NBT:25

2.4K 250 23
                                    

Penggangu tapi tak bisa di usir

.


"Jangan takut untuk gagal, namun jadikan kegagalan sebagai pelajaran guna meningkatkan kemampuan kita menjadi lebih baik lagi"

.

.


"AKHHH!!!"

"APA YANG KAU LAKUKAN!" Teriak vian nyaring mendapati xavier yang tiba-tiba melompat ke atas tubuhnya, membuat vian terlonjak kaget menahan bobot tubuh Xavier yang sangat berat dan besar.

Vian ingin mengeser tubuh Xavier agar menyingkir dari atas tubuhnya, namun Xavier malah mengunci pergerakan nya sehingga vian tidak bisa bergerak sama sekali.

"Xavier menyingkirlah...kau sangat beratt!" Ucap Vian dengan nafas yang tersengal-sengal, ia sedikit kesulitan untuk menghirup oksigen akibat Xavier yang tidak ingin menyingkir dari hadapannya.

"Tidak, aku bosann" Xavier kembali merengek di atas tubuh Vian, hal itu tak luput dari perhatian randel dan Felix yang diam-diam sedang memperhatikan kegiatan mereka berdua dengan kilat tajam yang terpancar di mana mereka.

Vian yang tidak senjata melihat randel dan Felix yang sedang menatapnya segera meminta tolong agar menjauhkan Xavier dari atas tubuhnya.

"Too..long" ujar vian dengan tangan yang terangkat seperti ingin mengapai randel dan Felix serta tatapan memelas memohon pada mereka yang berada di ranjang dekat dengan jendela

namun mereka hanya menunjukkan tatapan datar dan tidak menghiraukan nya, mereka malah kembali dengan kesibukan mereka masing-masing, tanpa memperdulikan vian yang mengeluarkan umpatan dengan suara pelan serta tatapan isyarat akan penuh dengan permusuhan.

"Aku tidak peduli, menyingkirlah aku kesulitan untuk bernafas"

"Tidak, aku tidak mauu" Xavier Masih bersikeras tidak ingin menjauh dari vian ia sekarang beralih memeluk vian dengan erat walaupun merasakan bahwa vian sedang berusaha memberontak di pelukannya.

Dalam diam ia sedang menyeringai jahit dengan tangannya yang tak luput bergerak lihai meraba area belakang punggung vian dengan sedikit sentual, hingga ia berhenti di satu titik dimana ia melihat dari jarak dekat area jenjang leher vian yang begitu lembut, mulus, putih bersinar seperti salju, Xavier meneguk ludah nya susah payah.

vian yang merasakan ada tanda-tanda bahaya dari Xavier semakin berusaha untuk memberontak lepas dari dekapan Xavier, tapi tidak berhasil sampai dimana ia merasakan sakit pada area lehernya sehingga membuatnya berteriak dengan keras. Dengan badan yang menegang seperti kejutan listrik.

"Akhhh!! Sakitt!!"

Xavier mengigit kuat di bagian leher vian hingga membuat sang empu memekik kesakitan, merasakan lehernya yang di gigit dan di hisap.

"Apa yang sedang kau lakukan Xavier lepass" vian berusaha mendorong Xavier agar melepaskan gigitan di leher nya namun Xavier sama sekali tidak terdorong dan malah semakin mengeratkan pelukan nya tidak ingin segera melepaskan vian.

Tanpa di sadari Xavier tiba-tiba ada sesuatu yang menahan pergelangan tangannya dan menarik Xavier untuk menjauh dari vian.

"Ah!"

Xavier menoleh untuk melihat siapa yang telah berani menganggunya dengan aktivitas yang ia lakukan, ternyata itu adalah randel yang mengenggam tangan Xavier menjauhkan nya dari tubuh vian.

"Apa maksudmu? Berani sekali kau-"

"Tolong hentikan pangeran, bukankah besok kita harus menghadiri acara pelantikan murid baru?" Ucap randel memotong perkataan Xavier yang belum selesai.

{ NAUGHTY BOY TRANSMIGRATION }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang