Chapter 5 (Butterfly)

18 6 1
                                    

.

.

.

Yohan kembali masuk ke dalam ruangan yang terakhir ia jelajahi, bersama Woobin tentunya. Untuk memecahkan teka-teki, dan menyelamatkan Keum.

"Clue-nya kan Red Room" gumam Woobin, "kalo menurut gue, apa yang Joora ucapin itu ada sangkut pautnya" lanjutnya

"Darah?" tanya Yohan

Woobin mengangguk, "Ruangan Merah, dan kata Merah itu bisa jadi maksudnya darah 'kan?" ucap Woobin membuat Yohan menatapnya serius. 

"Terus?" tanya Yohan.

"Changuk kena jebakan di ruangan ini, dan bahu kirinya berdarah" kata Woobin

Yohan mengangguk

"Darahnya Changuk netes di ruangan ini, itu artinya darah Changuk yang bikin ruangan ini jadi-"

"Ruangan merah" potong Yohan

Woobin mengangguk

"Wahhh" Yohan tak percaya, "padahal dari tadi gue di sini, di yang kita cari-cari" katanya

"Sekarang mending kita cari lagi di sini pasti ada sesuatu"

Yohan mengangguk setuju.

Mereka pun bergegas mencari-cari yang setidaknya bisa dijadikan petunjuk jawaban dari teka-teki itu. 

Woobin menempelkan telinganya pada tembok sambil mengetuk-ngetuknya, siapa tahu di dalam tembok ini ada ruang lain, semacam ruang rahasia. 

Yohan menatap bingung ruangan yang sudah ia jelajahi tadi. Ia sudah mencari ke segala penjuru ruangan ini, dan tidak menemukan sesuatu yang aneh. Jadi apa yang harus dicari?.

'Itu apa?' Woobin mengernyitkan dahinya lalu mendekati salah satu anak lantai yang terkena tetesan darah Changuk. 

Woobin berjongkok, menatap lekat anak lantai yang ada di depannya, lalu melihat seisi lantai yang ada di ruangan ini.

"Yohan" panggil Woobin

Yohan yang sedang bingung pun menghampiri Woobin

"Lantai ini beda dari yang lain ga sih?" tanya Woobin membuat Yohan menatap anak lantai itu

Yohan melihat anak lantai itu dengan fokus, dahinya sampai berkerut

"Apanya yang beda?" tanya Yohan

Woobin memutar genangan darah Changuk dengan kedua jari tangannya. 

Woobin maupun Yohan membulatkan matanya dan saling berpandangan satu sama lain.

Ada sesuatu di dalam anak lantai ini.

Yohan lalu mengacak-acak genangan darah itu dengan brutal. Membersihkan anak lantai itu dari darah Changuk.

Lantai ini aslinya berwarna bening, dan cat berwarna putih yang membalut lantai ini, dan hanya bisa dipudarkan oleh darah.

Entahlah itu Cat apa.

Sampai akhirnya mereka bisa melihat sesuatu yang ada di dalam lantai bening ini.

"Gambar Kupu-kupu?" bingung Woobin.

Srek! Srek!

"Dua teman kalian sudah berhasil menemukan sebuah gambar, tugas kalian tinggal menebaknya. Kalo jawabannya bener, Keum bakalan selamat, tapi kalo salah, kalian pasti sudah tau resikonya hahaha"

Yohan mengacak rambutnya frustasi.

Bagaimana tidak frustasi?. 

Ia, dan teman-temannya sudah kewalahan mencari Red Room sebagai Clue dari teka-tekinya. Yohan pikir jika sudah menemukan Red Room berarti dia akan segera mendapatkan jawaban dari teka-tekinya. Tapi ternyata speaker sialan itu malah menyuruh untuk menebak lagi. Bahkan kali ini lebih sulit dari tebakan sebelumnya.

E-LOVI || CRAVITY ft. PDX 101 || (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang