Angin berhembus, melambaikan dedaunan ke arah gedung Sekolah bertuliskan Gravity High School yang sudah ramai oleh siswa siswinya.
Sungguh, ini adalah pemandangan yang jarang terlihat di pagi buta ini. Biasanya Sekolah ini akan ramai saat waktu pembelajaran akan dimulai.
Tapi ini masih pukul 6 pagi. Aahhh mungkin karena sekarang hari pertama ujian.
"Ini gue nya yang telat atau anak-anaknya yang pada rajin?" ucap seorang siswi ketika melihat keadaan sekolah sudah sangat ramai, ia mengeratkan mantel yang di pakainya. Udara pagi ini terasa dingin sekali.
"Yoonji!"
Gadis ini, Yoon Jiwoo menoleh ke arah orang yang baru saja memanggilnya, yang tak lain tak bukan adalah salah satu dari sahabatnya –Koo Jungmo.
"Ken...?"
Ucapannya terhenti, ia membeku kala tangan Jungmo terulur untuk membersihkan serpihan daun yang menempel di surai panjang kecoklatannya secara perlahan. Bak adegan di dalam drama-drama korea romantis.
"Sshh..." ringis Jiwoo merasa gemas yang kemudian mengacak rambutnya random, agar daun-daun itu cepat menyingkir.
"Makanya keramas dong anjir, biar rambut Lo gak lengket, mending ini daun yang nempel kalo ulet bulu gimana?" ucap Jungmo sambil melihat Jiwoo yang masih bertingkah demikian.
Padahal daun yang menempel hanya tiga helai. Bukan lebay tapi Jiwoo mencoba menghalau perasaan aneh yang tiba-tiba muncul di dalam hatinya.
Senyuman kecil terukir di bibir Jungmo, tanpa gadis itu sadari.
"Asal. Gue keramas tiap hari ya" Jiwoo mendengus, "mereka nempel tuh, karena mereka tau rambut gue wangi, dan bersih" lanjut Jiwoo diakhiri dengan rambutnya yang dia sisipkan ke belakang telinga, setelah ia rasa dedaunan itu sudah hilang. Ia memasang wajah songong nan manis di hadapan Jungmo.
"Kenapa muka lo kaya gitu? Ngajak ribut gu-"
"Jiwoo!"
Telunjuk Jungmo harus menggantung di udara saat ada seorang lagi yang memanggil Jiwoo.
Seorang siswi berambut pirang sebahu.
Dia adalah sahabat Jiwoo yang lain –Lee Hana.
"Ngantin yuk?" ajak Hana seraya merangkul bahunya.
"Gak ah, lagi gak enak perut" sahut Jiwoo dengan nada sedih, mengingat perutnya yang tidak enak untuk di isi makanan apapun pagi ini.
Hana mempoutkan bibirnya kesal seraya melepas rangkulannya.
"Ngantinnya istirahat nanti 'kan bisa" ucap Jiwoo seraya merangkul sabahatnya.
"Sekarang temenin gue a-"
"Yoon Jiwoo!"
Seorang siswa berwajah serius menghampiri mereka.
Dia adalah sang ketua kelas –Seo Woobin.
Entah kenapa Woobin selalu memasang wajah seriusnya itu, padahal jika tersenyum ia sangat manis.
"Anterin gue ngambil vas bunga ke ruang Guru" ucap Woobin seraya menarik tangan Jiwoo.
Jiwoo mengerutkan dahinya
Ngambil vas bunga aja harus di temenin?
"Jiwoo!" panggil lainnya membuat Woobin urung menarik lengan Jiwoo, dan membawanya pergi.
"Berasa artis ya pagi ini" ucap Jungmo seraya menggeleng tak percaya
Seorang siswa berwajah anime, dengan kacamata bulat yang menempel di kedua matanya –Kang Minhee, menghampiri Jiwoo seraya menyerahkan buku dan pensilnya. Ialah yang memanggil Jiwoo barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
E-LOVI || CRAVITY ft. PDX 101 || (Ongoing)
Mystery / ThrillerE-Lovi ; Enigma, Love Killa Yoon Jiwoo, seorang gadis dan pelajar di Gravity High School harus kehilangan sahabat kecilnya, yang ditemukan meninggal secara misterius di toilet Sekolah. Pihak Sekolah memilih untuk menutup kasus kematian salah satu si...