-Happy Reading-
.
.
."Rasanya lebih indah tinggal di dunia mimpi yang penuh dengan apa yang aku inginkan, daripada harus menghadapi dunia nyata yang membosankan ini." Begitulah pikir Helena, seorang gadis remaja yang dapat masuk ke dunia mimpi dan tinggal disana beberapa waktu. Ia juga sering di panggil Queen Sleeping, karena kebiasaannya yang suka tidur.
"Helena, kita harus segera mendapatkan mahkota Rubi itu kembali. Kerajaan Rubi akan terancam jika mahkota itu jatuh ke tangan yang salah," ujar Fero.
"Helena, bangun Helena. Kalau tidak kamu akan terlambat datang ke sekolah," ujar sang ibu, membangunkan Helena.
"Ibu, Helena masih ngantuk bu." Setelah mengatakan itu Helena, kembali tertidur.
"Kamu tu ya, tidur mulu kerjaannya. Mau jadi apa nanti kamu Helena? Ayo cepat bersiap!" Ibu Helena tak habis pikir dengan kelakuan putrinya semata wayangnya.
"Iya-iya bu, ini Helena bangun." Helena mengusap-ngusap matanya dan kembali menguap.
"Sekarang Helena!"
"Iya ibuku tersayang." Helena bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan sempoyongan ke kamar mandi.
Setelah bersiap-siap, Helena pun berangkat ke sekolahnya dengan bersepeda. Setelah beberapa kilometer mengayuh sepeda, Helena sampai di sekolahnya.
"Teman-teman, lihat tuh Queen Sleeping baru dateng. Telat karena kesiangan lagi nggak tuh, hahaha," seru seorang siswa. Siswa-siswi yang berlalu lalang di koridorpun ikut mentertawai Helena.
Lagi-lagi Helena harus menghadapi perkataan teman-temannya, yang setiap hari mengejeknya karena bangun kesiangan dan suka tidur di kelas. Mereka tidak tahu saja bahwa Helena punya dunianya sendiri.
Helena berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya. Setiap Helena melangkah, ia selalu menjadi pusat perhatian, karena berita tentangnya yang suka tidur sudah menyebar di telinga para siswa di sekolahnya.
Sesampainya di kelas ia dihampiri oleh seorang gadis yang sebaya dengannya. Gadis itu cukup manis dengan bandana pink yang dikenakannya. Gadis itu memiliki rambut sebahu yang dibiarkan terurai. Berbeda dengan penampilannya, sifatnya malah balak-blakan dan suka kepo.
"Na, kamu terlambat lagi ya?" Lagi-lagi pertanyaan retorik itu meluncur dari mulut sahabatnya.
"Cherry, kamu taukan aku lebih suka tinggal di dunia mimpi. Disana aku bisa mendapatkan semua hal yang aku inginkan dengan sihir." Helena meletakkan tasnya pada kursi dan menyandarkan punggungnya pada kursi.
Tempat duduk Helena bersebelahan dengan Cherry, yang membuatnya tekanan batin setiap hari.
Cherry adalah satu-satunya orang yang mempercayai setiap ceritanya. Mengenai ia yang bisa masuk ke dunia lain melalui portal tidur. Hanya Cherry-lah yang mengerti tentang apa yang Helena rasakan.
"Hehehe, iya aku tau. Tapi tidak seharusnya kamu melupakan dunia yang nyata ini, Na," ujar Cherry menasehati Helena yang keras kepala.
Helena tidak menggubris perkataan Cherry. Sekarang Helena telah kembali ke dunia mimpinya, lebih tepatnya ia kembali tertidur di kelas.
"Helena? Ada apa?" tanya Fero.
"Ah iya, bagaimana?" hawab Helena gelagapan.
"Ayok terbang saja, gunakan kekuatan pengendali anginmu."
"Baiklah, ayo."
Helena dan Fero terbang mengejar bayangan hitam yang mencuri benda pusaka kerajaan rubi. Sebuah mahkota yang bertatakan rubi. Pusaka kerajaan yang turun-temurun harus dijaga oleh pengusa kerajaan.
"Fer, itu dia, mahkotanya disana." Helena menunjuk ke arah bayangan hitam yang jauh di depannya.
"Ah iya benar, cepat Helena. kita tidak boleh kehilangan jejaknya." Fero terbang dengan cepat di ikuti Helena di belakangnya.
"Ah, bayangan hitamnya hilang Fer." Helena kecewa karena bayangan hitam itu tiba-tiba saja menghilang dengan mahkota rubi yang dicurinya.
"Kita harus kembali ke kerajaan, kita harus membicarakan ini dengan raja rubi."
Kerajaan rubi adalah salah satu kerajaan yang terdapat di dunia mimpi. Sumber energinya berasal dari mahkota rubi yang memiliki kekuatan murni. Kerajaan rubi diperintahkan oleh seorang raja dan ratu rubi.
Sesampainya di kerajaan, mereka langsung menghadap sang raja. Sang raja tengah duduk di singgasana kebesarannya dengan dua orang juru kipas.
"Ampun yang mulia raja. Kami gagal mendapatkan mahkota rubi yang dicuri," ujar Fero tampak serius dan penuh penyesalan. Ia berlutut seperti kesatria dengan salah satu tangan bertumpu pada lututnya. Helena juga melakukan hal yang sama sebagai panglima kerajaan.
Bagaimana bisa gagal? Bukankah itu hanya bayangan remeh yang tidak perlu kekuatan besar untuk menangkapnya? Jika kalian gagal bagaimana nasib kerajaan ini!" Sang raja sangat kecewa sekaligus marah atas kegagalan kedua panglimanya terhebatnya.
"Ampun yang mulia raja bayangan hitam yang mencuri mahkota itu sangat cepat dan menghilang secara tiba-tiba. Kami sudah mengejarnya semaksimal mungkin," ujar Helena.
"Benar yang mulia raja. Saya melihatnya menghilang setelah kami mengejarnya ke arah utara," tambah Fero.
"Baiklah, kalian cari tau kemana mahkota rubi itu dibawa, dan siapa yang telah berani mencuri mahkota rubi dari kerajaan ini," titah sang raja.
"Baik yang mulia. Kami akan mencari mahkota Rubi meskipun nyawa kami taruhannya," ujar Fero.
Helena sontak terkejut mendengar ucapan Fero, yang rela mempertaruhkan nyawanya demi kerajaan.
"Kalian bisa keluar sekarang," ujar sang raja.
"Baik yang mulia," ujar Fero dan Helena, serentak.
Fero dan Helena keluar dari istana. Mereka bergegas menuju perpustakaan kerajaan Rubi. Mereka mencari petunjuk tentang sosok bayangan hitam, yang telah mencuri mahkota Rubi.
.
.
.Segitu dulu ceritanya ya teman-teman. Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya kalau perlu di spam🤗
Jangan lupa ajak teman-temannya untuk berpetualang bersama Helena dan Fero😅
Kalau ada kesalahan kata dan sebagainya tolong di komen pada bagian yang salahnya ya readers:)
Nanti akan direvisi kembali setelah and.
Nantikan PART selanjutnya...
1 Jan 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heir of Dream Kingdom
Fantasy"Cepat kejar mereka!!!" Terdengar teriakan dari belakang mereka. Mereka dikejar oleh orang-orang yang tak dikenal. Di tengah pelarian mereka Helena teringat sesuatu. Bukankah aku bisa terbang? Kenapa aku malah ikut lari? Dasar bodoh! Helena mengutu...