pm : 11

6.2K 664 19
                                    


Jennie pov.

"Dimana bajingan itu sekarang" aku menatap datar Chang Wook.

"Dia sudah didalam Miss" lalu Chang Wook membukakan pintu untukku.

Aku masuk dan tatapanku langsung menajam melihat pria bajingan yang kini terikat di atas kursi.

"Yaaak kamu ibunya Lili kan, kenapa kamu menculik ku!" Teriak Hanbin.

Aku menyeringai melangkahkan kakiku mendekat ke arahnya.

"Kenapa kamu bilang? Hahaha lucu sekali bukan?" Aku tertawa tanpa humor lalu menaikkan satu kakiku menginjak pahanya.

Hanbin mulai gelisah sepertinya mengingat apa yang dia lakukan pada putriku.

"Y-ya aku bahkan tidak berbuat sesuatu pada Lili. Jadi lepaskan aku sekarang"

"Waah tidak tau malu sekali ya, sungguh di luar dugaan ucapan mu. Beri dia tepuk tangan sebelum aku mengulitinya, Chang Wook" kataku tanpa mengalihkan tatapan tajam ku dari bajingan ini.

Prok.. prook

Chang Wook benar-benar melakukannya.

"Bagus aku akan memberikan mu bonus bulan ini"

"Terimakasih Miss Jennie" aku manggut-manggut.

"Oke sudah cukup main-main nya, sekarang waktunya pembalasan" aku menjentikkan jari, Chang Wook mendekat memakaikan sarung tangan untukku.

"Yaaak lepaskan aku! Apa yang akan kamu lakukan, aku akan melaporkan mu ke polisi! Lepaskan aku bitch!" Hanbin panik mencoba melepaskan dirinya.

"Chang Wook, tampar bolak balik mulut busuk nya" perintahku.

"Baik Miss" Cang Wook mengangkat tangannya lalu mulai mengayunkan nya.

Plak

Plak

Tamparan yang sangat keras. Aku senang menyaksikannya.

"Aarggh sialan sakit!" Pekikan nya membuatku tertawa kencang.

"Hahaha itu belum seberapa idiot, nanti kamu akan menangis darah sambil memohon ampun padaku" aku menertawakannya.

"Aku akan membalas mu jalang!" Teriaknya dengan muka memerah.

"Kalau kamu bisa"

Aku menyeringai lalu mengambil pisau paling tajam yang telah di sediakan Chang Wook.

"Hemm kita mulai dari mana ya.. ini atau yang ini?" Aku menunjuk wajah dan tangannya.

"Jangan berani melukai tubuhku, aku tidak akan memaafkan mu" nafas Hanbin memburu, dia ketakutan sekarang.

"Aku tidak peduli" aku memutar mata malas kemudian bersiap mengulitinya.

Pertama-tama aku menancapkan ujung pisau pada wajahnya.

Darah busuk langsung keluar membanjiri wajahnya.

"Aaagh! Shibbal sakit aaaarrggh.." Hanbin menyerang sakit menggerak-gerakkan kepalanya.

"Kkkkhh ini permulaan"

"Shit! Kamu wanita psikopat!"

"Yes i'm" aku menaikkan alisku.

Lalu aku melanjutkan aksiku dengan menyayat kulit wajahnya dengan kasar.

Kulit wajahnya robek, kalian bayangkan saja aku mengulitinya seperti memisahkan kulit dari ikan tuna.

Hancur hihihii, wajahnya bertambah jelek hahahaha.

"Aaaarrggh! Sakit huhh sakit tolong berhenti.. ini sakit sekali hikss" bajingan ini, aku bilang apa dia akan menangis darah meminta ampun padaku.

"Tidak sebelum aku puas. Kamu tau, tangisan putriku sangat menyayat hati dan itu membuatku benar-benar ingin membunuhmu"

Aku mengarahkan pisau ke mulutnya.

"Mulut busuk ini perlu di belah dua karena telah berani mengucapakan kata yang tidak pantas pada putriku"

Tanpa berlama-lama lagi aku langsung membelah dua bibirnya.

"Aaaarrggh sakit ampun ampuni aku hiksss tolong jangan bunuh aku.. aku mengaku bersalah"

Aku tidak akan pernah mengampuninya!

Lalu aku mengarahkan pisau ke tangannya.

"Dan tangan sialan ini telah lancang menentu tangan putriku. Rasakan penderitaan mu bajingan!"

Aku memotong jarinya sampai terlepas kemudian mulai menyayat tangannya sampai lengan.

"Aaaarrggh!"

Hanbin memekik keras dengan air matanya yang tak henti mengalir.

Aku tidak bersuara lagi, memilih fokus menyayat tangannya sampai kulit terpisah dari dagingnya.

"Miss.. Lili menangis tidak menemukan keberadaan Miss" Chang Wook memberikan ponsel nya padaku.

Shit! Aku belum puas mengulitinya. Tapi putriku jauh lebih penting.

"Urus dia, jangan sampai mati karena dia sekarang mainan yang kapan saja aku bunuh" aku melemparkan pisau dan dengan tergesa-gesa keluar dari ruang bawah tanah.

-

Author pov.

"Mommy Mommy.." Lili terus menangis sambil memeluk lututnya.

ceklek

"Baby.." Jennie berlari menghampiri Lili dan membawanya kedalam dekapannya.

"Mommy kemana saja! Lili takut!" Lili gemetaran meremas baju Jennie.

"Sssh Mommy hanya keluar sebentar sayang, jangan takut Mommy disini nak.." lembut Jennie mengusap sayang kepala Lili.

Chup

Jennie mencium lama pelipis Lili.

"Jangan tinggalin Lili mom.. Lili takut" tangis Lili merendah meskipun masih sesegukan.

"Ya baby, tidak akan pernah. Mommy love you so much" Jennie mengecup bibir Lili.

"Love you more Mommy" Lili tersenyum kecil membalas mengecup bibir Jennie.

"Baby mau makan apa, hem?" Jennie bertanya sambil mengusap pipi Lili.

"Nanti saja Mommy, Lili mau uyyu" Lili memainkan kancing baju Jennie.

Jennie terkekeh pelan.

"Of course sweetheart, ini hisap lah baby" Jennie mengarahkan putingnya.

Lili langsung membuka mulutnya mulai mengulum benda kenyal Mommy nya.

•••

Tbc

03/12/23

Rasakan.. mode Ruby Jane di lawan.

Vote komen lanjut.

Posesif Mommy✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang