Chapter 4

267 64 22
                                    

Haikal Alfa Nugraha
(Kesepian)

Tumbuh dalam keluarga yang tidak untuh itu adalah pengalaman yang sulit, apalagai jika dialami oleh anak-anak

Perpisahan orangtua berdampak besar untuk anak mereka, ketika seorang anak disuguhi oleh sebuah pertanyaan yang mengharuskannya melakukan sebuah pilihan

"Kamu mau ikut ibu apa ayah?"

Apa yang akan kamu lakukan? Mereka berdua sama pentingnya, terlebih jika kamu salah memilih satu diantara mereka kamu akan menyesal, tidak bahagia

Sepertiku...

Yang selalu aku sesali adalah kenapa pada saat orangtuanya berpisah Haikal tidak menghentikan mereka?

Akibatnya dia merasakan yang namanya kesepian

Itulah mengapa dia lebih suka bermain diluar, bermain bersama teman-teman yang mengerti keadaannya

Ku beritahu sudah tidak ada lagi rahasia diantara kita, mereka tahu aku dan aku tahu mereka

Jika dibandingkan, kita semua sama sakitnya mungkin Jiyyad tidak, dia bahagia

Aku selalu mencari kesenangan ditengah kesepian yang aku rasakan, itulah mengapa mereka sering kali mengatakan bahwa aku ini jahil

Ya memang

Dan mereka juga tahu aku adalah seseorang yang harus berdiri ditengah reruntuhan pecahan rasa kecewa akibat kehancuran

Tapi disisi lain aku merasa bahagia bisa mengenal teman-temanku, kami berjanji akan bersama-sama mencari sebuah kebahagiaan

"Kenapa tuh muka ditekuk? lagi banyak utang ya" Pertanyaan yang sudah dijawab

"Iya nih hutang gua udah banyak dikantin" Canda Haikal menanggapi Rehan

"Berapa?"

"500 ribu mana sini duitnya" Jawab Haikal dengan apa yang Cakra tanyakan

"Bohong pantat lu kelap kelip" Itu Jihan yang ngomong

"Kalau gue jujur pantat lu yang kelap kelip mau?" Jihan sontak menggelengkan kepalanya tidak mau

"Lagian ngadi-ngadi lu" Yang ini Jeffry

"Serius lu gak papa kal?" Mahesa juga ikut bertanya

"Emangnya gua kenapa?" Bukanya menjawab Haikal malah balik bertanya

"Eh tau ngga, gua dapet info kalau Cakra masuk semua ekskul yang jadwalnya nggak mentok" mencoba mengalihkan pembicaraan

"Lah yang bener lu?" Jiyyad menanggukkan kepalanya dengan apa yang Rehan tanyakan

"Cak udah lu keluar dari club yang lain, basket aja udah cukup tuh" Itu Rehan ngomong karena khawatir Cakra kecapean

"Gua nggak bisa"

"Yaudah kalau gitu kita bolos hari ini" Emang yang bisa ngide kaya gini cuman Haikal

"Boleh tuh, tapi bolos kemana lagi?"

"Tempat karoke oke kali" usul Jeffry dengan apa yang Rehan tanyakan

"Kek suara lu bagus aja"

"Emang lu ada usul mau kemana?" Jeffry bertanya kepada Jihan

"Karoke oke sabilah" ingin rasanya Jeffry membuang Jihan ke sungai Thames

"Mau kapan" soalnya ini masih pagi

"Jam terakhir deh biar sekalian kagak usah balik lagi" Haikal menanggapi perkataan Cakra

Akhirnya mereka sepakat untuk pergi bolos ke tempat karoke dijam pelajaran terakhir





























Tbc💚
Next-nya aku mau bikin versi Jeffry

Aku nggak akan bosen buat ngingetin kalian Vote + Komen cerita aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku nggak akan bosen buat ngingetin kalian
Vote + Komen cerita aku

The Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang