Chapter 7 (Celurit)

12 6 6
                                    


.
.
.

Jiwoo masih diam di tempat seraya menatap pada Anjing pemangsa yang tengah berlari cepat menghampiri dirinya.

Apa ini sudah saatnya?.

Air mata itu kembali turun saat Jiwoo memejamkan kedua mata.

ia sungguh belum siap jika harus kehilangan nyawanya sekarang, ia belum menjadi seorang dokter sukses yang mamanya inginkan.

Ketika Jiwoo membuka matanya lagi, Anjing itu sudah hendak menerkam tubuhnya.

'Set'

'Bug'!

Nafas Jiwoo tercekat, saat ada busur panah yang melesat mengenai tubuh anjing itu hingga tubuhnya jatuh terkapar tepat di hadapan Jiwoo.

Jiwoo memegangi dadanya seraya bernafas lega.

_Terima kasih_  batinnya berucap rasa syukur karena dia tidak jadi dimangsa anjing itu.

Jiwoo menolehkan pandangannya, mencari siapa orang yang melempar anak panah itu.

"Yoonji!" panggil Jungmo seraya berlari menghampiri Jiwoo, dengan Minhee yang mengekor di belakangnya.

Minhee memandang bingung ke arah anjing yang sudah tak bernyawa itu.

Siapa?.

Siapa yang memanah Anjing ini?.

"Lo gakpapa kan Ji?" tanya Jungmo khawatir seraya menggenggal kedua bahu Jiwoo sebelum membawa Jiwoo ke dalam pelukannya.

"Maafin gue ya Ji, gue gak tahu kalo lo lagi sama Jungmo" sesal Minhee setelah Jungmo melepaskan pelukannya.

Jiwoo tersenyum, "gakpapa Min, lo pasti gak bisa liat gue, karena posisi gue yang jatuh terus ketutup Jungmo".

"Makanya tumbuh itu ke atas bro jangan ke samping" kata Minhee seraya menepuk pundak Jungmo

"Tinggi badan kita cuma beda 2 centi ya Kang Minhee" sahut Jungmo.

Jiwoo yang mendengar celotehan mereka hanya bisa tersenyum tipis.

"Sekarang kita ke UKS, gue gendong" kata Jungmo seraya memegang tangan Jiwoo.

Jiwoo menggeleng, "Gue bisa jalan sendiri"

"Ck, gak usah sok kuat, tadi aja Lo jatuh karena gak kuat jalan" kata Jungmo.

"Tapi sekarang gue udah bisa jalan kok, sekarang udah gak terlalu sakit"
Jiwoo hendak berdiri tapi jatuh terduduk lagi karena kakinya terasa lemas.

"Batu ya lo" kata Jungmo yang kemudian mengalungkan tangan Jiwoo ke lehernya, menggendong Jiwoo di atas punggungnya

"Diem, dan gak usah protes" lanjut Jungmo

Jiwoo hanya bisa menghela nafas pasrah.

Wajah Jungmo memerah saat dia menggendong tubuh Jiwoo di punggungnya. Aneh rasanya, seperti ada sesuatu yang-ah sudahlah tidak usah di jelaskan.

"Gue berat ya?" tanya Jiwoo hati-hati.

Jungmo terkekeh, "Berat dari mananya? Lo makan apa si, kok bisa badan lo ringan kaya kapas gini" balas Jungmo seraya berjalan untuk menuju ke Ruangan UKS Lagi.

Sementara Minhee menahan tawanya melihat kaki Jungmo yang gemetar karena menggendong Jiwoo.

'Gaya lo Koo Jungmo' batin Minhee

.
.
.

"Kalian tuh gimana sih? Kenapa malah ninggalin Jiwoo" kesal Junho dengan wajah khawatir. Ia berjalan bolak-balik di sisi ranjang yang Keum tempati dengan pandangan mata yang mengarah pada semua orang yang tadi masuk ke ruangan ini.

E-LOVI || CRAVITY ft. PDX 101 || (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang