Jiyyad Fathian Bagaskara
(Janji yang aku ingkari)Dalam pertemanan ini aku adalah orang yang meminta mereka berjanji untuk melakukan semuanya bersama
Kami harus bahagia bersama, jika salah satu dari kami merasakan kesedihan maka semuanya juga harus merasakannya
Aku meminta mereka semua berjanji untuk membagikan semuanya, saling bercerita apa yang terjadi dalam hidupnya
Tidak boleh ada rahasia
Tapi hari ini aku mengingkari janji itu, janji yang aku sendiri membuatnya bersama mereka
Maafkan aku
Untuk hal yang satu ini biarkan aku menyimpanya sendirian, aku tidak ingin kalian semua mengkhawatirkan ku
Ntah kenapa hari ini hujan turun cukup deras, mungkin karena mereka tahu perasaan yang Jiyyad rasakan
"Jiyyad" suara yang paling Jiyyad hindari memanggilnya
"Ngapain disini?" Jiyyad mempertanyakan kehadiran Jihan
"Gua habis beli obat, lu ngapain d sini?" Jihan balik bertanya
"Gua juga, gua habis beli obat nenek"
"Kok gua ngga liat lu didalem"
"Gua udah dari tadi, cuman karena hujan jadinya gua nunggu disini"
Tiba-tiba Jiyyad merasakan tangannya ditarik ketengah-tengah hujan
"Lu gila? Hujannya gede tau" kesal Jiyyad
"Ngapain takut" Jihan berbicara sedikit berteriak "kita pulang hujan hujannan"
"Lu bawa motor?" Jihan menganggukkan kepalanya
"Yaudah ayok"
Persetan dengan semuanya, saat ini Jiyyad hanya ingin bahagia bersama teman-temanya sampai waktu itu tiba
"Woi sabar kali" Jeffry kesal saat seseorang menggedor pintu rumahnya
Yang ternyata sudah ada Jiyyad dan Jihan yang basah kuyup akibat hujan-hujanan
"Lu berdua kecemplung dimana?" Itu Rehan yang nanya pas dia liat Jiyyad dan Jihan masuk kedalam rumah Jeffry
"Ih Angge pengen main hujanan juga" Angge meng iri dengan Jiyyad dan Jihan
"Nggak boleh, itu nggak baik" Mahesa berusaha menjelaskan betapa bahayanya bermain hujan, selain bisa menyebabkan panas, hujan bikin jalanan licin yang bisa bikin jatuh
"Tapi itu kak Jiyyad sama kak Jihan main hujan"
"Itu berarti mereka nakal" Cakra juga ikut menjelaskan
"Kalau nakal berarti harus d sentil" Jeffry tersenyum dengan apa yang Angge katakan
"Nanti kita yang sentil pake tenaga dalem" Canda Haikal
"Gua masak mie buat bocah dua" Mahesa berjalan menuju arah dapur untuk membuat mie instan
"Gua ngga di bikinin" Itu Haikal
"Bukanya barusan kita udah makan" Bingung Mahesa
"Masih laper"
Mahesa tidak menjawab dia hanya memasak tiga bungkus mie instan
"Tapi tadi lu beli obat buat siapa?" Jiyyad bertanya kepada Jihan saat mereka selesai mandi
Jangan salah faham ya ini mereka mandinya bareng tapi beda toilet sama beda kamar gitu loh
"Buat gue"
"Sakit apa lu?" Haikal yang mendengarnya juga ikut bertanya
"Gua suka susah tidur"
"Truss lu beli obat tidur gitu" Jihan menganggukkan kepalanya dengan apa yang Cakra katakan
"Mana coba liat obatnya mana?" Rehan mengambil obat tidur yang Jihan berikan lalu berjalan menuju wastafel
"Mau ngapain?" Tidak menjawab apa yang Jihan tanyakan, Rehan hanya membuang semua obat yang sudah suah payah Jihan beli
"Good" Mahesa berucap bangga dengan apa yang Rehan lakukan
"Kalau lu susah tidur minum susu" usul yang Jiyyad berikan sesuai pengalaman
"Dengerin musik juga oke" Haikal ikut memberikan saran
"Yaudahlah nanti gua coba tapi" Jihan menjeda ucapanya "itu gua beli obat ngantri ampe 2 jam lebih lu buang gitu aja" kesalnya
"Lagian suruh siapa beli yang kayak gitu" Ucap Rehan tanpa adanya rasa bersalah
"Truss lu kenapa ngga ngelarang dia buat ngga beli obat itu" Mahesa bertanya kepada Jiyyad
"Gua juga nggak tau"
"Bukanya tadi lu bareng dia" Jeffry juga ikut menyahuti
"Kita ketemu di halte" bukan Jiyyad tapi Jihan yang bertanya
"Ngapain?" Kali ini gantian Cakra yang bertanya
"Beli obat buat nenek"
"Emang nenek sakit?" Rehan bertanya karena yang dia tau nenek nya itu baik-baik saja
Pasti kalian nggak faham apa maksudnya?
Jadi Rehan ini tinggal sama Jiyyad yang tinggal sama neneknya gitu, Jadi orang yang ngeadopsi Rehan itu neneknya Jiyyad
Untuk orang tua Jiyyad mereka udah meninggal sejak Jiyyad kecil so Jiyyad cuman tinggal sama nenek nya sampai Rehan datang dalam hidupnya
Dia bahagia ngga? Jawabannya iya
Tbc💚
Pokonya jangan lupa dukung terus cerita aku
Vote + Komen
Dari kalian adalah semangat aku
KAMU SEDANG MEMBACA
The Memories
Teen Fiction"Beban laki-laki itu berat dan nggak akan pernah habis, lelaki memang tidak merasakan sakitnya melahirkan tapi dibalik itu ada ribuan beban dipundaknya". "Laki-laki itu cenderung sering menyembunyikan apa yang dia rasakan, akibatnya beban itu terus...