Author pov.
Pagi ini Lili asik bermain bersama kucing gembulnya, siapa lagi kalau bukan king Leo.
Lili masih lengkap dengan piyamanya belum mandi dan belum juga sarapan.
Sedangkan Jennie sedang mandi bersiap-siap berangkat ke kantor.
"Leo-yaa, kamu sangat tampan ya" Lili terkikik mengangkat Leo ke pangkuannya.
Leo mengeong lalu mendusel di tangan Lili. Itu tandanya dia ingin di elus-elus.
"Leo ingin di elus-elus ya, hihihi kiyowoo" Lili dengan sayang mengelus-elus kepala Leo.
Karena elusan lembut Lili Leo si gembul itu memejamkan matanya dengan nyaman.
"Muach.." Lili gemas mengecup kepala Leo.
Ceklek
Jennie keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk putih di tubuhnya.
Leo langsung berlari keluar dari kamar begitu Jennie melototi nya. Dia takut!
Lili cemberut melihat Leo pergi begitu saja.
"Baby" Jennie menghampiri Lili lalu mencium pipinya.
"Mommy wangi sekali" Lili tersenyum mendusel di leher Jennie.
"Hemm. Mandi ya, baby ikut bersama Mommy kan" Jennie dengan lembut mengusap pipi Lili.
"Eum, tapi Lili malas mandi Mommy.." rengek Lili bergelayut manja di leher Jennie.
"Lagian Lili tetap wangi meski tidak mandi sekali pun" kata Lili lagi.
Jennie menghela nafas dan memutar matanya, memang putrinya akan tetap wangi dan tidak bau sama sekali. Karena aroma bayi masih melekat di tubuh Lili.
"Yasudah ganti baju saja, tapi cuci muka sama gosok gigi dulu ya" Jennie memilih mengalah menuruti keinginan putrinya.
"Iya Mommy" angguk Lili dengan lucu.
Jennie tersenyum memajukan bibirnya mengecup bibir Lili.
"Morning kiss baby"
"Hihihi Lili suka"
"Mommy lebih suka. Sudah sekarang lebih baik kita bersiap-siap"
Lili mengangguk, dia turun dari atas kasur lalu dengan jahil menarik handuk Jennie sampai jatuh ke lantai.
"Aaak! Yaak Lili Ruby!" Pekik Jennie, dia tidak malu bertelanjang di depan Lili hanya saja dia terkejut dengan kenakalan putrinya.
"Uugh uyyu Mommy besar ya, pasti susunya sudah banyak kan mom" mata Lili berbinar.
"Yaaak kemari kamu anak nakal" Jennie berjalan menghampiri Lili dengan tubuh telanjangnya, bermaksud ingin menarik telinga putri nakalnya itu.
"Hahaha Mommy lucu saat naked, uyyu Mommy bergerak-gerak, cantik Mommy juga sudah tumbuh bulunya hahaha" Lili tertawa merasa lucu melihat melon imut New Zealand bergerak naik turun, dan juga si cantik yang mulai tumbuh rambutnya, ekhm!
"Haissh anak ini, mulai nakal eoh" Jennie ingin menarik telinga Lili namun sebelum itu sudah lebih dulu Lili menghindar.
"Kabur.. Lili takut di hap! Hahahaha bercanda bercanda.." Lili segera berlari masuk kedalam kamar mandi.
"Aissh, dari siapa kiranya Lili belajar menjahili ku seperti tadi? Ck anak itu benar-benar, jangan sampai dia menarik handuk dari tubuh temannya, aku tidak rela mata suci anakku ternodai, Lili hanya boleh melihat tubuh Mommy nya, tidak ada yang lain titik!" Tekan Jennie lalu masuk kedalam walk in closet untuk berpakaian.
-
Lili pov.
"Lili" Lili menoleh melihat siapa orang yang memanggil Lili, ah ternyata itu adalah aunty Jisoo.
Saat ini Lili sedang bermain di taman kantor, bersama bibi Hyun Ji, salah satu bodyguard wanita yang bertugas mengawasi Lili.
"Hai aunty" Lili tersenyum.
"Hai cantik" aunty Jisoo mengelus rambut Lili.
"Ekhm Hyun Ji, tolong tinggalkan aku dan Lili. Aku ingin mengobrol dengannya" kata aunty Jisoo.
"Tapi saya di tugaskan mengawasi Lili, Jisoo-ssi" aunty Hyun Ji belum mau untuk pergi.
"Tenang saja Lili aman bersamaku" aunty Jisoo berusaha meyakinkan.
Lili hanya diam saja menyaksikan mereka berdua.
"Huh, saya tidak akan pergi jauh saya tetap mengawasi Lili dari dekat. Permisi" aunty Hyun Ji berjarak sekitar lima meter, dia duduk di bangku panjang sambil mengawasi Lili.
"Haissh menyebalkan" aunty Jisoo mendengus kesal.
Setelah itu aunty Jisoo mengajak Lili duduk di dan posisinya membelakangi bibi Hyun Ji.
"Ada apa aunty?" Lili akhirnya bertanya.
Aunty Jisoo malah menggenggam tangan Lili sambil menatap mata Lili dengan serius.
"Lili"
"Ya aunty"
"Pernah tidak Lili berpikir untuk melihat sosok pendamping untuk Mommy Lili?"
"Hah?" Lili bingung jujur saja, Lili tidak mengerti kemana arah pembicaraan ini.
Aunty Jisoo menghela nafas panjang sebelum membuka suaranya lagi.
"Biar aunty jelaskan, jadi begini Lili, Jennie sepertinya butuh pendamping dalam hidupnya dia butuh tempat bersandar untuk berbagai cerita dan menghilangkan beban di pikirannya. Gunanya ada pendamping itu banyak, contohnya dia bisa membantu meringankan beban pikiran dan mencari berbagai cara bagaimana agar pasangannya tetap bahagia dan tidak merasa pusing dan stres. Lili tentu mau kan Jennie mempunyai pendamping dan hidup dengan bahagia tanpa beban?" Lili terdiam, Lili mulai paham arti dari ucapan aunty Jisoo.
Lili tidak mau menjawab, tiba-tiba Lili merasa sedih jika Mommy memiliki pasangan.
Terlebih lagi ucapan aunty Jisoo seperti menganggap Lili adalah beban untuk Mommy.
Memang ada baiknya juga Mommy memiliki pasangan tapi.. Lili seperti tidak rela berbagi Mommy dengan yang lain.
"Hiksss Mommy.." Lili segera berlari meninggalkan aunty Jisoo.
Untuk saat ini Lili tidak mau melihat aunty Jisoo!
•••
Tbc
01/01/24
Lili nakal ya.. eh Jisoo kok gitu sih.
Vote komen lanjut
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Mommy✓
Fanfiction"Mommy Lili mau main boleh ya?" "Boleh saja nak asalkan Mommy ikut hmm" plagiat menjauh cok! start : 03/10/23 end : 25/03/24 hanya halu gak usah bawa ke dunia nyata! CERITA KE 11.