Chapter 6

199 61 22
                                    

Rehan Atharryan
(Aku hanya iri)

Banyak orang yang mendambakan pasangan dalam hidup, banyak yang menginginkan teman, banyak juga orang yang tergila-gila akan harta

Tapi tidak dengan Rehan

Rehan sangat mendambakan sosok keluarga bukan rehan tidak ingin pasangan, Rehan menginginkan vigur keluarga bukan tidak ingin dia punya teman

Dia hanya iri

Iri kepada semua orang yang memiliki keluarga

Jika dia memiliki sebuah keluarga mungkin dia tidak akan berjuang sendirian

Berjuang untuk bertahan hidup

Sejak kecil dia tinggal di panti asuhan tidak tau dimana dan siapa keluarganya, dia dibuang

Sampai pada akhirnya seorang sosok penjahat yang merebut tempat yang dia sebut sebagai rumah itu dihancurkan

Panti asuhan itu dihancurkan oleh api

Api yang membakar tempat itu

Harusnya pada saat itu dia tidak mengiyakan permintaan bibi-nya yang menyuruh dia membeli garam diwarung

Harusnya pada saat itu dia ikut mati hangus terbakar dalam sana

Tidak mudah bagi rehan yang berusia 16 tahun untuk mencari uang, mencari tempat tinggal, mencari pekerjaan

Tapi yang Rehan syukuri adalah dia bertemu orang baik yang rela menampungnya

Yang rela memberinya tempat tinggal, makan dan juga kebahagiaan

Tetapi tetap itu saja tidak cukup

Dia ingin keluarga yang menyambutnya pulang, dia ingin memiliki sosok ibu yang bertanya bagaimana harinya disekolah, dia ingin sosok ayah yang bisa bermain bersamanya

Nyatanya tidak semua keluarga seperti itu Rehan tau

"Han tadi lu kemana?" Haikal mempertanyakan keterlambatannya kesekolah tadi

"Gua dikerjain bocah" jawab Rehan kesal mengingat kejadian tadi pagi

"Maksudnya gimana nih?" Jeffry bertanya tidak mengerti

"Tadi ada bocah minta tolong anterin ke sekolah"

"Truss"

"Ya gua iyain dah dia udah nangis-nagis juga"

"Truss Truss"

"Taunya tuh bocah kabur dari sekolah katanya mau disuntik" Rehan menjeda ucapannya "Ya gua dikejar-kejar sama gurunya mereka nuduh gua nyulik tu anak"

Mendengar perkataan itu keenam teman-temanya tertawa

"Itu azab lu ninggalin gua tadi pagi" Jiyad yang paling puas dengan kejadian yang menimpa Rehan

"Yang gue heran nih ya" Rehan kembali menjeda ucapannya "Bisa-bisanya mereka nuduh gua penculik"

"Ya bisalah muka lu tuh muka muka buronan" ledek Haikal

"Sialan lu!"

"Beruntung lu kagak dibawa ke polres" sahut mahesa

"Itu juga hampir gua mau dibawa ke polres"

"Kok bisa lepas?" Cakra bertanya

"Ya gua yakinin mereka kalau gua bukan penculik"

"Tuh bocah emang kagak ngomong?" Jihan ikut bertanya

"Tuh bocah kata gua bocah kematian, dia ngadunya gua yang bawa dia"

"Ya terus nasib lu gimana?" Jeffry juga bertanya

"Dia ternyata temennya adek lu" Rehan menjeda ucapannya "angge bilang kesemua orang yang ada disana kalau dia kenal gua" lanjutnya

















Tbc💚
Next Jiyyad

Pokonya aku ngga bakal bosen nginetin kalianBuat Vote + Komen cerita aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pokonya aku ngga bakal bosen nginetin kalian
Buat Vote + Komen cerita aku

The Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang