PART 9

21 8 0
                                    

-Happy Reading-
.
.
.

Pagi-pagi sekali Helyn dan Claudya keluar dari rumah sang bibi. Seperti arahan sang bibi mereka berangkat menuju ke hutan Elvernia. Hutan raksasa yang ditempati para elf dan makhluk magis dengan kekuatan yang luar biasa. Hitan tersebut dikelilingi pepohonan yang tinggi dan bercahaua dimalam hari.

Mereka ingin menemui seorang elf dari bangsa peri buku. Yang menjaga berbagai macam buku sejarah makhluk hidup yang berada di dunia mimpi. Disanalah berbagai informasi tersimpan. Helyn ingin mencari informasi yang dikatakan bibi Fania kemarin malam.

Seperti yang telah diarahkan bibi Fania. Mereka mampir sebentar di sebuah pohon besar yang sedikit berbeda dari pohon yang lainnya. Pohon tersebut berukuran lebih besar dari pohon-pohon yang yang ada di hutan ini.

Mereka berdua berdiri di bawah sebuah pohon besar yang berbobot melebihi raksasa tersebut. Helyn berinisiatif untuk memanjat, namun segera dihentikan oleh Claudya.

"Kamu mau ngapain, Lyn?"

"Ya mau memanjat pohon ini, kenapa?"

"Ga ada cara lain?" tanya Claudya terlihat ragu.

"Kau meragukan kemampuan ku?"

"Bukan begitu, Lyn. Bagaimana kalau memakai sihirku saja," usul Claudya.

"Boleh."

"Kau berdiri disana, aku akan mengangkatmu ke atas." Claudya mengarahkan jarinya ke arah Helyn.

Tubuh Helyn mulai terangkat ke atas. Kakinya tak lagi menjejak tanah. Ia merasa seperti melayang. Tubuhnya terasa ringan mengambang di udara.

Claudya mendaratkan Helyn di sebuah cabang pohon yang besar. Di depannya terdapat sebuah gundukan besar dari jerami. Di atasnya bertengger sebuah telur raksasa berwarna keperakan  seukuran telur dinosaurus.

Helyn memeluk telurnya. Claudya menurunkan Helyn dan telur yang di peluknya. Claudya juga terpukau melihat telur tersebut.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju wilayah peri buku. Saat dalam perjalanan mereka dicegat oleh orang-orang yang kemaren mengejar mereka.

"Menyerahlah!!!"

"Clau, ini gimana?"

"Kita hadapi saja," Claudya menjawab yakin.

"Baiklah."

"Tangkap mereka!!!" seru salah seorang dari mereka.

Helyn dan Claudya saling menoleh dan mengangguk, memberi kode untuk mulai. Terjadilah perkelahian yang tidak seimbang itu. Dimana dua orang melawan lima orang.

Mereka bertarung dengan pedang. Ternyata Claudya juga lihai dalam memainkan pedangnya. Tak berselang beberapa lama Helyn dan Claudya berhasil merobohkan lima orang yang menyerang mereka tadi.

Mereka menghembuskan nafas legah. Mereka mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Ke lima orang tadi sudah tepar tak sadarkan diri. Helyn dan Claudya kembali melanjutkan perjalanannya.

***

"Tan, semenjak Fero disini. Fero merasa ada yang aneh sama Helena."

"Aneh bagaimana, nak?"

"Tidur Helena tak seperti tidur manusia pada umumnya," ujar Fero heran.

"Dari kecil Helena memang begitu, nak Fero. Tak perlu merasa aneh," ungkap ibu Helena dengan sebagian kebenarannya.

The Heir of Dream Kingdom  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang