XVII. Apalagi ini Tuhan?

419 34 44
                                    


———————————————
🄷🄰🄿🄿🅈 🅁🄴🄰🄳🄸🄽🄶
———————————————

"Dimana gue?" Gadis dengan surai hitam itu melirik sekitarnya, tidak ada apapun disini. Dia dimana?

Tempat apa ini?

Kenapa dia bisa disini?

"ALEVYA TIDAK!!!"
Mendengar namanya disebut gadis tersebut mengerut, kembali melihat sekitar.

Tak ada siapapun disini, lantas siapa yang memanggilnya?

"Kamu tidak bisa lari dari kami"

Tiba tiba terdengar suara laki-laki.

"Jangan coba-coba untuk mengatakan apa yang terjadi"

Suara lain menyahut. Gadis itu, atau Alevya memegang kepalanya.

Ah sial, apa yang terjadi? Kenapa begini? Suara siapa itu? Dimana dia sebenarnya?

"Ini rahasia kita bertiga, hanya bertiga"

Suara itu terdengar lagi.

"Dan kamu"

Alevya perlahan mengangkat kepalanya, kembali melirik sekitaran yang hanya berisi dirinya di sebuah tempat yang entahlah, ia sendiri tak tahu dan tak bisa mendeskripsikan dengan jelas.

"Kamu harus ingat bahwa kamu lah yang membuat kami seperti ini"

"Benar, kamu lah yang memulai permainan ini"

"Jangan menyesalinya dikemudian hari"

"Lakukan tugasmu sebagaimana dirimu, dan lakukan perintah kami sebanyak kami melakukan permintaanmu"

Suara-suara itu perlahan memudar, Alevya mulai berteriak dalam kesendirian itu.

"SIAPA LO?! NGOMONG!!"

"KELUAR ANJING"

"Ah brengsek kepala gue!"

Kepalanya kembali berdengung, bersamaan dengan suara-suara lain yang mulai terdengar.

"Ini semua karnamu! Kamu menghalangi jalan kebahagiaannya, kau harus mati!"

"Apa yang kamu lakukan? Jangan mendekatiku, kamu menjijikan"

Stop Being ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang