaf! Ayo kita ulangi lagi, aku seperti karena ada alasannya jadi tolong maafin aku!"
"CUKUP! AKU GAMAU DENGAR SEMUANYA, AKHH KEPALAKU"
"YEONJUN, YEONJUN" soobin mengguncangkan badan yeonjun dan yeonjun terus memegang kepalanya yang kesakitan, soobin tanpa basa basi dia menggendong dan membawa nya ke kamarnya
Sesampainya dikamar soobin menidurkannya yeonjun yang sedang pingsan di kasurnya
Soobin panik, dia tidak ingin menghubungi siapapun dan membawa yeonjun kerumah sakit karena dia takut yeonjun pergi.
"Kamu disini ya, temani aku" soobin mencium kening yeonjun
Dikamar soobin tidur di sebelah yeonjun dan memeluknya sambil menangis, karena tidak ingin kehilangan yeonjun, rasanya soobin menyesal dengan dirinya dulu.
Soobin menahan ngantuknya supaya yeonjun tidak pergi, dia pun juga mengunci pintu kamarnya dan juga jendela.
.
.
Hari sudah mulai pagi, dan soobin masih dikamar yang sedang menunggu yeonjun bangun. Namun sebelum itu soobin memberi tahu bibi untuk memberitahu eunchae bahwa dirinya sudah berangkat kerja .
