Siapa dia?
..
"Kalo kalian di suruh milih antara mau jadi tinggi atau pendek, kalian pilih yang mana? Kalau aku? Aku jelas maju paling depan pilih pendek duluan, alasannya kenapa? aku suka menjadi pendek, karena aku tidak perlu tunduk saat melihat kalian, tetapi kalianlah yang harus tunduh saat melihatku!"
.
.
Keretapun mulai berjalan perlahan meninggalkan kediaman istana altegarden menuju akademi devisi Ekssorcise yang terletak di wilayah barat.
....
Di dalam kereta hanya di isi keheningan tampa adanya pembicaraan, hanya terdengar suara telapak kaki kuda yang berjalan menghentakkan kakinya dengan penuh gagah perkasa.
Sementara di dalam kereta yang di tumpangi vian hanya di isi dengan kesibukan mereka masing-masing, vian yang tengah memandang pemandangan yang terlihat dari jendela berada di sebelah kirinya, sedangkan randel menutup kedua matanya sembari bersidekap dada tanda ingin tidur.
Berbeda dengan randel yang tidur dengan posisi terduduk, selon yang justru sedang asik memandang wajah manis dari vian yang terlihat sangat menikmati pemandangan yang terasa indah baginya.
Vian yang mengetahui itu hanya membiarkan hal itu terjadi karna ia sedang malas untuk bergerak dan mengeluarkan suaranya sekarang, ia lebih memilih untuk memikirkan hal apa yang akan terjadi saat ia sampai di akademi nanti.
'Akademi ya? Haha' tawanya merasa geli dengan sebutan itu, vian hanya berharap nasibnya tidak akan menjadi lebih buruk nantinya, ia hanya ingin hidup tenang tanpa terus terhimpit beban seumur hidupnya, karna vian hanya seorang jiwa yang tiba-tiba masuk kedalam novel dan mengantikan peran salah satu antagonis.
'Aku sebenarnya penasaran kejutan apa yang penulis itu persiapkan di akademi nanti? Apa sesuatu yang sangat besar atau justru berbanding terbalik dengan dugaanku?' ujar vian dalam batinnya terus berpikir keras hingga ia tak menyadari jika sudah sampai di depan gerbang akademi.
Randel sudah terlebih dahulu turun dari kereta kuda, begitu juga dengan kereta sebelah, sementara selon masih menunggu vian yang masih sibuk dengan pikirannya, tidak ingin menunggu lama selon mengarahkan tangannya untuk mengusap pipi vian agar menyadarkan dari lamunan vian.
"Pangeran" panggil selon lembut mengusap pipi vian.
"Hmm?"
Selon tersenyum tipis lalu berujar "Sudah sampai pangeran, apa anda ingin saya bantu untuk turun?"
"tidak perlu" jawab vian singkat lalu turun dari kereta, setelah turun seketika pandangan nya terpaku dengan beberapa bangunan yang terlihat besar berjejer rapih dengan banyaknya pepohonan yang sengaja di tanam serta lapangan yang di disain sangat luas dan bersih.
Itu adalah bangunan akademi yang akan mereka tempati, bukan hanya satu bangunan namun terlihat ada beberapa bangunan yang di bangun dengan berbagai fungsi yang berbeda.
Di lihat dari luar maupun dalam bangunan akademi tersebut di isi dengan arsitektur bangunan bergaya Eropa di gabungkan dengan unsur prancis hingga menimbulkan kesan elegan namun juga penuh dengan keterikatan sejarah.
'Jadi ini akademinya? Tidak buruk, disain sang penulis tidak buruk juga' ucap vian menilai dengan raut wajah yang di buat teliti sembari mengangguk-anggukkan kepala membenarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
{ NAUGHTY BOY TRANSMIGRATION }
Roman d'amourIs this [ bl, Gay, G ringan, romansa, brothersip ] JAN SALPOK LO PADA!!!! Di transmigrasi kali ini menceritakan tentang seorang remaja berumur 17 tahun, Bernama lengkap NARENDRA LASGARA ADITAMA, anak kesayangan bunda vanesa dan ayah atah dengan seg...