NBT:21

4K 344 30
                                    

Akademi?

.

"Untuk masa depan yang cerah, kamu dilarang untuk menyerah, karna apa? Karna kamu yang akan menentukan hidupmu akan berjalan seperti apa"

.

.

Sedangkan vian pasrah dan kembali ke meja makan itu lalu mulai duduk, setelah itu acara sarapan pagi pun berjalan dengan tenang tanpa ada pembicaraan di saat berlangsungnya sarapan.

....

Setelah sarapan pagi selesai vian tak beranjak sama sekali dari tempat duduk nya yang berada di dekat reynal, ia masih setia menunggu pertanyaan nya yang belum di jawab oleh eveler, tentang kenapa ia di panggil secara mendadak.

Begitu pula dengan yang lainnya, mereka juga tidak di izinkan untuk meninggalkan ruang makan oleh eveler sebelum kedatangan vian.

"Baiklah karna kalian sudah berkumpul disini, langsung saja ayah mengatakan bahwa kalian akan memasuki akademi latihan di akademi devisi Ekssorcise"

Uhuk, uhuk!

Sontak ucapan yang baru saja dari eveler reflek membuat vian terkejut hingga tidak sengaja menelan ludah nya sendiri dan menyebabkan nya tersedak.

Selon yang melihat vian batuk segera ingin mengambilkan gelas berisi air yang berada di atas meja, namun Reynal kebetulan ada di samping vian sudah lebih dulu memberikannya pada vian yang di sambut baik oleh vian, vian meminum air itu sampai tandas tidak tersisa hingga tenggorokan nya merasa lega.

Sedangkan yang lainnya hanya memandang vian terutama selon yang terlihat mati-matian menahan hasrat dendamnya melihat reynal yang memberi air pada vian, begitu juga dengan yang lain memberi pandangan yang berbeda-beda.

Eveler yang memandang dengan raut wajah sedikit khwatir, namun kembali lega, sementara randel yang memandang dengan kilat tajam di matanya menuntut permusuhan.

'Aku ingin menguliti tubuhnya, bolehkah?' pikir randel memikirkan rencana yang sepertinya sangat gila untuknya, namun sayangnya ia sekali lagi kembali teringat bahwa mahluk kurcaci kecil buruk rupa di matanya yang ia benci itu adalah adik bungsunya.

"Sabar-sabar, Dia saudara dari majikanmu setidaknya untuk sementara waktu, ingat itu!" gumam selon sangat pelan mengepalkan tangannya kuat di belakang pinggang nya yang tentu saja saking pelan nya ia bergumam tidak ada seorangpun yang dapat mendengarnya, kecuali dirinya sendiri.

Felix? Ia hanya menatap reynal dan vian dengan wajah malas dan memalingkan wajahnya menatap hal lain sembari berdecih tanda tak suka.

"Vian ada apa? Apa tenggorokan mu terasa sakit?" tanya eveler terlihat kembali khwatir.

"Tidak, saya hanya tersedak" jawab vian dengan cepat.

"Baiklah kembali dengan pembicaraan awal tadi, kalian akan mulai menjalani latihan untuk upacara kedewasaan serta penobatan putra mahkota, termasuk pelatihan dan ketangkasan kalian dalam melatih diri agar melayakkan salah satu dari kalian untuk meneruskan kepemimpinan seterusnya" jelas eveler yang di angguki patuh oleh mereka dengan wajah yang cukup tenang seolah mereka sudah biasa mendengar hal itu.

Berbeda dengan ke-3 pemuda yang berada di sampingnya menjawab dengan anggukan dan wajah terlihat santai, vian sekarang sedang bergelut dalam pikirannya yang tak karuan.

{ NAUGHTY BOY TRANSMIGRATION }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang