Perdebatan
..
"Mengapa setiap apa yang di lakukan orang yang di benci selalu salah di mata orang yang membencinya?, apa begitu besar rasa bencinya sampai tak mau mengharapkan nya lagi?"
..
A-apa itu?!''Anggota keluarga kerajaan apa yang berkeliaran dengan keadaan yang seperti itu?' batin vian menatap tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat saat ini, apakah sekarang matanya sudah ternodai dengan nikmat duniawi? Sepertinya vian setelah makan nanti harus segera mandi air 7 kembang rupa agar suci kembali.
'Menilai dari pakaiannya, kurasa kata pangeran "tak bermoral" itu sebutan yang cocok baginya yakan? Tapi....' pandangan vian seketika melirik ke arah randel, 'jika ingatan ku benar, pangeran pertama tak boleh ribut dengan pangeran kedua karena itu adalah perintah khusus dari raja dan selir kedua' lanjut vian dalam batin nya.
Selir kedua yang dulunya berasal dari keluarga miskin, namun terkenal dengan sifat kelicikan nya hingga tak ada seorang pun yang berani menandingi nya termasuk selir pertama kerajaan altegarden.
Sehingga tidak ada seorang pun didalam kerajaan berani menentang wewenangnya, 'ck! Menjengkelkan sekali mengetahui aku harus bertahan seperti ini...' batin vian frustasi lalu mengambil teh yang di sediakan lalu meminum nya untuk menghilangkan setres dalam dirinya.
"Cih! Tak memiliki sopan santun" sebuah kalimat ejekan yang di ucapkan felix sukses menghentikan vian meminum teh nya.
"Tidak ada setetespun kesopanan dalam dirimu, dengan tidak sopan nya kau minum sementara tak ada yang mengijinkan mu untuk minum, kau mirip ibu mu" mendengar kalimat hinaan yang tertuju pada nya membuat vian mengertakan gigi dan mengengam gagang cangkir kuat menahan amarah.
'Aku harus menahan nya.....Aku tak boleh membiarkan diriku lepas kendali dan membuat alurnya jadi kacau, tapi! aku juga tak bisa membiarkan mulut bajingan itu terus berbicara, rasanya aku ingin sekali merobek mulut itu sampai terbelah empat!!!' umpat vian dalam batin menatap felix tajam dengan aurat permusuhan.
Felix yang di tatap seperti itu terkejut sekaligus tersulut emosi, Felix mencengkram gelas berisi teh itu dan melempar nya dengan kasar ke sembarang arah.
Prangggggg
Suara pecahan kaca mengema di dalam ruang makan, "beraninya kau menatap ku seperti itu" ujar Felix mengerang marah dengan suara berat, bersiap untuk menghajar vian, namun sebelum melakukan aksinya sudah lebih dulu di hentikan randel.
"Sudah cukup!!!" tegas randel menghentakkan gelas nya.
Keduanya pun berhenti dan menatap arah randel yang menghentikan mereka.
"..."
Henig sesaat, kemudian Felix yang kembali melirik vian terutama mata merah nya yang masih menatap Felix tajam.
"Tch!" decak Felix kesal menyisir rambut nya kebelakang, lalu beranjak dari duduk nya dan mendorong kursi hingga jatuh ke lantai.
"Aku pergi, aku jadi tidak nafsu makan karena mata berwarna merah darah itu menjijikkan sekali" ujar Felix melenggang pergi dari sana entah kemana arah tujuan nya.
Setelah kepergian felix randel tiba-tiba beranjak dari kursinya membuat vian sedikit terkejut, "calvian jagalah sopan santun mu, sebentar lagi, itu akan menjadi hari ulang tahun yang mulai raja" ujar randel seolah memperingati vian "apa Kau berniat membuat hari istimewanya seperti itu" sambung randel.
"Hah...!" vian menatap tak percaya, apakah randel baru saja menyalakan kejadian ini atas dasar kesalahan nya? Tidakkah ia lihat siapa yang memulai perkara lebih dulu sehingga jadi seperti ini sekarang?
'Apa menurutnya semua itu salahku, juga siapa yang main pergi begitu saja dan mendorong kursi dengan sangat keras?!' rutuk vian dalam batin nya.
Randel pun segera pergi dari ruang makan itu, kini di dalam ruangan itu hanya tersisa vian, selon dan tentu saja para maid yang segera bertugas merapikan kekacauan yang di lakukan pangeran kedua.
"Yang mulia pangeran, apa anda baik-baik saja? Apa anda terluka?" ujar selon mulai bersuara dengan tatapan sedikit khwatir dengan vian, vian diam sesaat kemudian menjawab "Mmm tidak apa-apa aku baik-baik saja"
Vian mulai beranjak dari kursi nya,
"tak perlu mengkhawatirkan ku, dan bisakah kau mengantar ku untuk berkeliling, selon?" ujar vian menatap selon dengan senyum yang terpancar di wajahnya.Selon yang melihat vian tersenyum, seketika tertegun sesaat, 'biasanya, pangeran akan menangis diam-diam...tapi saat ini dia tersenyum? Bagaimana ia bisa menjadi tegar menghadapi apa yang terjadi tadi?" selon larut dalam pikiran nya hingga tak menyadari jika vian dari tadi sudah memanggil-manggil nama nya banyak kali.
"Selon...sel?...Selon!!" panggil vian sedikit keras membuyarkan lamunan selon, "ah! Ya pangeran mari saya antar" ujar selon sigap, mereka pun pergi dari ruangan itu dan berkeliling di sekitar istana.
'Hah...Setidaknya aku mempunyai pelayan yang setia, yang merawat ku seperti tubuhnya sendiri, meski menyaksikan perlakuan rendahan yang ku Terima setiap hari' hela nafas vian sedikit miris menatap garis takdir nya yang rumit.
....
Ratu pertama altegarden, naga Cyslanfirst, ia memiliki rambut yang gelap seperti langit malam, juga mata merah seperti api suci.
Calvian adalah satu-satunya yang mewarisi sifat luar dan bentuk fisik yang hampir sama dengan ibunya, namun sisi buruk lain yang terdapat dari tubuh nya adalah mata merah nya.
Calvian selalu berusaha menyembunyikan mata merah nya, karna felix membenci mata mereh itu, penyebab perilaku obsesif yang membuat vian menjadi gila dan setres dulu adalah pangeran felix.
'Rasanya agak tidak enak karena menurutku seperti sedang mengintip ingatan orang lain, tapi selalu menyembunyikan matanya karena dia takut pada seseorang seperti felix' batin vian jengah menatap nasib vian yang asli.
"Bodoh sekali dia" ujar vian berkacak pinggang.
"Apa ada sesuatu? Apakah ada sesuatu yang ingin saya lakukan pangeran?" tanya selon yang kini berada di belakang vian.
"Tidak, ayo kita kembali" jawab vian sambil berbalik menatap selon.
"Yang mulia....anda bertingkat aneh hari ini, apakah anda mungkin membaca novel tentang seorang kesatria tadi malam?" ujar selon bingung.
"Tidak juga" jawab vian malas, sambil melanjutkan acara berkeliling nya di ikuti selon yang selalu berada di sampai vian.
Sedang asik berjalan sesekali vian akan menatap hamparan taman bunga luas yang berada tak jauh dari sekitar istana, sangat indah dan sejuk terutama di penuhi berbagai warna yang terdapat pada bunga yang bertebaran.
Tak ayal juga vian akan sesekali memikirkan vian asli di masa lalu, entah berada di mana ia sekarang, karna vian justru tak pernah sekalipun bertemu dengan nya, walaupun berada dalam mimpi.
Di dalam novel latar belakang pangeran ketiga di kisahkan lahir dari selir yang berasal dari petani, dia takut akan banyak hal dan tidak memiliki siapa pun yang mendukung nya.
Dia adalah orang yang lemah bahkan tidak memiliki kekuatan untuk melindungi dirinya sendiri.
Inilah situasi calvian saat ini, tepat sebelum upacara kedewasaan.
"Tunggu!-"
..
.
.
.
.
TBC.
Seperti biasa gesTinggalkan jejak!!
Dan berikan apresiasimu!!
-LIKE
-KOMEN
-SHAREMakasih yang udah mau baca cerita NBT sejauh ini, Question? Ada yang ingin bertanya seputar tentang cerita NBT? silakan tulis di kolom komentar😁
Sekian Terima gaji buta🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
{ NAUGHTY BOY TRANSMIGRATION }
RomanceIs this [ bl, Gay, G ringan, romansa, brothersip ] JAN SALPOK LO PADA!!!! Di transmigrasi kali ini menceritakan tentang seorang remaja berumur 17 tahun, Bernama lengkap NARENDRA LASGARA ADITAMA, anak kesayangan bunda vanesa dan ayah atah dengan seg...