Nyonya Renjun datang ke rumah dengan wajah yang terlampau sedih, ia mengabaikan semua pertanyaan Jennie dan para asisten rumah tangga.
Ia masuk ke kamar yang mana kini suaminya terbaring di ranjang, karena demam beberapa hari ini.Tuan Jeno melihat kondisi Nyonya Renjun itu segera bangun dan duduk di pinggiran ranjang sambil menatap khawatir pada sang istri
"Ada apa? Apa yang membuatmu menangis?" Tanya Tuan Jeno membawa tangan nya menyentuh pipi lembab milik Nyonya Renjun
Tapi Nyonya Renjun tidak mampu berkata apapun, ia kembali menangis.
Jeno memeluk Renjun untuk menenangkan nya.Bahkan hampir satu jam lama nya, Tuan Jeno memeluk istrinya di pinggiran ranjang tanpa percakapan.
Hingga Nyonya Renjun tertidur karna kelelahan menangis...
Entah apa yang terjadi sehingga istrinya bisa sekacau ini.
Beberapa hari berikutnya Nyonya Renjun menolak semua makanan, ia memilih untuk mengurung diri di kamar seharian.
Tuan Donghyuck datang ke mansion, dan kini berada di kamar Nyonya Renjun.
Tuan Donghyuck menghubungi Huang Jaeman berkali kali tanpa henti, mereka sudah tahu bahwa kesedihan Nyonya Renjun ini berasal dari Huang Jaeman.
Hingga panggilan yang ke 62 kali, akhirnya Jaeman mengangkat telfon nya
"Jaeman... bisakah pulang hari ini?" Tanya Tuan Donghyuck
'Maaf, tapi saat ini aku sedang sangat sibuk... Aku baru saja mendarat di Beijing' jawab Jaeman
"Jaeman, sekarang aku di rumah Halmeoni mu... Ia menolak semua makanan hari ini, ia menangis sepanjang hari... Tolong bicaralah padanya" pinta Tuan Donghyuck
Jaeman diam beberapa saat, 'Di mana Halmeoni?' Akhirnya Jaeman bersedia berbicara dengan Nyonya Renjun
Ponsel di berikan pada Nyonya Renjun yang mulai tersenyum...
"Jaemanie..." panggil nya
'Nee ini aku, Halmeoni... Jangan melewatkan makanan, Aku tidak ingin mendengar berita buruk lagi tentang kesehatan mu' ujar Jaeman
"Apa kau masih marah padaku?" Pelan Nyonya Renjun
'Aku... tidak bisa marah terlalu lama pada mu Halmeoni, aku hanya perlu sedikit waktu'
"Baiklah..."
'Jangan menolak makanan lagi ya... Aku akan pulang ke rumah Halmeoni kurang dari sebulan lagi'
'Kita akan bicara panjang, dan aku akan mendengarkan cerita dari Halmeoni...'
"Di mana konser mu dalam waktu dekat?" Tanya Nyonya Renjun