NBT:24

2.7K 270 17
                                    

Dua sisi
.

.

"Kenapa kalo HP jatuh langsung panik, giliran temen lu jatuh malah di ketawain, punya dendamkah kalian?"

.

.

Akhh!!

Vianpun terdorong ke belakang dan jatuh ke lantai dengan orang yang menabraknya, tentunya orang itu mendarat selamat berada di atas tubuh vian, sedangkan vian tertimpa tubuh besar berada tepat di atasnya.

Randel dan Felix yang melihat vian di tabrak seseorang secara tiba-tiba cukup tersentak kaget dengan kejadian yang baru terjadi, tapi mereka memilih untuk diam dan hanya memperhatikan.

Kedua pandangan itu saling bertemu dengan tatapan yang berbeda-beda, vian yang menatap pemuda di atasnya dengan tatapan kesal, sementara pemuda itu yang menatap vian penuh kagum tanpa berkedip sedikitpun.

"Uhhgg tolong bangunlah, kau sangat berat" lenguh vian yang merasa tertekan dibawah tindihan pemuda itu.

Sedangkan pemuda itu bukannya segera berdiri malah terpaku dengan wajah vian yang berada di bawahnya, "sangat cantik" gumam pemuda itu yang tentu saja terdengar oleh ketiganya termasuk vian yang mengerutkan alisnya tidak mengerti.

"Tolong bangunlah Aku tak kuat lagi"

"Oh maafkan Aku apa kau baik-baik saja?" Pemuda itu langsung tersadar dari lamunannya dan segera bangun dari atas tubuh Vian sembari membantunya untuk berdiri.

Vian menatap lekat pemuda yang ada di depannya ini sepertinya ia pernah mengenali rupanya tapi dimana? Dimana vian pernah melihatnya?

"Maafkan aku, aku pikir yang mengetuk adalah temanku jadi aku berniat ingin mengejutkan nya, Apa kalian penghuni kamar ini juga?" Tanya pemuda itu sembari merapikan sedikit pakaiannya, namun pandangannya masih tetap tertuju pada vian yang berada di depannya. .

Randel yang menyadari itu menelisik tajam pemuda di hadapannya, dengan tenang ia menarik vian ke arah belakang punggungnya lalu maju sedikit kedepan menjawab pertanyaan pemuda itu, "ya kami akan tinggal disini"

"Ck! Aku bertanya dengan pemuda cantik yang berada di belakangmu" ujar pemuda itu berdecak malas memutar bola matanya, ia kembali melihat vian yang berada di belakang randel, lalu manju mendekati vian dengan tangan yang mendorong randel ke samping.

Randel yang melihat pemuda itu mendorongnya dan mendekati vian, merasa geram namun ia segera menutupi dengan wajah datarnya agar tidak ada yang menyadarinya.

"Heyy Siapa namamu?" Tanya pemuda itu mengulurkan tangannya dengan senyuman manis yang merekah di wajah pemuda itu, vian melirik sekilas dengan uluran tangan itu lalu melirik kembali wajahnya begitu tak asing, tapi ia melupakan kapan ia terakhir kali melihat pemuda itu.

'Dimana aku melihatnya? Kenapa otakku sama sekali tidak bisa berfungsi di saat seperti ini?!!' teriak kesal vian karna tak berhasil mengingat dimana ia pernah melihat wajah itu, apa ia harus menanyakan pada sistem? Tapi dimana dia?

'Kemana sistem laknat itu sekarang setiap di butuhkan selalu tidak ada di tempatnya, sistem!!!!' panggil vian berterima keras dalam batinnya yang tentu saja hanya dapat di dengan sistem seorang, tapi anehnya vain tidak menemukan tanda-tanda akan kemunculan sistem? Apa sedang terjadi sesuatu?

{ NAUGHTY BOY TRANSMIGRATION }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang