Chapter 1

443 79 25
                                    

Cakra Axsel Erlangga
(Tuan Sempurna)

Kata orang gua itu sempurna gua ganteng, pertemanan gua juga menarik dan lagi gua pinter, bukan dalam hal belajar saja, tapi semuanya

Semua gua bisa lakuin

Itu yang semua orang tahu dan yang orangtuanya inginkan

Sejak kecil Cakra terus dituntut sempurna oleh orangtuanya, dia harus bisa segalanya dia harus bisa menjadi yang terbaik dari yang terbaik

Kalau orang lain dapat nilai 100 maka dia harus 101

Kegagalan tidak boleh ada dalam hidupnya! Ketika kegagalan itu dia dapatkan maka orangtuanya akan menghukumnya

Sulit bukan?

Tentu saja! Cakra juga manusia biasa, dia bukan tuhan yang bisa sempurna, dia juga pernah mengalami kegagalan

Bukan salahnya jika dia gagal, karena itu manusiawi itu yang Mahesa katakan

Ngomong-ngomong soal Mahesa, Cakra mengelanya pada saat SMA tentu saja itu bersama kelima temannya yang lain

Teman-temanya itu pengganggu! Itu kesan pertama yang Cakra rasakan kepada mereka

Meraka itu berisik, suka menyontek dan suka sekali bolos berbeda sekali dengan Cakra yang notabennya cuek, pinter dan rajin

Awalnya Cakra merasa terganggu sama kehadiran mereka, sampai pada akhirnya Cakra tau mereka bukanlah sekelompok orang pembuat onar

Tapi....

Mereka adalah sekelompok anak remaja yang sedang mencari jati dirinya, mencari kebahagiaan dengan melakukan hal-hal menyenangkan

Pada akhirnya Cakra melakukan semua itu bersama mereka, bersama keenam temannya Mahesa si paling dewasa, Rehan si pemarah, Jeffry si paling berotot tapi hatinya lembut kayak hello kitty, Jiyyad si paling baik, terakhir Jihan si bocah lugu yang sering dikibulin

Walaupun begitu Cakra tau mereka saling menyayangi satu sama lain

"Cak bisa ngga lu berhenti dulu belajar" Cakra tahu Jiyyad cuman khawatir sama dia tapi mau bagaimana lagi

"Gua ngga bisa, minggu depan ada ulangan IPA"

"Itu masih minggu depan Cakro" emang ni anak demenya ganti nama orang

"Eh Juned nama gua Cakra bukan Cakro"

"Nama gua juga bukan Juned my name is Haikal, H A I K A L" Haikal mengeja disetiap huruf yang ada pada namanya

"Lucu lu begitu" Rehan menatap Haikal kesal

"Kagak ya" tidak ada yang perduli dengan apa yang Haikal katakan

"Mahesa kemana?* Pertanyaan yang keluar dari mulut Jihan yang baru saja datang dengan semangkuk mie ditangannya

"Dia wattsapp gua katanya mau nyusul"

"Kemana dulu?" Jihan bertanya kayak orang nggak ngerti

Positif aja

Mungkin ya gitu disuruh ngerjain tugas adiknya kalau nggak dimintai tolong kakanya atau mungkin disuruh mamanya

"Gataulah, mungkin kayak biasa" Jeffry menjawab pertanyaan yang Jihan berikan

"Gua siapin makan dulu kali ya biar enak juga" semua yang ada disana mengiyakan perkataan Jiyyad

Bukan mereka manfaatin Jiyyad tapi emang itu real kemauan Jiyyad sendiri, Jiyyad itu suka masak apalagi kalau masakkanya itu disukai teman-temanya





















Tbc💚
Untuk beberapa chapter kedepan
Aku mau bikin latar belakang mereka dulu

Tbc💚Untuk beberapa chapter kedepan Aku mau bikin latar belakang mereka dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Intinya jangan lupa tinggalin jejak
Chapter 2
Aku bikin versi Mahesa

The Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang