NBT:22

3.6K 330 17
                                    

Lari atau menyerah?
.

.

"Buat kalian yang ingin menjadi kaya raya caranya mudah saja, jangan cari tipe pacar kaya, tapi carilah pesugihan agar cepet mati sekalian"

.

.

'Ada apa dengannya?' batin ke-4 pemuda itu secara bersamaan yang tak lain adalah randel, Felix, reynal yang menyusul di belakang, termasuk selon yang berada di belakang nya berniat ingin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi dengannya, namun ia urungkan karna melihat kondisi vian yang sepertinya terlihat sedikit buruk.

....

Helaan nafas keluar dari bibir merah muda ranum alami dari vian, pemuda itu duduk di tangga dekat lapangan luas tempat para penjaga yang sedang berlatih pedang dengan serius di bawah pengawasan seorang pria tinggi yang menjabat sebagai komandan angkatan penjaga.

Hakk!

Trankk!

Trank!

Hiakk!

"Bagus, lakukan terus seperti itu, jangan berhenti sebelum saya menyuruh kalian untuk berhenti!" suara tegas dari komandan itu, termasuk suara pedang antara penjaga saling beradu satu sama lain, terdengar nyaring memacu Anedrali para penjaga.

"Ya sirr!" ujar Para penjaga itu serempak menjawab dengan kompak.

Sementara komandan itu berdiri dengan sikap tegas, memperhatikan teliti setiap pergerakan di depan barisan penjaga yang tengah berlatih.

Di sisi vian, arah pandangan nya bukanlah sedang memperhatikan kegiatan berlatih pedang yang sedang di lakukan para penjaga itu, melainkan ia hanya menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong, tampa tujuan pikiran yang tak menentu arah kemana akan arah pikiran tersebut berjalan.

Tanpa sadar rambut hitam legam nya yang terlihat sangat tebal bergoyang di terpa angin sejuk, terasa sangat lembut dan nyaman, sebagian maid yang Berlalu-lalang di sana melakukan tugasnya masing-masing, menahan gemas mereka ketika tidak sengaja melihat vian yang terlihat begitu imut.

Kalian bertanya dimana selon? Ia pergi sebentar karna ada seorang maid yang menghentikan nya dan memberi tahu bahwa ada sedikit kekacauan yang terjadi di dapur, dengan sangat terpaksa selon meninggalkan vian, walaupun ada perasaan tak ingin walau hanya sebentar, ia meminta izin pada vian sebelum pergi, vian hanya mengiyakan dan mempersilahkan selon pergi.

Sedangkan Iris merah bening yang nampak berkilau dengan sentuhan terpaan matahari yang bersinar cerah di atas langit, pipi berisi yang memerah karna terpaan matahari, serta bibir ranum yang tak henti-hentinya menghela nafas, ia hanya bisa duduk sembari menunggu selon yang entah kapan akan kembali.

"Hahh, bisakah aku kembali merasakan suasana tenang dan damai ini setiap hari tanpa harus memikirkan banyak hal?" tanya vian yang lebih tempatnya gumaman, Namun masih terdengar jelas dengan pandangan kosongnya, karna jujur saja setelah acara sarapan pagi tadi yang sedikit penuh dengan tekanan, membuatnya memikirkan berbagai macam hal, yang justru membuat pikirannya kacau, lebih tampak seperti benang kusut.

{ NAUGHTY BOY TRANSMIGRATION }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang