NBT:12

6.3K 546 16
                                    

Jalan-jalan
.

.

"Tidak semua tawa tentang bahagia, terkadang orang tertawa hanya untuk menyembunyikan luka"

.

.

"Apa?-"

"Untuk apa aku melakukan nya, bukankah dia tidak peduli dengan apa saja yang akan kulakukan bukan? Lagipula hanya di sekitar wilayah utara, tidak sampai keluar perbatasankan?" Ujar vian dengan nada tak suka.

memang siapa dia?

Ayah?

Memang vian anak kandung dari sang pemimpin, tapi jiwa seorang Narendra yang di masukkan kedalam tubuh vian asli tak menganggap nya seperti itu, mungkin pak tua sialan? Cih! Panggilan itu lebih cocok untuknya daripada sesosok ayah.

Selon terdiam mendengar penuturan vian di bagian kalimat awal, seburuk itukan hidup nya sampai tak menginginkan keluarga nya itu lagi? Apa tak merasakan kesepian?

"Pangeran bukan nya saya bersikap terlalu memerintah, tapi ada baiknya meminta izin terlebih dahulu, sebelum terjadi masalah nanti" nasehat selon lembut, tapi hanya di hiraukan vian saja.

Hais! Pelayannya satu ini sungguh menyebalkan, jika vian ingin pasti akan sudah mengantinya dengan pelayan yang bisu, biar pun bisu yang penting tak bicara sama sekalipun tak apa.

Namun jujur ia mulai sedikit nyaman dengan selon.

tunggu! Apa yang ia pikirkan?! Ini tidak benar!!

Vian menggelengkan kepalanya mengusir pikiran yang aneh menurutnya, selon yang awalnya melihat vian yang tiba-tiba menggelengkan kepala bingung lantas bertanya apa yang terjadi dengan pangerannya.

"Yang mulai? Ada apa? Apa kepala anda sakit? Apa sebaiknya kita menunda jalan-jalannya saja?" Tanya selon beruntun dengan raut wajah terlihat cemas.

Vian reflek menjawab "t-tidak aku hanya berpikir sejenak, Jangan khwatir selon, kau hanya perlu menemaniku aku tau apa yang akan kulakukan, tak perlu cemas oky?" Bujuk vian memegang tangan selon tiba-tiba dengan menunjukkan pupil eyesnya, yang membuat pipi selon seketika menjadi merah.

"Eh? Ada apa selon? Sekarang malah wajah mu yang terlihat merah seperti terkena demam, haha" mendengar penuturan vian di sertain gelak tawanya membuat selon segera memalingkan wajah ke arah lain menghindari pandangan dari vian.

"Akhm! Tidak pangeran, saya hanya merasa kepanasan karna sinar matahari yang terlalu menyengat" jawab selon berbohong, jelas sekali dari raut wajahnya sendang tersipu malu vian mengetahui semua, itu sebabnya ia tertawa.

"baiklah mari pergi!" Ujar vian dengan girang menarik tangan selon menuju pintu gerbang keluar istana, sedangkan selon yang di tarik majikannya entah lah ia hanya pasrah saja.

....

Pertama-tama vian pergi ke perpustakaan 'obligatis Sentral' yang terdapat di ibukota kerajaan altegarden untuk menyelesaikan Salah satu tujuan utamanya keluar istana, yaitu untuk memperluas ilmu pertahanan dan pengetahuan sihirnya sendiri.

Seperti kata pepatah pelajarilah Terlebih dahulu sebelum melakukannya.

Itulah yang tengah vian lakukan sekarang, setelah sampai di perpustakaan ia langsung masuk ke dalam nya tak lupa pelayan setianya yang selalu mengekor dari belakang, layaknya anak ayam yang mengekori induknya.

{ NAUGHTY BOY TRANSMIGRATION }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang