Prolog

821 83 26
                                    

Arti sebuah keluarga

Kata Mahesa keluarga adalah tempat dia pulang, tempat dia merasakan kasih sayang, tempat untuk mencintai dan dicintai

Untuk Rehan memiliki sebuah keluarga sudah menjadi sebuah keberuntungan

Jeffry fikir dalam keluarga tidak boleh ada yang egois, harus mengerti satu sama lain dan saling menjaga

Haikal rasa jika keluarga itu utuh, itu sudah menjadi hal yang baik

Yang Jiyyad tau keluarga itu adalah nenek-nya

Bagi Cakra keluarga itu tidak boleh menuntut

Sedangkan untung Jihan keluarga itu harus memperhatikan dan diperhatikan, harus mengerti perasaan satu sama lain

Ketujuh laki-laki itu berkumpul menjadi suatu keluarga, menurut mereka sebuah keluarga tidak harus memiliki ikatan darah

Keluarga harusnya bisa menjadi tempat untuk pulang, tempat merasakan kenyamanan, tempat merasa diperhatikan tidak dituntut

Mereka berkumpul untuk menjadi dirinya sendiri tanpa harus memikirkan apa yang orang katakan tentang mereka

Sekelompok bocah caper

Itulah panggilan mereka, sebenarnya bukan caper tapi nakal yah mereka juga tampan, gadis mana yang tidak tertarik sama mereka

Tapi bukan itu, mereka tidak tertarik dengan para gadis yang mendekati mereka

Stop

Bukan berati mereka belok! Hanya mereka ingin terlebih dahulu membenahi hidupnya

Dikelompok mereka ada Mahesa yang dewasa, Rehan yang pemarah, Jeffry yang berotot, Jiyyad yang imut, Cakra yang pintar dan terakhir Jihan si bocah lugu

Suara langkah kaki terdengar ditelinga Rehan sudah tahu siapa yang datang, Rehan hanya meliriknya tanpa berniat menyapanya

"Pagi Rehan" Sapaan terdengar dari sahabatnya Jiyyad

Rehan hanya berbergumam tanpa membalas sapaan Jiyyad

"Cakra mana?" Jiyyad bertanya-tanya mencari keberadaan Cakra yang belum ada diantara mereka

Ngomong-ngomong kenapa Jiyyad hanya menyapa Rehan? Mungkin karena Rehan adalah teman sebangkunya

"Belum datang"

"Yah padahal mau nyontek" keluh Jiyyad setelah mendengar apa yang Jihan katakan

"Nyontek apa?" Kali ini Mahesa yang bertanya

"Matematika"

"Wah mampus nih" itu Haikal yang ngeluh karena belum ngerjain pr nya, tidak hanya Haikal yang lainya juga sama

"Telpon deh Cakra"

"Ngapain telpon gua?" Cakra bertanya saat ponselnya berdering

Jeffry terkekeh sambil memasukan kembali ponselnya kedalam saku

"Kita mau pinjem catatan lu boleh dong" Cakra melemparkan catatanya kearah Haikal

"Jangan samain jawabannya" Teman-temanya hanya mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan Cakra

Betapa beruntungnya mereka memiliki teman sebaik dan sepintar Cakra





















Tbc💚
Haii...
Aku mau infoin dulu ya
Untuk cerita aku kali ini aku nulis part nya sedikit-sedikit


Aku harap kalian bisa dukung cerita aku
Minimalnya vote sama komen
Maksimalnya terserah pada kalian
Asal jangan copy

Papai.

The Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang