VIII + new Story

1.8K 167 107
                                    

"Emang ya hidup itu kalo ga kena sial ya sialan" eluh Alevya di tengah lapangan.

"Ivy, kenapa kamu sekarang lebih sering mengumpat?" Tanya Azka.

"Pengaruh kejamnya dunia" jawab Alevya pasrah.

Ya seperti yang mungkin kalian duga. Alevya dan Azka terlambat memasuki kelas, mereka masuk bertepatan sang guru memulai pelajaran.

EITS!

Kalian pikir mereka dimaafkan karena terlambat sekitar 2-5 menit? Oh tidak tentu saja.

Meskipun mereka tiba saat guru memulai pelajaran tetapi tetap saja mereka terlambat masuk kelas karna bel telah berbunyi beberapa saat dahulu.

Jadilah mereka berdua dihukum berdiri di tengah lapangan.

"Lo kan baru masuk, kenapa malah mau ikut dihukum sih, Ias? Udah bagus tadi dikasih keringanan biar Lo ga dihukum. Malah milih dihukum" Heran Alevya.

"Aku nemenin Ivy" mendengar itu Alevya menoleh ke arah pemuda di sampingnya.

"Ias, denger!" Azka ikut menatap Alevya dan fokus pada apa yang ingin dibicarakan gadis itu.

"Disaat kaya tadi, dan disaat genting maupun berbahaya, yang merugikan Lo jangan pernah inget temen. Tinggalin aja!" Azka menarik sebelah alisnya bingung.

"Kenapa aku harus melakukannya?" Alevya memijit keningnya.

'Saga yang gue tau orangnya cerdas, pinter nilai situasi, sedikit manipulatif. Tapi kalo Saga jadi-jadian ini kenapa kek bocah yang gampang banget dimanfaatin ya? Gue cuma takut dia diculik Tante girang terus dia iya iya doang anjir' -Batin Ivy.

"Demi kebaikan diri sendiri"

"Buk-" Alevya dengan cepat meletakkan jari telunjuknya di bibir pemuda itu.

"Ssssh, udah jangan bacot. Gue udah cape kaki, jangan sampe cape kuping juga denger pertanyaan Lo"

Dan mereka berdua menjalani hukuman dengan saling berdiam.

Tapi tanpa disangka ada seseorang yang melihat kejadian tersebut.

You won't do the stupid things right, little bee? -gumam orang tersebut.

🎮🎮🎮

"Akhirnya!!! Hahahaha Lo makan tu hukuman, sialan. Lo liat ini matahari?! Gue gak ada ngeluh panas selama dihukum! Huh, Lo kira gue takut sama panas kaya Lo?!" Azka yang mendengarnya hanya menggeleng saja sembari tersenyum.

Saat ini dia dan Alevya sedang berjalan menuju kantin. Dan di sepanjang jalan Alevya hanya tertawa dan terus mengatakan hal-hal tidak masuk akal seperti berbicara pada tembok, menceritakan kisah yang terjadi padanya hari ini pada tiang bendera.

Dan sekarang dia tertawa mengejek sambil melihat ke arah langit, dimana benda yang ia sebut tadi berada.

Bisa dibilang otaknya Alevya sudah terkuras habis, dan saat ini sudah resmi menjadi orang gila.

Itulah yang orang pikirkan saat melihat keadaan Alevya. Terkecuali Azka, pemuda itu justru ikut tersenyum dan tertawa.

Biarin aja, mungkin efek dihukum bikin otak hilang fungsi.

"Astaga akhirnya gue duduk" kata Alevya sesaat setelah ia sampai di kantin dan duduk di tempat kosong yang berada 2 meja dekat pintu kantin.

"Kamu mau pesen apa, Vy?" Tanya Azka.

"Es teh manis 2, nasi goreng 3 sama bakso tanpa sayuran tolong Ias, kayanya kepala gue udah lupa cara kerja. Jadi gue mau isi daya dulu pake makanan dan minuman" jawab Alevya kemudian menenggelamkan wajahnya di meja.

Stop Being ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang